– Aktor Maxime Bouttier mengungkapkan pengalamannya berakting di sebuah film bersama istrinya, Luna Maya. Mereka berdua tampil dalam proyek horor teranyar yang bernama
Gundik
.
Maxime dan Luna baru-baru ini secara resmi melangsungkan pernikahan mereka pada Rabu (7/5) kemarin di Bali. Acara perkawinan kedua bintang film populer tersebut menjadi fokus perhatian publik karena kisah cinta mereka yang sudah berlangsung cukup lama dan upacara pernikahan megahnya yang disambut oleh keluarga besarnya serta beberapa artis terkenal.
Menariknya, film
Gundik
dikerjakan ketika mereka masih dalam hubungan kekasih. Meskipun demikian, Maxime menyatakan tidak merasa gugup atau malu saat perlu bertanding akting bersama Luna.
“Maka tidak menjadi halangan besar bagi kami. Sebab sebelumnya kami sudah sering bekerja sama dalam berbagai projek, termasuk sinetron. Bahkan untuk film ini pun pertemuan antara kami hanya berkisar dua hingga tiga kali pada scene tertentu saja sehingga prosesnya cukup sederhana,” ungkap Maxime sewaktu menghadiri konferensi pers di Jakarta, Jumat (16/5).
Dalam film
Gundik
, Maxime berperan sebagai karakter Baim, seorang sopir taxi. Ternyata, hambatan utamanya tidak ada hubungannya dengan pemahaman tentang pekerjaan itu, tetapi lebih kepada masalah bahasa.
“Kemungkinan tantangan terbesarnya adalah masalah bahasanya. Bahasa Indonesia cukup rumit, dan dulu logat saya sangat berat. Karena itu sulit untuk mengucapkannya,” jelas aktor dengan latar belakang Prancis-Indonesia tersebut.
Pada saat bersamaan, Luna Maya yang memerankan peran Nyai menyatakan bahwa dia tetap menjaga profesionalisme walaupun harus syuting bersama dengan suami sendirian.
“Karakter Nyai ini suram, dia siap melakukannya semua untuk mencapai tujuannya, khususnya dengan menggunakan pesona. Namun saat proses syuting, kami tetap menjaga profesionalitas,” jelas Luna.
Film
Gundik
jadwal untuk penayangan di bioskop pada tanggal 22 Mei 2025. Cerita film ini mengisahkan tentang empat pencuri yang memasuki kediaman seorang wanita misterius berinisial Nyai—siapa sangka dia tidaklah orang biasa.
Film ini disutradarai oleh Anggy Umbara dan diketahui berasal dari mimpi pribadi sang sutradara.
