Sabo – Bagi sebagian orang, tidur berarti waktu untuk benar-benar beristirahat dalam kesendirian.
Namun, ada kelompok lain yang justru merasa tidur lebih nyaman ketika berbagi ranjang dengan hewan peliharaan mereka—entah itu anjing setia, kucing manja, atau bahkan kelinci peliharaan yang menggemaskan.
Kebiasaan ini sering dipandang unik, bahkan kadang dianggap tidak biasa.
Namun menurut psikologi, orang-orang yang senang berbagi tempat tidur dengan hewan peliharaan sebenarnya memiliki beberapa sifat langka yang tidak selalu disadari oleh pemiliknya sendiri.
Sifat-sifat ini bukan hanya berpengaruh pada hubungan mereka dengan hewan, tapi juga pada cara mereka memandang hidup dan berinteraksi dengan orang lain.
Dilansir dari Geediting pada Selasa (12/8), terdapat tujuh sifat istimewa yang secara tak sadar dimiliki para pecinta tidur bersama hewan peliharaan menurut kacamata psikologi.
1. Empati yang Sangat Tinggi
Orang yang mengizinkan hewan tidur di ranjang mereka biasanya punya tingkat empati di atas rata-rata.
Mereka bisa merasakan kenyamanan, rasa aman, bahkan kebutuhan emosional hewan mereka.
Secara psikologis, ini menunjukkan kemampuan memahami perasaan makhluk lain, bukan hanya sesama manusia.
2. Kepercayaan Tanpa Syarat
Tidur adalah aktivitas paling rentan.
Ketika seseorang mau berbagi momen itu dengan hewan peliharaannya, artinya mereka memiliki kepercayaan mendalam pada hewan tersebut.
Menurut psikolog, ini mencerminkan jiwa yang percaya bahwa hubungan tulus bisa terbentuk tanpa batasan spesies.
3. Kemampuan Menciptakan Rasa Aman
Hewan peliharaan cenderung tidur nyenyak hanya ketika merasa aman.
Fakta bahwa mereka mau tidur di dekat pemiliknya menunjukkan bahwa si pemilik mampu memancarkan energi perlindungan yang konsisten.
Sifat ini jarang dimiliki semua orang, karena tidak semua orang bisa menjadi “rumah” bagi makhluk hidup lain.
4. Kesadaran Emosional yang Tajam
Tidur bersama hewan sering membuat seseorang lebih peka terhadap bahasa tubuh dan perubahan kecil dalam perilaku hewan.
Hal ini melatih kepekaan emosional mereka secara keseluruhan—kemampuan membaca suasana hati orang atau hewan tanpa harus diberi tahu.
5. Kemampuan Mengelola Stres
Banyak studi menunjukkan bahwa sentuhan fisik dengan hewan peliharaan, seperti memeluk atau mengelus, dapat menurunkan kadar hormon stres kortisol.
Orang yang terbiasa tidur dengan hewan peliharaan seringkali lebih tahan terhadap tekanan hidup karena setiap malam mereka mendapatkan “terapi alami” lewat kehadiran hewan kesayangan.
6. Kecenderungan untuk Hidup di Masa Kini
Hewan hidup di “sekarang”—mereka tidak khawatir tentang masa depan atau terjebak dalam masa lalu.
Orang yang tidur bersama hewan peliharaan tanpa disadari ikut terseret dalam pola pikir ini, belajar untuk menikmati momen sederhana seperti hangatnya tubuh di samping mereka atau dengkuran kecil yang menenangkan.
7. Jiwa Penyayang yang Konsisten
Rasa sayang yang ditunjukkan kepada hewan peliharaan di malam hari bukanlah rasa sayang sesaat.
Ini adalah bentuk kasih sayang yang konsisten—tidak peduli lelah, sibuk, atau sedang banyak masalah, mereka tetap memberi ruang bagi hewan untuk merasa dicintai.
Dalam psikologi, konsistensi ini menjadi salah satu tanda keterikatan emosional yang sehat.
Kesimpulan: Lebih dari Sekadar Tidur Bersama
Kebiasaan tidur bersama hewan peliharaan sering dianggap sekadar bentuk manja-manjaan atau gaya hidup unik.
Namun dari sudut pandang psikologi, ini adalah refleksi dari sifat-sifat langka seperti empati tinggi, kepercayaan tanpa syarat, dan kemampuan menciptakan rasa aman.
Bagi mereka yang melakukannya, mungkin ini hanyalah rutinitas malam yang menyenangkan.
Tapi tanpa disadari, kebiasaan itu membentuk karakter yang lebih hangat, lebih peka, dan lebih mampu menghargai kehadiran makhluk lain.
Dan bukankah dunia ini akan terasa lebih indah jika lebih banyak orang memiliki sifat seperti itu?
