SaboKimberly Ryder telah menyandang status janda sejak lima bulan terakhir setelah huru-hara perceraian dengan Edward Akbar yang diwarnai drama KDRT hingga nafkah. Sebab tak hanya soal cerai, Kimberly sempat dilaporkan atas tuduhan kekerasan terhadap anak ke KPAI.
Begitu pun sebaliknya, Kimberly melaporkan balik Edward ke Komnas Perempuan atas dugaan tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Bahkan saat masih berstatus sebagai suaminya, Kimberly juga mempolisikan pemain film Sayap-Sayap Patah itu ke polisi atas tuduhan penggelapan dana.
Namun, masalah tersebut kini telah berakhir. Mereka sepakat berdamai dan membagi hasil penjualan mobil itu. Ditemui di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Kimberly mengaku bahwa pengalaman kemarin membuat dirinya banyak berubah secara personal.
JP: Hai Kim, setelah jadi single parent terasa lebih berat atau justru makin lega?
Kimberly: Nggak usah dijawab udah tahu lah, ya. hehehe
JP: Gimana struggle kamu memaafkan kesalahan-kesalahan mantan suami sampai akhirnya sekarang bisa berdamai?
Kimberly: Alhamdulillah aku orangnya lumayan memafkan ya, tapi never forget. Jadi, aku akan selalu ingat sama rasa yang pernah orang itu kasih ke aku. Tapi ya udah nggak usah mikir kayak harus benci atau apa-apa sih.
JP: Berarti Kimberly tidak menyimpan benci atau dendam dengan adanya sejumlah konflik di masa lalu?
Kimberly: Nggak, benci sama cinta itu batasannya tipis sekali. Kalau cinta itu kebalikannya bukan benci, tapi nggak peduli. Kalau kita udah sampai di titik nggak peduli berarti udah selesai.
JP: Di titik ini sudah sampai tidak peduli, ya?
Kimberly: Lebih ke pedulinya hanya untuk anak-anak aja, gitu loh. Harus ada respect dan kepedulian karena dia bapaknya anak-anak aja.
JP: Setelah melalui masalah yang bertubi-tubi, apa perubahan secara personal yang Kimberly alami?
Kimberly: Wah gila, sekarang aku jadi keras banget. Kayak, apa yang iya, ya iya. Kalau nggak, ya nggak. Lebih tegas lah. Jadi lebih punya banyak boundaries sekarang.
JP: Sikap tersebut berlaku ke siapa pun dan dalam apapun juga?
Kimberly: Iya betul. Untuk ke pasangan lah atau siapapun yang aku temuin sekarang.
JP: Konflik kemarin juga bikin Kimberly jadi lebih selektif dalam memilih pasangan?
Kimberly: Iya, pasti. Kalau ada rasa tek di hati yang ini kayaknya ada yang salah nih, ya sudah ikutin kata hati.