SaboMencapai usia 70-an seringkali diasumsikan hanya membawa pengurangan dan batasan dalam hidup, padahal realitasnya tidak selalu demikian bagi semua orang.
Seorang penulis membagikan pengalamannya, bahwa dekade ini justru terasa lebih ringan, tajam, dan penuh semangat dibandingkan masa-masa sebelumnya.
Dia meyakini bahwa perubahan pola pikir ini terjadi berkat kebiasaan-kebiasaan sederhana namun konsisten yang telah ia terapkan setiap hari.
Seperti dilansir dari Global English Editing, ini menjadi pondasi yang kokoh agar hari-hari di usia senja tetap bermakna, penuh vitalitas, dan rasa syukur.
1. Bergerak Dahulu, Berpikir Kemudian
Penulis tidak membiarkan otaknya bernegosiasi tentang olahraga yang harus dilakukan, sehingga ia memulai gerakan sebelum alasan bisa muncul. Dia hanya melakukan jalan kaki sepuluh menit setelah bangun tidur atau peregangan ringan saat menunggu air mendidih di pagi hari. Kuncinya adalah memulai “setengah kebiasaan” seperti lima menit bergerak, yang biasanya akan berlanjut menjadi lima belas menit karena momentum yang tercipta. Gerakan fisik secara teratur akan memperkecil ukuran masalah di pikiran sehingga Anda merasa lebih mampu mengatasinya.
2. Mengangkat Beban yang Diminta Kehidupan
Kardio menjaga daya tahan tubuh, namun latihan kekuatan menjaga kemampuan fisik dan kemandirian seseorang di usia senja. Penulis rutin mengangkat beban dua kali seminggu, tidak hanya dumbbell tetapi juga tas belanjaan atau koper yang berat. Kaki yang kuat menjamin Anda tidak takut menaiki tangga, dan punggung yang kuat membuat Anda dapat menggendong cucu tanpa rasa sakit. Kekuatan fisik adalah asuransi yang membuat tubuh Anda tetap mampu dan percaya diri untuk melakukan tugas-tugas harian.
3. Melindungi Tidur Seperti Harta Karun Berharga
Tidur yang berkualitas adalah kunci utama yang membuat segalanya terasa mungkin untuk dilakukan. Penulis menerapkan aturan dasar yang membosankan: jam tidur yang sama, kamar yang sejuk, dan menjauhi kafein atau scrolling di ponsel setelah makan siang. Jika rasa cemas menyerang pukul 3 pagi, dia akan menghitung mundur dari 300 secara perlahan untuk mengalihkan pikiran dari kekhawatiran yang ada. Tidur siang selama dua puluh menit juga dianggap sebagai pemeliharaan diri yang telah menyelesaikan lebih banyak masalah daripada rapat panjang yang pernah diikutinya.
4. Makan Makanan Sederhana yang Mudah Diucapkan
Kebiasaan makan penulis berfokus pada makanan nabati, protein yang cukup, dan banyak minum air putih setiap hari. Sarapan biasanya telur atau yoghurt dengan buah, sementara makan siang adalah sup atau salad yang ditambahkan kacang atau ayam. Dia memilih camilan manis dalam porsi sekali saji karena tidak memercayai dirinya sendiri setelah jam 9 malam. Pertanyaan utamanya sederhana, “Apakah makanan ini akan membantuku besok?” yang menjadikannya mampu mengoreksi arah pola makannya saat itu juga.
5. Mengagendakan Kegembiraan, Bukan Hanya Tugas Rumah
Pensiun bisa mengubah hari menjadi “suatu hari nanti” yang tidak pernah terjadi karena tidak adanya jadwal tetap. Oleh karena itu, penulis selalu mencatat kegembiraan di kalender agar momen itu benar-benar terlaksana, seperti minum kopi dengan kolega atau mengunjungi museum. Dia juga punya jadwal rutin berjalan kaki setiap Kamis malam bersama istrinya, tanpa membawa ponsel atau gangguan dunia luar lainnya. Jika itu penting, maka hal tersebut layak mendapatkan tempat di kalender, dan jika ada di kalender, maka hal itu akan terjadi dalam kehidupan nyata.
