Sabo Dalam kehidupan, banyak perempuan tampak kuat di luar mampu mengurus keluarga, bekerja keras, dan hadir untuk semua orang.
Namun, di balik ketegaran itu, ada sisi lembut yang sering tidak terlihat: suara hati yang belum benar-benar berbelas kasih pada diri sendiri.
Mencintai diri sendiri bukan sekadar kata-kata manis atau kutipan motivasi. Ia adalah tindakan kecil sehari-hari, bagaimana seseorang berbicara pada dirinya, memperlakukan tubuhnya, dan memberi izin untuk beristirahat tanpa rasa bersalah.
Cinta diri adalah latihan seumur hidup, bukan hasil instan.
Dilansir dari laman Geediting, Kamis (23/10), berikut 10 perilaku diam yang menunjukkan seorang perempuan belum benar-benar mencintai dirinya sendiri, lengkap dengan cara lembut untuk memperbaikinya.
1. Terlalu Sering Minta Maaf
Perempuan yang sering berkata “maaf” bahkan untuk hal kecil, seperti menabrak pintu atau terlambat dua detik, sering kali hidup dengan rasa takut mengganggu orang lain. Ini bisa berasal dari kebiasaan lama untuk selalu “menyenangkan” orang lain.
Cara memperbaiki: ubah “maaf” menjadi “terima kasih.” Misalnya, “Terima kasih sudah menunggu.” Perubahan kecil ini membantu otak melihat keberadaan diri sebagai sesuatu yang sah, bukan beban.
2. Menganggap Istirahat Harus Diperjuangkan
Ia baru merasa layak beristirahat setelah semua pekerjaan selesai. Padahal, tubuh dan pikiran manusia butuh jeda tanpa harus “berprestasi” dulu.
Cara memperbaiki: jadwalkan istirahat tanpa syarat. Nikmati waktu duduk santai, berendam air hangat, atau membaca buku tanpa rasa bersalah.
3. Hanya Berbicara Baik Tentang Diri di Masa Lalu atau Nanti
Sering berkata, “Dulu aku lebih langsing,” atau “Nanti kalau sudah tidak sibuk, aku bakal rawat diri.” Ia lupa menghargai dirinya hari ini.
Cara memperbaiki: ucapkan syukur di masa kini. Katakan, “Aku suka senyumku hari ini,” atau “Kakiku kuat membawaku ke mana-mana.”
4. Terlihat Mandiri Tapi Menolak Meminta Bantuan
Ia selalu siap membantu orang lain, tapi sulit meminta tolong. Ketakutan akan penolakan membuatnya memilih menanggung semuanya sendiri.
Cara memperbaiki: latih diri meminta bantuan kecil, seperti meminjam barang atau minta pendapat. Meminta bukan kelemahan, tapi bentuk kepercayaan.
5. Mengira Kritik Diri Adalah Bentuk Motivasi
Dalam pikirannya, suara keras yang menyalahkan diri dianggap “standar tinggi.” Padahal, itu justru mengikis semangat.
Cara memperbaiki: ubah suara batin dari “kritikus” menjadi “pelatih.” Katakan, “Oke, belum berhasil. Yuk coba lagi.”
6. Menghindari Konflik Dengan Menghilang
Ketika hubungan mulai renggang atau pembicaraan jadi tegang, ia memilih diam atau menjauh. Ia takut pertengkaran berarti kehilangan.
Cara memperbaiki: biasakan memperbaiki hubungan dengan pesan lembut, seperti “Maaf ya kalau aku tadi kurang enak. Boleh kita ngobrol lagi nanti?”
7. Menjalani Hidup Penuh Kewajiban Tanpa Ruang untuk Kebahagiaan
Agenda harian penuh tugas dan tanggung jawab, tapi tidak ada waktu untuk hal yang ia cintai. Ia lupa bahwa bahagia juga kebutuhan.
Cara memperbaiki: sisihkan satu jam seminggu hanya untuk diri sendiri. Lakukan hal yang membuat hati hangat — membaca, melukis, atau berjalan sore.
8. Bertahan Dalam Hubungan yang Tidak Seimbang
Ia terus memberi, memaafkan, dan memahami, tapi jarang menerima hal yang sama. Tetap tinggal karena berharap suatu hari akan dihargai.
Cara memperbaiki: evaluasi hubungan. Kurangi komunikasi dengan orang yang menguras energi, dan buka ruang untuk mereka yang menghargai keberadaanmu.
9. Memusuhi Tubuh Sendiri
Ia melihat tubuhnya sebagai masalah yang harus diperbaiki, bukan rumah yang perlu dirawat. Makan, olahraga, bahkan berpakaian dilakukan dengan rasa bersalah.
Cara memperbaiki: ubah cara pandang. Katakan “Aku merawat tubuhku,” bukan “Aku memperbaikinya.” Tubuh adalah teman, bukan musuh.
10. Mengukur Nilai Diri Dari Apa yang Dilakukan Untuk Orang Lain
Ia merasa hari itu “berhasil” jika membantu banyak orang. Namun, lupa bertanya, “Apa aku juga sudah baik pada diriku sendiri hari ini?”
Cara memperbaiki: setiap malam, tulis tiga hal: satu kebaikan untuk orang lain, satu kebaikan untuk diri sendiri, dan satu hal yang dinantikan besok.






