Ju Ga Ram (Yoon Kyu Sang) merupakan salah satu atlet rugby yang menyumbang kemenangan paling banyak di drakor The Winning Try (2025). Dia dan timnya juga berhasil melaju ke babak final Piala Asia setelah 12 tahun. Seiring berjalannya waktu, tim nasional rugby Korea Selatan berhasil memenangkan Piala Asia.
Namun, Ju Ga Ram terpaksa pensiun dini ketika dia membuat skandal doping sebelum mengikuti Olimpiade. Kondisi ini membuat Ju Ga Ram cukup stress karena gak bisa bermain rugby lagi. Di balik skandal itu, Ju Ga Ram sebenarnya mengidap penyakit kelemahan otot hingga menyebabkan kelelahan abnormal.
Namun, semangat Ju Ga Ram dalam permainan rugby terus berlanjut hingga dia dipilih menjadi pelatih tim rugby di SMA Olahraga Hanyang. Dalam proses ini, Ju Ga Ram banyak menanamkan persepsi mengenai pembentukan atlet berbakat. Lalu, apa saja modal menjadi atlet berbakat ala Ju Ga Ram di drakor The Winning Try?
Peringatan, artikel ini mengandung spoiler.
1. Mau bekerja keras mencapai target
Menjadi seorang atlet memang diuntungkan, jika punya bakat alami jauh sebelum berkomitmen. Sayangnya, gak banyak yang sadar jika bakat gak akan bisa berkembang ketika sosok tersebut gak mau bekerja keras untuk melatihnya. Menurut Ju Ga Ram, seorang atlet wajib mampu menanggung tanggung jawab lebih besar daripada orang lain.
Sejak kecil, atlet dituntut untuk meluangkan banyak waktu demi latihan. Mereka gak punya waktu bermain seperti remaja pada umumnya. Waktu ini digunakan sebaik mungkin bahkan jika gak ada pertandingan.
Gak hanya itu, menjadi atlet juga bukan pekerjaan yang mudah. Mereka punya waktu pensiun di usia produktif ketika banyak orang di usianya mulai mendapati karier cemerlang. Makanya, para mental atlet dilatih sejak dini untuk bekerja keras dan kuat dalam mencapai target.
2. Gak ragu untuk memperbaiki diri
Seorang atlet bukan sosok yang bisa berlatih secara mandiri. Mereka punya pelatih khusus yang bekerja untuk mengasah potensi yang wajib diperbaiki. Selain itu, pelatih juga bertugas untuk menyiapkan fisik dan mental atlet agar bisa tampil maksimal saat pertandingan.
Makanya, para atlet juga mendapatkan banyak masukan dari pelatih untuk bisa memperbaiki kemampuannya. Kondisi ini jelas gak banyak orang mau menerima masukan dengan gampang dan memperbaikinya. Namun, atlet wajib sadar diri jika dirinya juga perlu memperbaiki kemampuannya.
3. Bisa mengatasi dan menghadapi rasa takutnya
Semua manusia punya rasa takut dan trauma tersendiri, sekalipun atlet. Namun, untuk menjadi atlet berbakat, mereka gak hanya wajib punya kemauan dan kerja keras maksimal untuk memperbaiki kemampuannya. Seperti halnya Moon Ung (Kim Dan), dia punya ketakutan untuk melakukan tekel pada lawannya.
Moon Ung ragu melakukan tekel padahal semua pemain rugby diwajibkan bisa melakukan teknik ini untuk merebut bola dari lawannya. Namun, Moon Ung ketakutan karena ayahnya, yang dulunya pemain rugby nasional, harus menjadi disabilitas karena menghadapi tekel dari lawan. Kondisi ini jelas wajib diatasi oleh banyak atlet di luar sana.
Berbagai contoh di atas memang harus ditekankan Ju Ga Ram pada para pemain tim rugby SMA Olahraga Hanyang. Dia optimis jika anak didiknya bisa melaju dan mencapai target sesuai dengan ekspektasi. Menurutmu, apakah para atlet rugby SMA Olahraga Hanyang bisa menjadi atlet berbakat di drakor The Winning Try?
3 Kesamaan Mun Ung dan Ju Ga Ram di The Winning Try 7 Bentuk Sikap Suportif Ju Ga Ram sebagai Pelatih di The Winning Try