TANGERANG, Sabo – Suasana Spike Airdome Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Tangerang, Banten, tampak riuh sejak pukul 14.00 WIB, Sabtu (16/8/2025). Baik anak-anak maupun orang dewasa datang dengan raut ceria dan semangat yang sama ke tempat tersebut, yakni mengikuti PIK Nite Run 2025.
Apalagi, suasana juga sangat mendukung. Langit terlihat begitu cerah dengan udara berangin khas kawasan pinggir pantai.
PIK Nite Run 2025 merupakan perhelatan lari perdana yang diselenggarakan Agung Sedayu Group bersama SPIKE Activation dan IdeaRun. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Indonesia.
Acara itu juga merupakan salah satu komitmen pihak penyelenggara untuk menghadirkan pengalaman lari berbeda dengan rute ikonik, atmosfer malam yang energik, serta konsep glow up in motion yang belum pernah ada sebelumnya.
Rute yang dipilih melewati ikon-ikon PIK 2, seperti Monumen Soekarno-Hatta, Monumen Soedirman, Dragon Point, Pantai Pasir Putih PIK 2, Center Point, hingga Greenbelt CBD PIK 2.
Terdapat tiga kategori yang dilombakan dalam PIK Nite Run 2025, yakni 10K, 5K, dan Little Heroes Sprint yang terdiri dari jarak 100 meter, 300 meter, dan 400 meter. Little Heroes Sprint digelar sebagai pembuka acara.
Pada momen flag off kategori Little Heroes Sprint, ketegangan dan kegembiraan berbaur menjadi satu. Anak-anak yang tadinya diam terlihat berbaris rapi di garis start menunggu aba-aba.
Di sisi lintasan, para orangtua tak kalah heboh. Ada yang berteriak menyemangati, ada pula yang sibuk mengabadikan momen sang anak melesat di lintasan.
Setelah kategori anak-anak selesai, barulah para pelari dewasa bersiap menguji ketahanan di kategori 5K dan 10K. Sesi ini dimulai pukul 18.45 WIB saat matahari sudah terbenam.
Di antara ribuan pelari yang bersiap di garis start, beberapa tampak mengenakan kostum unik. Ada yang memakai bando kelinci, jubah layaknya peri, hingga gaun pengantin. Mereka berlari dengan wajah semringah dan diiringi sorotan lampu warna-warni serta semburan confetti warna-warni.
Tak hanya para pelari, penonton pun turut memeriahkan acara. Mereka bersorak dan memberi dukungan, bahkan mengabadikan momen dengan ponsel.
Managing Director NICE dan SPIKE Activation Agung Sedayu Group Ryan Adrian menuturkan, PIK Nite Run 2025 menjadi ajang perkenalan bahwa PIK siap menjadi lokasi berbagai kegiatan olahraga dan wisata (sport tourism).
Khusus PIK Nite Run 2025, ia menambahkan, pihaknya sengaja menggabungkan unsur olahraga dan hiburan agar para peserta dan pengunjung dapat menikmati acara lebih lama.
Acara ini, lanjut Ryan, tidak bertujuan mencari keuntungan, tetapi semangat untuk memperkenalkan PIK sebagai area lari malam.
“Kami niatnya adalah untuk menggandeng komunitas-komunitas dan lain-lain untuk bisa menikmati areanya serta juga melakukan olahraga dan berekreasi dengan keluarga,” kata Ryan.
Adapun animo peserta PIK Nite Run 2025 sangat tinggi. Total pelari yang ikut mencapai 3.200 orang. Angka ini melampaui target awal 3.000 peserta.
Setiap peserta mendapatkan fasilitas berupa race pack, medali finisher, dan air minum di setiap 2,5 km melalui water station. Khusus untuk perempuan, tersedia zona khusus yang menjamin kenyamanan mereka.
Lomba lari ini juga mendapatkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori “Lomba Lari dengan Peserta yang Menggunakan Gelang Cahaya Terbanyak”. Selama ajang berlangsung, momen bersejarah pun tercipta ketika ribuan peserta serempak berlari di rute yang menyala.
Infrastruktur kelas dunia di tengah kota
PIK Nite Run 2025 tidak hanya memanjakan mata dengan pemandangan malam di tepi pantai, tetapi juga memperkenalkan infrastruktur pendukung yang menakjubkan. Lomba lari ini bertempat di Spike Airdome yang merupakan airdome pertama di Asia Tenggara.
