JAHE merupakan salah satu rempah yang familiar di kalangan masyarakat Indonesia. Selain digunakan untuk memperkaya aroma dan rasa masakan, jahe juga kerap diolah menjadi minuman hangat yang memberikan sensasi nyaman di tubuh, terutama saat malam hari. Di pasaran, terdapat beberapa jenis jahe yang umum dijumpai. Jahe merah memiliki ciri warna merah gelap, jahe gajah berwarna putih dengan ukuran rimpang besar, sementara jahe biasa atau jahe putih juga berwarna putih namun berukuran lebih kecil.
Meski berbeda jenis, jahe secara umum memiliki kandungan gizi yang serupa, di antaranya vitamin A, B1, B3, dan C, serta mineral penting seperti fosfor, besi, dan kalsium.
Perbedaan Jahe Merah dan Jahe Biasa
Bagi Anda yang belum paham apa perbedaan jahe biasa dan jahe merah, berikut adalah penjelasannya.
1. Warna dan Tekstur
Dilansir dari web Sido Muncul, sesuai namanya, jahe merah memiliki kulit berwarna kemerahan, berbeda dengan jahe biasa yang cenderung berwarna kecokelatan. Saat diiris, daging keduanya tampak serupa dengan warna kekuningan, namun teksturnya berbeda. Jahe merah memiliki serat lebih banyak sehingga terasa lebih kasar. Dari segi bentuk, jahe merah tidak jauh berbeda dengan jahe biasa, hanya saja rimpangnya cenderung lebih panjang dan beruas.
2. Aroma dan Rasa
Perbedaan lain terletak pada aroma dan rasa. Jahe merah memiliki aroma yang lebih kuat, tajam, dan pedas dibandingkan jahe biasa. Rasa pedas ini berasal dari senyawa aktif oleoresin yang konsentrasinya lebih tinggi pada jahe merah, serta kandungan zat vaniloid yang juga lebih banyak. Karena karakteristik tersebut, jahe merah jarang digunakan sebagai bumbu masakan, melainkan lebih sering dimanfaatkan sebagai bahan obat herbal.
3. Manfaat
Perbedaan konsentrasi zat aktif membuat manfaat jahe merah dan jahe biasa tidak sepenuhnya sama, meski keduanya tetap memiliki khasiat yang baik bagi kesehatan. Umumnya, jahe merah dianggap mampu memberikan manfaat yang lebih kuat bagi tubuh dibandingkan jahe biasa.
Jahe biasa diketahui bermanfaat untuk membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan seperti pilek, mual, radang sendi, migrain, dan hipertensi. Khasiat ini berasal dari kandungan beragam komponen bioaktif yang dimilikinya.
Sementara itu, jahe merah mengandung senyawa seperti vaniloid, monoterpen, seskuiterpen, diterpene, flavonoid, dan asam amino yang berperan dalam mengatasi beragam gangguan kesehatan. Beberapa manfaat jahe merah antara lain membantu meredakan peradangan, mengatasi TBC, mengurangi mual, mengobati rubella, mendukung pertumbuhan, hingga menurunkan risiko kanker dan aterosklerosis.
4. Kandungan Nutrisi
Jahe merah memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi, khususnya senyawa anthocyanin yang menjadi sumber warna merah pada rimpang ini. Antioksidan tersebut berfungsi melawan radikal bebas dan membantu mencegah kerusakan sel di dalam tubuh.
Sementara itu, seperti dinukil dari laman Heksata.com, jahe putih lebih kaya akan senyawa gingerol, shogaol, dan zingeron yang memberikan rasa pedas khas pada jahe. Gingerol diketahui memiliki sifat antiinflamasi, antioksidan, dan analgesik, sehingga bermanfaat untuk meredakan nyeri sekaligus mengurangi peradangan.
5. Penggunaan dalam Masakan dan Obat-obatan
Kedua jenis jahe kerap dimanfaatkan dalam kuliner untuk memberikan cita rasa dan aroma yang khas. Jahe merah banyak dijumpai pada hidangan khas Asia, seperti masakan India dan Indonesia, sementara jahe putih lebih umum digunakan dalam masakan Cina dan Jepang.
Dalam pengobatan tradisional, keduanya telah lama dipercaya memiliki khasiat untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Jahe merah dianggap memiliki sifat yang lebih “panas” sehingga kerap digunakan untuk meredakan gangguan pernapasan seperti batuk dan pilek. Di sisi lain, jahe putih lebih sering dimanfaatkan untuk membantu pencernaan, mengurangi mual, dan mengatasi keluhan pada saluran gastrointestinal.
6. Penggunaan Tradisional
Dalam praktik pengobatan tradisional, jahe merah kerap dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan stamina, memperkuat daya tahan tubuh, serta meredakan gangguan pencernaan seperti masuk angin.
Sementara itu, jahe putih lebih sering digunakan untuk mengurangi rasa mual dan muntah, meredakan sakit tenggorokan, serta mendukung kelancaran sirkulasi darah.
Titik Nurmalasari berkontribusi dalam penulisan artikel ini.