KALBAR TERKINI – Wanita diketahui lebih sering mengalami vertigo dibanding pria, dan hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor khusus.
Salah satu yang utama adalah perubahan hormonal. Hormon estrogen dan progesteron yang berfluktuasi selama siklus menstruasi, kehamilan, maupun menopause dapat memengaruhi keseimbangan cairan tubuh, termasuk cairan di telinga bagian dalam yang berperan penting dalam sistem keseimbangan.
Selain itu, wanita juga lebih sering mengalami migrain, khususnya migrain vestibular, yang dapat menimbulkan vertigo sebagai gejala utama.
Beberapa kondisi lain, seperti penyakit Meniere, anemia saat hamil, tekanan darah rendah, hingga stres fisik dan emosional yang lebih tinggi, juga menjadi faktor yang meningkatkan kerentanan wanita terhadap vertigo.
Dengan demikian, kombinasi antara faktor biologis (hormonal) dan kondisi medis yang lebih banyak dialami wanita membuat mereka lebih rentan terkena vertigo dibandingkan pria.
Kelompok yang Rentan Terkena Vertigo
Orang yang paling rentan terkena vertigo biasanya memiliki kondisi tertentu yang memengaruhi telinga dalam, saraf, atau aliran darah ke otak. Berikut kelompok yang lebih berisiko:
1. Usia Lanjut (lansia)
- Fungsi organ keseimbangan di telinga dan saraf menurun seiring bertambahnya usia.
- Lansia juga lebih sering mengalami BPPV (Benign Paroxysmal Positional Vertigo).
2. Wanita
- Studi menunjukkan wanita sedikit lebih sering mengalami vertigo dibanding pria, kemungkinan karena faktor hormonal.
3. Orang dengan Riwayat Penyakit Telinga
- Misalnya penderita penyakit Meniere, infeksi telinga, atau pernah mengalami cedera telinga.
4. Penderita Migrain
- Migrain vestibular dapat memicu vertigo berulang.
5. Orang dengan Riwayat Cedera Kepala atau Leher
- Trauma bisa mengganggu fungsi telinga dalam atau saraf keseimbangan.
6. Penderita Penyakit Jantung dan Gangguan Sirkulasi
- Tekanan darah rendah, penyempitan pembuluh darah, atau gangguan aliran darah ke otak dapat memicu vertigo.
7. Pengguna Obat-obatan Tertentu
- Beberapa obat (seperti antibiotik tertentu, obat penenang, atau obat tekanan darah) dapat menimbulkan efek samping berupa vertigo.
8. Orang dengan Gaya Hidup Kurang Sehat
- Kurang tidur, dehidrasi, stres berlebihan, dan konsumsi alkohol berlebih dapat memperburuk risiko vertigo.
Pencegahan
Berikut cara pencegahan vertigo agar tidak mudah kambuh, terutama bagi orang yang rentan:
Pencegahan Umum
1. Hindari gerakan mendadak
- Bangun dari duduk atau berbaring secara perlahan.
- Jangan menoleh atau menunduk terlalu cepat.
2. Tidur cukup dan berkualitas
- Kurang tidur bisa memicu pusing dan memperburuk vertigo.
3. Cukupi kebutuhan cairan
- Dehidrasi adalah pemicu umum vertigo, jadi minumlah air putih yang cukup setiap hari.
4. Kelola stres dengan baik
- Stres berlebihan dapat memicu migrain vestibular dan memperparah gejala vertigo.
5. Batasi konsumsi kafein, alkohol, dan garam
- Kafein dan alkohol dapat mengganggu sistem keseimbangan.
- Garam berlebihan dapat memicu penyakit Meniere karena meningkatkan cairan di telinga dalam.
6. Lakukan olahraga ringan secara teratur
- Jalan kaki, yoga, atau senam keseimbangan dapat melatih koordinasi tubuh dan menyehatkan pembuluh darah.
Pencegahan Khusus bagi yang Pernah Mengalami Vertigo
1. Latihan keseimbangan (vestibular exercise)
- Seperti Epley maneuver atau Brandt-Daroff exercise yang biasanya dianjurkan dokter untuk BPPV.
2. Perhatikan posisi tidur
- Gunakan bantal agak tinggi.
- Hindari tidur dengan kepala terlalu miring ke salah satu sisi jika sering kambuh.
3. Rutin cek kesehatan telinga dan tekanan darah
- Deteksi dini dapat mencegah serangan vertigo lebih parah.
4. Minum obat sesuai anjuran dokter
Jangan menghentikan atau mengganti obat sendiri tanpa konsultasi medis.
Dengan pola hidup sehat, pengelolaan stres, dan perhatian terhadap kondisi telinga serta sirkulasi darah, risiko vertigo bisa dikurangi.
***