JAKARTA
– Usai masa jabatan sebagai Presiden Republik Indonesia, nama Joko Widodo tetap menjadi sorotan dalam dunia digital, termasuk di platform media sosial, situs berita daring, serta laman web lainnya. Dalam pengamatan terhadap konten-konten tersebut, ditemukan sebanyak 2.260 hashtag #Jokowi yang mendampingi unggahan-unggahannya di media sosial maupun portal berita online. Sebaliknya, jumlah hashtag #Prabowo jauh lebih sedikit dengan total 245 postingan saja. Hal ini disimpulkan dari pemantuan mediasi selama periode tiga puluh hari oleh Brand Politika Indonesia.
“Berkaitan dengan ringkasan numerik, mantan Presiden Jokowi memiliki jumlah posting tertinggi dalam hal frekuensi unggahan, ataupun pembahasan di platform media sosial dan liputan oleh situs berita daring, yaitu mencapai 29 ribu unggahan,” jelas Direktur Eksekutif Brand Politika Indonesia Eko Satiya Hushada pada hari Senin (12/5/2025).
Menurut laporan tersebut, seorang konsultan dalam bidang politik dan administrasi negara akan memantau media dari tanggal 4 April sampai 5 Mei 2025 sebagai bagian dari periode pengawasan. Fokus pemantauan adalah pada dua nama: Prabowo Subianto dan Joko Widodo. Proses ini dijalankan melalui sebuah aplikasi berbasis internet yang aktif secara non-stop selama 24/7 tiap hari.
“Setiap kali ada unggahan yang mencakup nama Prabowo Subianto dan Joko Widodo, maka akan dimasukkan ke dalam sistem pemantauan. Sistem ini secara otomatis mengevaluasi perkiraan jangkau media sosial (ESMR), melibatkan analisis sentimen seperti positif, negatif, dan netral, serta hashtag dan identitas akun yang melakukan pengunggahan,” terangkan Eko.
Menurut Eko, Estimasi Sosial Media Reach (ESMR) merupakan perkiraan seberapa luas penyebaran suatu postingan di kalangan pengguna platform media sosial maupun pembaca situs web terkait. Makin banyak jumlah followers pada akun media sosial tersebut, makin tinggi potensi postingannya dilihat oleh para pemilik akun media sosial dan pembacanya.
Demikian pula dengan ESMR pada suatu situs web; nilai ESMR-nya meningkat seiring bertambahnya jumlah pengunjuk ke situs tersebut.
Untuk Presiden Prabowo yang menjadi perbincangan di media sosial dengan rasio 23 ribu postingan, memiliki nilai ESMR mencapai 407 juta. Di sisi lain, ESMR untuk Jokowi lebih tinggi, yaitu sekitar 535 juta pengguna akun, melebihi jumlah unggahan sebanyak 29 ribu kali yang menyinggung tentang Joko Widodo.
“Meskipun jumlah sebutan Prabowo kurang dibandingkan dengan Jokowi, interaksi media sosial terhadap Prabowo ternyata lebih tinggi, yaitu mencapai 15 juta. Sementara itu, total interaksi media sosial terhadap Jokowi adalah sekitar 9,5 juta. Ini berarti bahwa meski ada banyak postingan yang menyebut nama Jokowi, hal tersebut belum tentu menghasilkan minat besar bagi pengguna internet untuk bertindak seperti berkomentar, membagikan, ataupun hanya memberikan suka,” ungkap Eko.
Untuk mentions mengenai sentimen positif, negatif, dan netral, menambahkan Eko ke dalam laporan ini belum bisa dijadikan acuan penuh. Sebab mereka tidak melaksanakan evaluasi manual atas isi kontennya untuk memastikannya sebagai sentimen positif, negatif, atau netral.
Sentimen positif, negatif, atau netral yang terdapat di laporan ini ditampilkan sepenuhnya melalui proses otomatisasi sistem. Umumnya, hal itu hanya mencakup pengenalan kalimat bernada baik maupun buruk dari setiap postingan.
“Umumnya, jika terdapat frasa yang kurang menyenangkan, sistem akan menghasilkan penilaian negatif. Namun bila ada pujian atau pernyataan yang bersikap positif, sistem dengan sendirinya memberikan evaluasi positif. Sementara itu, apabila tidak ditemukan elemen-elemen tersebut—positif maupun negatif—sistem akan mencatat sebagai sentimen netral,” ungkap Eko.
Kemudian, akun apa sajakah yang paling aktif dalam memposting informasi tentang kedua figur itu? Berdasarkan pendapat Eko, akun @grok di X merupakan yang paling rajin menyampaikan berita tentang Presiden Prabowo. Dalam waktu satu bulan, dia telah membagikan konten sebanyak 21 kali dan mencantumkan nama lengkapnya yaitu Prabowo Subianto.
Saat yang sama, saluran YouTube dengan jumlah unggahan berita tertinggi berasal dari Kompas.com, mencapai 17 kaliposting.
Sama halnya dengan Jokowi, akun @grok di platform X tercatat mengunggah sebanyak 100 unggahan selama sebulan.
Meski Tribune News menduduki peringkat pertama dengan jumlah unggahan berita tentang Joko Widodo tertinggi di YouTube sebanyak 282 buah, tetapi posisinya masih ditempati oleh Tribunnews.
Di laporan lainnya menyebutkan, Akun @sripoku.com di platform TikTok, menjadi akun paling top yang mengunggah konten terkait Prabowo, karena besarnya followernya. Ia menguasai estimasi jangkauan media sosial (ESMR) sebesar 8,7% dibanding akun-akun lainnya, dengan kemungkinan jangkauan sebesar 2,8 juta pemilik akun lainnya.
Pada urutan ke dua, terdapat akun X yang dimiliki oleh Kompascom, dengan nilai ESMR mencapai 2,5 juta.
Sementara untuk penyebutan nama Joko Widodo, akun @officialnews di platform TikTok, menjadi akun dengan ESMR terbesar hingga mencapai 47 juta pemilik akun lainnya. Akun ini menguasai 19,5% voice share.
Pada peringkat kedua daftar profil publik teratas, ada akun TikTok @Kompastv.indonesia yang memiliki suara sebanyak 9,5% serta mencapai jangkauan ESMR senilai 23 juta pengguna unik.
Berikut ini penjelasannya: Akun @grok merupakan entitas resmi dari Grok, yaitu sebuah bot percakapan AI yang diciptakan oleh xAI, suatu perusahaan bidang AI kepunyaan Elon Musk. Bot ini telah dimasukkan ke dalam platform X sebagai alat bantu interaktif atau robot pembicara otomatis yang dapat merespons pertanyaan, menyediakan data, serta berkomunikasi dengan para pemakaianya dengan cara cermat serupa seperti halnya ChatGPT.
Disebutkan bahwa Grok telah disematkan dalam platform X khusus bagi para langgan dari X Premium+. Fungsinya serupa dengan ChatGPT karena bisa merespons pertanyaan, mengurai pola tren, menjabarkan subjek yang rumit, serta menyajikan rangkuman materi.
“Grok juga terintegrasi dengan data real-time. Sebagai platform berbasis X, Grok mampu memberikan respon yang lebih aktual daripada banyak bot obrolan lainnya — misalnya menanggapi tren atau percakapan di X secara langsung. Oleh karena itu tidak mengherankan apabila akun @Grok mencatat jumlah unggahan yang cukup tinggi dari kedua figur tersebut,” papar Eko. (*)