Ryan mengatakan bahwa SPIKE Airdome adalah inkubator untuk menciptakan sebuah sportainment di industri otomotif dan kini merambah ke industri lari.
Dengan teknologi ramah lingkungan, bangunan tersebut menggunakan pendingin udara dengan batasan rendah dan tanpa kolom penyangga. Selain itu, PIK 2 juga sedang membangun Nusantara International Convention Exhibition (NICE), gedung konvensi dan ekshibisi terbesar di Indonesia.
Dengan luas tanah 40 hektare dan 30 hektare di antaranya adalah bangunan, Ryan melanjutkan, NICE bisa menampung lebih dari 100.000 orang. Pembukaan perdananya akan ditandai dengan perhelatan ION Nation pada 30 Agustus 2025.
PIK 2 juga menyediakan beragam fasilitas pendukung untuk memudahkan mobilitas masyarakat. Salah satunya adalah dibukanya Transjakarta rute T31 dari Blok M ke PIK 2 pada Mei 2025. Pembukaan rute ini pun menuai animo dari masyarakat.
Acara PIK Nite Run ini juga diharapkan memberikan dampak positif bagi sektor ritel, perhotelan, serta usaha mikro kecil menengah (UMKM) di sekitar kawasan PIK.
Pusat sport tourism
Ryan memaparkan, PIK memiliki visi menjadi lokasi yang ideal untuk kegiatan olahraga. Ia menyebut bahwa saat ini ada beberapa event lari yang sedang dipersiapkan, salah satunya Isoplus Run yang akan menggelar full marathon pada November 2025.
Selain lari, PIK juga akan menjadi tuan rumah untuk kegiatan otomotif.
“Kegiatan otomotif yang menjadi kejuaraan nasional kami, seperti drag race, mungkin akan diselenggarakan empat kali dalam setahun,” ujar Ryan.
Ke depan, PIK juga akan menggarap konsep sport tourism yang lebih besar, bahkan berpotensi menjadi event berskala internasional.
“Terus terang, kami lagi approach untuk kegiatan sport tourism juga, tetapi itu international event,” ucap Ryan.
Hal tersebut dilakukan untuk menunjukkan bahwa PIK 2 merupakan destinasi yang cantik di siang hari dan lebih cantik lagi di malam hari.
Antusiasme tidak hanya datang dari penyelenggara, tetapi juga peserta, salah satunya Fajar. Pria asal Bandung ini datang khusus ke Jakarta untuk mendampingi kedua putrinya, Naisa (9) dan Nala (5), bertanding di PIK Nite Run 2025 kategori Little Heroes Sprint.
Naisa mengikuti kategori Little Heroes Sprint 400 meter, sedangkan Nala berlari di kategori 200 meter.
Fajar menilai, penyelenggaraan lomba lari ini sangat rapi. Ia pun bersemangat ikut serta karena acara ini digelar pada sore hari sehingga anak-anaknya tidak terlalu kepanasan.
“Kalau diadakan lagi, pasti kami datang. Anak-anak kebetulan suka lari,” ujar Fajar sambil tersenyum.
Hal senada diungkapkan Irfan, peserta asal Makassar yang sudah tiga kali mengikuti lomba lari. Untuk PIK Nite Run, Irfan datang bersama dua rekannya, Ari dan Brian.
Menurut Irfan, lari malam di tepi pantai seperti pada PIK Nite Run 2025 memberikan sensasi berbeda. Ia juga mengapresiasi penataan tempat dan fasilitas yang memadai.
“Pemandangannya juga bagus karena tempatnya memang luas. (Penempatan) booth-booth-nya semua teratur,” kata Ari.
Irfan dan Ari pun kompak menyatakan niatnya untuk kembali berpartisipasi jika PIK Nite Run kembali diselenggarakan.
Sebagai informasi, keseruan PIK Nite Run 2025 ditutup sempurna oleh penampilan grup musik Yovie & Nuno di panggung PIK NIK YUK. Sebelumnya, acara turut dimeriahkan oleh sesi karaoke bersama yang dipandu oleh DJ Adhit Chody featuring Hurahura Cheering Club dan penyerahan hadiah kepada para pemenang peserta lomba dari seluruh kategori.