Free Gift

1 Tahun Kemkomdigi: Kesenjangan Digital RI Menyempit, Konektivitas untuk Semua

AA1OlHmV

Satu tahun sudah Kementerian Komunikasi dan Digital yang dipimpin Meutya Hafid berjuang bersama Pemerintahan Prabowo-Gibran. Berbagai langkah strategis telah diambil untuk memastikan ruang digital lebih aman, konektivitas merata dan transformasi digital yang inklusif.

Menkomdigi Meutya Hafid mengatakan salah satu capaian adalah naiknya Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2025 menjadi 44,53, naik dari tahun 2024, di angka 43,34.

Kenaikan ini menjadi bukti nyata percepatan transformasi digital Indonesia dan semakin cakapnya masyarakat dalam mengadopsi teknologi digital.

”Angka itu bukan sekadar statistik tetapi merupakan bukti nyata bahwa Indonesia bergerak menuju visi besar pemerintah digital 2045,” kata Meutya di acara peluncuran laporan IMDI 2025 di Jakarta, Kamis (2/10/2025).

Meutya menekankan bahwa IMDI 2025 telah melampaui fungsi dasarnya sebagai alat evaluasi. “IMDI bukan hanya menjadi alat evaluasi, namun jadi kompas kebijakan dalam memandu pemerintah pusat dan daerah untuk menyusun program,” ucapnya.

Kecepatan Internet Meningkat

Satu tahun terakhir ini menjadi periode yang transformatif bagi lanskap digital Indonesia. Data yang dirilis Kemkomdigi menunjukkan bahwa hasil kerja keras selama satu tahun terakhir sangat signifikan dan inklusif, di antaranya kecepatan internet yang meningkat.

Angka paling menonjol adalah lonjakan median kecepatan unduh nasional dari 17,5 Mbps pada tahun 2022 menjadi 30,5 Mbps di tahun 2025, atau peningkatan sebesar 74%.

Peningkatan kecepatan juga dialami pengguna di kelompok terbawah, yang naik lebih dari dua kali lipat dari 2,66 Mbps menjadi 5,69 Mbps. Kenaikannya menjadi 5,69 Mbps. Ini berarti seorang siswa di desa terpencil kini dapat mengikuti kelas daring dengan lebih stabil, dan seorang pelaku UMKM dapat mengunggah foto produknya tanpa frustrasi.

AA1ORdv4

Bila dibedah data per wilayah, semua wilayah mengalami peningkatan signifikan. Misalnya di Gorontalo mengalami peningkatan paling tinggi secara persentase, hampir tiga kali lipat dari 3,18 Mbps menjadi 9,31 Mbps.

Lalu di Maluku Utara, sebagai representasi Indonesia Timur, kecepatan internet di wilayah ini naik lebih dari 50%, dari 13,39 Mbps menjadi 20,49 Mbps. Angka 20 Mbps sudah sangat memadai untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital lokal.

Kemudian di Jakarta dan Bali, sebagai pusat ekonomi dan pariwisata, kedua wilayah ini mencatatkan kecepatan di atas 41 Mbps.

Jaringan 4G di Pusat hingga Wilayah 3T

Dengan 280 juta penduduk dan 19.000 pulau, konektivitas seluler adalah tulang punggung internet nasional. Untuk mewujudkan hal itu, Kemkomdigi terus membangun infrastruktur telekomunikasi 4G di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah terpencil dan 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).

Meutya dalam forum Leaders TalkX di Jenewa, Swiss beberapa waktu lalu menyampaikan bahwa pembangunan digital harus menjangkau seluruh warga negara tanpa terkecuali.

“Konektivitas digital adalah hak semua orang, bukan hak istimewa segelintir kelompok. Internet harus hadir di pedesaan, perkotaan, hingga daerah terpencil,” ujar Meutya.

AA1OQYXc

Meutya menargetkan tahun 2030, 90 persen populasi Indonesia bisa terkoneksi dengan internet.

“Target kami, 90 persen populasi Indonesia terkoneksi dengan internet pita lebar pada 2030, dan 100 persen pada 2045. Ini bagian dari Visi Indonesia Digital 2045,” jelas Meutya.

Berdasarkan data yang dirilis Kemkomdigi, akses jaringan 4G sudah melampaui 90% wilayah permukiman di Indonesia, menunjukkan cakupan yang luas di pulau-pulau besar maupun kecil. Di Pulau Jawa angkanya mencapai 96,4%, di Bali dan Nusa Tenggara 95,2%.

Angka ini diperoleh dari dukungan 6.672 menara BTS Bakti di wilayah 3T, Palapa Ring dan Satelit SATRIA-1 dan kolaborasi publik antara swasta dengan operator besar.

AA1zfWV0

Pembangunan jaringan ini menjadi sesuatu yang berharga bagi masyarakat yang sebelumnya mungkin harus menempuh perjalanan berjam-jam hanya untuk mencari sinyal.

Sambil memastikan fondasi 4G merata, Kemkomdigi juga mempersiapkan Indonesia untuk era berikutnya dengan teknologi 5G dengan pendekatan yang strategis dan realistis.

Perluasan 5G tidak dilakukan secara serampangan karena tantangan biaya investasi yang tinggi dan ketersediaan spektrum yang terbatas. Fokus utamanya adalah pada kawasan urban padat dan pusat-pusat ekonomi tinggi.

Di wilayah Bali dan Nusa Tenggara jaringan 5G melonjak signifikan dari 4,4% menjadi 17%. Sementara Jawa dan Sumatra menunjukkan pertumbuhan yang stabil di angka 6,5% dan 4,8%.

Satu tahun terakhir ini, data peningkatan kecepatan, perluasan jangkauan 4G, dan pemerataan akses antarwilayah bukanlah sekadar angka dalam laporan, melainkan cerminan dari terbukanya jutaan pintu peluang baru bagi masyarakat Indonesia. Infrastruktur digital yang merata ini akan menjadi pendorong utama ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan mencapai USD 2,8 triliun pada tahun 2040.

Transformasi digital bukan lagi sekadar tentang kecepatan internet, melainkan sebuah instrumen penting untuk mewujudkan pemerataan kesejahteraan dan berkurangnya kesenjangan digital di Indonesia.

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar