Sabo – Presiden Prabowo Subianto tampak menunjukkan keberpihakannya terhadap masyarakat desa dan ekonomi lokal di awal masa pemerintahannya. Hal ini terlihat dari komitmennya untuk membentuk banyak Koperasi Desa (Kopdes) dan Koperasi Kelurahan (Kopkel) Merah Putih di tanah air.
Tak sekadar membentuk, melalui Kopdes Merah Putih, Prabowo bercita-cita untuk menghidupkan kembali koperasi hingga akhirnya desa akan menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan.
“Kita hidupkan perekonomian rakyat. Kopdes dan kopkel merah putih kita bangun, koperasi kita bangkitkan kembali, UMKM kita berdayakan serta ekonomi lokal kita tumbuhkan, desa dan kelurahan akan menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan,” kata Prabowo saat menyampaikan RAPBN 2026 dan Nota Keuangannya di Senayan, Jakarta, Jumat (15/8).
Untuk diketahui, Kopdes Merah Putih sudah diresmikan Prabowo pada 21 Juli 2025 di Klaten, Jawa Tengah. Dimana saat itu terbentuk sebanyak 80.000 kopdes di Tanah Air.
Prabowo sempat kaget dengan realisasi pembentukan kopdes dan kopkel tersebut. Pasalnya, Kopdes Merah Putih sudah berdiri dan bisa diresmikan hanya 9 bulan setelah dirinya dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia.
Mulanya, ia berharap puluhan ribu Kopdes Merah Putih ini bisa terbentuk dan diresmikan pada Oktober atau November 2025 mendatang. Namun, ternyata pembentukan dan peresmiannya bisa jauh lebih cepat dari perkiraan.
“Tapi saya jujur, dalam hati saya, ya sudahlah, kira-kira, Oktober-November nanti terbentuk, ya kan. Tau-tau (para menteri) laporan. Pak, kita Juli siap diresmikan. Hah? Berapa? 80 ribu semuanya. Yang benar? Terima kasih, saudara-saudara sekalian. Katanya semua kerja sebagai satu tim. Bergerak semua,” jelas Prabowo dalam sambutannya saat peresmian Kopdes Merah Putih.
Untuk diketahui, pembentukan Kopdes Merah Putih bisa dipercepat lantaran kolaborasi antar kementerian. Terdiri dari Kementerian Koordinator Bidang Pangan (sebagai Ketua Satgas Nasional).
Lalu Kementerian Koperasi (sebagai Wakil Ketua Satgas), Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Keuangan, Kementerian Pertanian.
Kemudian, Kementerian BUMN, Komdigi, Badan Pangan Nasional, Badan Gizi Nasional, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin).
Kopdes Genjot Ekonomi Lokal
Prabowo menegaskan bahwa koperasi adalah lambang kekuatan kolektif rakyat. Ia mengibaratkannya sebagai lidi: satu lidi lemah, tapi ratusan lidi bersama bisa menyapu bersih tantangan.
“Koperasi adalah alatnya orang lemah, alatnya bangsa yang lemah. Tapi kalau bersatu, mereka jadi kekuatan. Dari ekonomi lemah menjadi ekonomi yang kuat. Itulah konsep koperasi,” tegas Prabowo.
Ia mengungkapkan, mereka yang kaya cenderung membuat PT atau holding, bukan koperasi. Oleh karena itu, negara perlu hadir untuk memperkuat kelembagaan ekonomi rakyat kecil yang selama ini terpinggirkan.
Program ini ditujukan untuk mendorong kemandirian desa di sektor pangan, pertanian, UMKM, kesehatan, logistik, dan keuangan inklusif. Seluruh koperasi desa kini terintegrasi dalam sistem digital nasional berbasis transparansi dan efisiensi pelayanan.
“80 ribu koperasi desa merah putih telah terbentuk dan siap bekerja mempermudah masyarakat desa mengakses sembako, logistik, pupuk, hingga layanan keuangan,” ujarnya.
Tak hanya mempermudah akses perekonomian, Prabowo juga memastikan kehadiran Kopdes Merah Putih bisa mengatasi perputaran uang yang selama ini terkonsentrasi di kota-kota. Sehingga dengan begitu, koperasi di setiap desa akan membantu meningkatkan ekonomi desa dan menciptakan jutaan lapangan kerja baru.
Berantas Rentenir di Desa
Selain itu, kehadiran Kopdes Merah Putih juga menjadi harapan besar Prabowo untuk memberantas rentenir di desa. Menurutnya, para rentenir yang beroperasi di desa telah memberi bunga yang tak masuk akal kepada masyarakat.
“Tidak boleh ada rakyat kita lagi yang pinjam uang dari rentenir dengan bunga yang tidak masuk akal. Lintah darat akan kita hilangkan dari bumi Indonesia,” tegas Prabowo saat di Gedung DPR RI, kemarin.
Harapan ini secara pasti Prabowo wujudkan dengan memperbolehkan setiap kopdes merah putih untuk mengajukan pinjaman ke perbankan dengan plafon sebesar Rp 3 miliar. Pinjaman ini diberikan guna mempermudah masyarakat dalam memperoleh akses pembiayaan dengan bunga rendah, serta pengadaan kebutuhan pokok hingga pembangunan fasilitas kesehatan, seperti klinik dan apotek di desa.
Hal ini sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 49 Tahun 2025 yang mengatur tentang pinjaman hingga Rp 3 miliar untuk Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Dalam aturan itu disebutkan bahwa suku bunga pinjaman per tahunnya ditetapkan sebesar 4 persen dengan tenor paling lama 72 bulan atau 6 tahun. Pinjaman ini diberikan untuk
Tak hanya itu, pemerintah melalui Peraturan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Permendes PDT) Nomor 10 Tahun 2025 tentang Mekanisme Persetujuan dari Kepala Desa dalam rangka Pembiayaan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Telah mengatur bahwa setiap desa yang kopdesnya mengajukan pinjaman, bisa memanfaatkan Dana Desa untuk mendukung pengembalian pinjaman dan mengalami gagal bayar angsuran.
Dalam hal ini besaran Dana Desa yang boleh digunakan adalah sebesar 30 persen. Sebagai contoh, apabila desa memiliki pagu dana desa sebesar Rp 400 juta hingga Rp 499,99 juta akan memiliki dukungan pengembalian pinjaman maksimal 30 persen dari dana desa per tahun.
Itu artinya dana dukungan desa setelah dihitung pokok dan jumlah bunga per tahun sebesar Rp 149,99 juta atau sebesar Rp 12,49 juta pokok atau jumlah bunga per bulan.
Melalui Kopdes Merah Putih, Prabowo meyakini bahwa ekonomi lokal di pedesaan akan semakin hidup. Lebih jauh, kehadirannya bisa menghapus kemiskinan hingga memperkuat ketahanan pangan.
“Ini adalah pendekatan baru yang akan menghidupkan ekonomi lokal di pedesaan memotong rantai distribusi logistik yang rumit, menciptakan lapangan kerja baru dan menghapus kemiskinan sekaligus memperkuat ketahanan pangan di desa,” ungkap Prabowo.
“Perekonomian daerah akan berdenyut kencang dan kemandirian daerah akan semakin memperkokoh persatuan dan kemandirian bangsa,” pungkasnya.