6. Berteman Lintas Dekade Usia
Lingkaran pertemanan penulis sengaja dirancang agar diisi oleh orang-orang dari berbagai usia, yang menurutnya adalah hal penting. Teman yang lebih muda memberinya musik baru dan bukti bahwa rasa ingin tahu adalah sebuah pilihan, bukan sekadar serum bagi kaum muda. Sementara itu, teman yang lebih tua menunjukkan seperti apa rasanya di usia 80-an, serta hal-hal yang benar-benar penting seperti kasih sayang dan welas asih. Pertukaran ide lintas usia menjaga percakapan tetap elastis, membuat penulis selalu terhubung dengan masa kini.
7. Mengaudit Masukan Informasi yang Dikonsumsi
Apa yang dikonsumsi melalui mata dan telinga akan memengaruhi suasana hati, sehingga penulis melakukan “audit input” setiap tiga bulan. Dia mengecek berita, acara TV, newsletter, dan media sosial mana yang membuatnya jernih atau justru gelisah dan mati rasa. Penulis memilih menjauh dari outrage merchants dan menggantinya dengan pembuat cerita atau guru yang menginspirasi. Dia juga mengganti waktu mengonsumsi noise dengan membuat sesuatu yang menghasilkan objek fisik, seperti menulis, membuat sketsa, atau kegiatan manual lainnya yang lebih bermanfaat.
8. Memilih Rasa Ingin Tahu daripada Kompetensi
Kompetensi memang berguna untuk menghasilkan uang, tetapi rasa ingin tahu lebih penting untuk menjaga perhatian Anda pada dunia di sekitar. Penulis sengaja memilih satu di antara hal yang ia tidak kuasai setiap musim, seperti melukis cat air atau bermain harmonika. Pikiran pemula ini akan memulihkan kerendahan hati dan membangkitkan kembali rasa senang di dalam diri. Tujuannya bukan mencapai keunggulan, melainkan untuk merasakan “wah, lihat ini!” yang membuatnya berhenti mengaudisi diri dan mulai benar-benar hidup.
9. Melakukan Pemeliharaan Kecil Sebelum Perbaikan Besar
Tubuh, hubungan, dan rumah akan bertahan lebih lama jika dirawat dengan pemeliharaan kecil yang konsisten setiap hari. Penulis segera menjadwalkan pemeriksaan kesehatan tahun berikutnya sebelum meninggalkan kantor dokter. Dia juga memiliki daftar perbaikan kecil di lemari es dan mengingatkan dirinya untuk segera meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan. Krisis seringkali berbisik sebelum menjadi teriakan, sehingga penting untuk mendengarkannya sejak dini.
10. Membangun Warisan yang Dapat Disentuh Hari Ini
Warisan tidak harus megah, sebaliknya, warisan bisa sangat biasa dan terjadi setiap hari di sekitar kita. Penulis rutin menulis surat pendek kepada cucu-cucunya tentang momen sehari-hari yang biasa, seperti lelucon yang buruk atau saat ia gagal lalu mencoba lagi. Dia juga melabeli foto-foto lama dengan nama dan cerita agar tidak menjadi misteri di kemudian hari bagi generasi berikutnya. Penulis bertujuan untuk tetap berguna saat ini, menjadikan warisan sebagai bantuan di masa kini yang kebetulan akan terus berjalan ke masa depan.
Intinya, masa 70-an penulis terasa indah karena prinsipnya yang konsisten dan disengaja, bukan karena ia menyangkal usia. Penulis selalu bergerak pagi-pagi sekali, menjaga kualitas tidur, makan makanan sederhana, dan mengagendakan kegembiraan setiap hari. Merasa muda di usia ini adalah tentang memilih kehidupan dalam cara-cara yang masih tersedia untuk dilakukan, bukan berpura-pura menjadi muda. Jika Anda ingin memulainya, pilih kebiasaan terkecil yang akan membuat hari esok lebih baik 5%, lalu segera lakukan kebiasaan tersebut.






