KERUSAKAN membuat hati atau lever tidak dapat menjalankan fungsi utamanya: membersihkan darah, memproses makanan, menyimpan nutrisi. Kondisi itu ditunjukkan oleh tanda-tanda yang sangat samar sehingga sering kali terlewat. Saat gejala klasik muncul, seperti kulit menguning, nyeri, dan bengkak, kerusakan hati mungkin sudah parah.
Salah satu jenis yang paling umum di antara berbagai jenis penyakit hati adalah penyakit hati berlemak atau fatty liver. Angka penderita penyakit ini melonjak akibat obesitas, pola makan yang buruk, dan gaya hidup yang kurang gerak. Kini, peningkatan juga terjadi pada penyakit hati steatotik terkait disfungsi metabolik (MASLD), sebelumnya dikenal sebagai penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD). Penyakit ini dialami sekitar 30,2 persen populasi dunia, menurut laporan Times of India.
Tanda Penyakit Hati
Sebelum menjadi parah, sebaiknya kenali tanda-tanda penyakit hati yang seringn kali tersamar. Organ tersebut dapat pulih kembali jika ditangani dengan tepat.
Berikut tanda-tanda kerusakan hati yang perlu dikenali sejak dini.
1. Kelelahan
Salah satu tanda awal yang paling umum adalah kelelahan yang tak kunjung hilang meskipun tidak sibuk atau telah beristirahat. Kelelahan itu muncul karena hati terlibat dalam metabolisme energi dan pembuangan racun, disfungsi dapat menyebabkan perasaan tidak sehat atau lemas.
2. Nafsu makan berkurang dan berat badan turun
Tekanan pada hati dapat mengganggu pencernaan, metabolisme, atau sinyal nafsu makan. Hal itu bisa menyebabkan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan dan sering mual. Gejala-gejala ini kadang samar oleh penyebab lain seperti stres, infeksi, masalah pencernaan.
3. Rasa tidak nyaman dan nyeri
Rasa tidak nyaman, tekanan, nyeri tumpul, atau rasa penuh di area bawah tulang rusuk kanan dapat menandakan pembengkakan atau peradangan hati. Sansasi yang muncul mirip dengan kembung sehingga sering dikira sebagai gas, ketegangan otot, atau gangguan pencernaan.
4. Urine gelap dan feses pucat
Hati berfungsi memproses bilirubin atau memproduksi empedu dengan baik, tapi jika gagal, urine dapat menjadi gelap dan feses mungkin tampak pucat, seperti tanah liat, atau lebih terang dari biasanya. Perubahan ini terasa samar pada awalnya dan mungkin tidak disadari hingga menjadi lebih jelas.
5. Kulit gatal
Gatal yang tidak jelas sebabnya dan tanpa ruam bisa menandakan penumpukan garam empedu dalam aliran darah akibat penurunan fungsi hati atau empedu. Gejala ini seringkali merupakan salah satu indikator dermatologis paling awal.
6. Kulit dan mata menguning
Ikterus, kulit atau mata menguning, akan terjadi ketika fungsi hati memburuk. Bilirubin yang terakumulasi menyebabkan kulit dan bagian putih mata menguning (ikterus). Ikterus dini sering tidak kentara sehingga diabaikan.
7. Mudah memar atau berdarah
Penderita kerusakan hati lebih mudah memar atau mimisan. Tanda-tanda ini mungkin disalahartikan sebagai gangguan pembekuan darah atau cedera ringan.
8. Kaki bengkak
Seiring menurunnya fungsi hati, terjadi perubahan tekanan pada pembuluh darah sehingga cairan bisa bocor ke jaringan. Hal itu menyebabkan pembengkakan (edema), terutama di kaki bagian bawah, atau penumpukan cairan di perut (asites). Pembengkakan ringan pada tahap awal mungkin dianggap sebagai kelelahan atau ketidakseimbangan garam/air.
9. Kabut otak
Ketika hati tidak dapat mendetoksifikasi produk limbah dengan baik, racun seperti amonia dapat terakumulasi dan memengaruhi fungsi otak. Hal ini dapat menyebabkan kehilangan memori, kebingungan, atau kesulitan berkonsentrasi. Pada tahap awal, gejala ini mirip dengan kelelahan atau kabut otak akibat stres. Tapi perhatikan tanda-tanda lainnya untuk tahu penyebab pastinya.
10. Massa otot berkurang
Gangguan kronis dalam metabolisme hati memengaruhi penanganan protein. Seiring waktu, hal ini dapat mengakibatkan penyusutan otot, kelemahan, atau penurunan kekuatan fisik. Dikombinasikan dengan perubahan berat badan dan kelelahan, tanda ini dapat mengonfirmasi perkembangan disfungsi.
Baca Juga: 5 Gejala Kerusakan Hati yang Sering Tak DisadariBaca Juga: Cara Benar Menghilangkan Kebiasaan MendengkurBaca Juga: Efek Samping Pengobatan Kanker yang Terasa di Mulut, Apa Saja Dampak Chemo Mouth?






