Priangan Insider – Program Keluarga Harapan (PKH) kembali jadi sorotan di tahun 2025 karena menjadi salah satu skema bantuan sosial paling besar yang disalurkan pemerintah.
Tidak sedikit keluarga penerima manfaat (KPM) yang merasa was-was saat proses verifikasi, takut gagal, dan akhirnya tidak bisa menerima bantuan.
Padahal, kalau dipahami dengan benar, alur verifikasi PKH sebenarnya cukup jelas dan bisa dilalui tanpa masalah.
Artikel ini akan membahas secara lengkap mulai dari apa itu verifikasi PKH, tahapannya, hingga trik praktis agar bisa lolos verifikasi dengan lancar.
Apa Itu Verifikasi PKH?
Verifikasi PKH merupakan proses pengecekan data calon penerima bantuan yang dilakukan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) melalui pendamping sosial di lapangan.
Tujuannya adalah memastikan bantuan benar-benar tepat sasaran, yaitu hanya untuk keluarga miskin yang memenuhi syarat resmi sebagai penerima manfaat.
Dalam tahap ini, pendamping sosial akan menilai kondisi rumah tangga, jumlah anggota keluarga, status pendidikan anak, kesehatan balita, keberadaan lansia, hingga penyandang disabilitas dalam keluarga.
Semua data kemudian dicocokkan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Jika sesuai, nama calon penerima akan resmi masuk daftar KPM PKH.
Tahapan Proses Verifikasi PKH
Agar lebih jelas, berikut alur verifikasi PKH yang wajib diketahui calon penerima manfaat:
-
Pendataan Awal
Calon penerima diusulkan masuk ke DTKS melalui desa atau kelurahan berdasarkan hasil musyawarah setempat.
-
Pemeriksaan Lapangan
Pendamping PKH akan datang langsung ke rumah untuk menilai kondisi sosial-ekonomi keluarga. Dari sini, mereka akan mencatat apakah calon penerima memenuhi kriteria atau tidak.
-
Pencocokan Data
Hasil survei dibandingkan dengan dokumen resmi, mulai dari KTP, KK, hingga akta kelahiran atau kartu identitas anak. Data yang tidak sesuai bisa membuat proses verifikasi tersendat.
-
Validasi dan Penetapan
Setelah semua data diverifikasi, hasilnya akan dibawa ke Kemensos untuk validasi akhir. Jika lolos, nama calon penerima otomatis terdaftar sebagai penerima manfaat PKH.
Cara Agar Lolos Verifikasi PKH
Banyak keluarga yang gagal verifikasi bukan karena tidak layak, tetapi karena kelalaian dalam menyiapkan dokumen. Berikut beberapa langkah yang bisa membantu agar verifikasi berjalan mulus:
-
Pastikan Data Kependudukan Benar
Semua dokumen, mulai dari KTP hingga KK, harus sinkron. Nama, alamat, dan nomor induk kependudukan (NIK) harus sama tanpa perbedaan sedikit pun.
-
Pahami Kriteria Penerima PKH
PKH diprioritaskan untuk keluarga miskin yang memiliki anak sekolah, balita, ibu hamil, lansia, atau anggota keluarga penyandang disabilitas. Jika keluarga tidak masuk kategori ini, kemungkinan besar gagal.
-
Siapkan Dokumen Sebelum Pendamping Datang
Jangan menunggu diminta. Siapkan dokumen sejak awal agar tidak terburu-buru saat pendamping melakukan verifikasi lapangan.
-
Jawab Jujur Saat Ditanya
Banyak calon penerima yang gugur karena memberikan jawaban berbeda dengan kondisi sebenarnya. Kejujuran sangat penting agar data sesuai dengan realita.
-
Cek Status di DTKS dan Aplikasi Cek Bansos
Pastikan nama sudah terdaftar. Jika belum, segera lakukan pembaruan data ke kelurahan atau Dinas Sosial.
Kenapa Banyak yang Gagal?
Faktor utama kegagalan biasanya karena data kependudukan tidak valid, dokumen tidak lengkap, atau kondisi lapangan tidak sesuai dengan kriteria penerima PKH.
Ada juga kasus di mana keluarga sebenarnya berhak, tetapi belum masuk ke DTKS, sehingga otomatis tidak bisa diverifikasi.
Proses verifikasi PKH bukanlah hal yang sulit jika dipahami dengan benar. Kuncinya ada pada kelengkapan dokumen, kesesuaian dengan kriteria penerima, serta kejujuran saat diverifikasi. Dengan persiapan matang, peluang untuk lolos verifikasi jauh lebih besar.
Bagi masyarakat yang merasa layak namun belum terdaftar, segera lakukan update data di DTKS. Dengan begitu, kesempatan mendapatkan PKH sebagai bentuk dukungan dari pemerintah bisa benar-benar dimanfaatkan. (***)