JAKARTA, Sabo — Platform pencatat dan perekam aktivitas olahraga Strava mengungkapkan empat fitur paling disukai pengguna di Indonesia.
Hal ini diungkapkan Country Lead Strava untuk Indonesia dan Brasil, Rosana Fortes dalam acara pemanasan lari alias “Shake Out Run” menuju ajang lomba lari “Jakarta Running Festival 2025” yang digelar di Inner Circle SCBD, Jakarta Selatan, Jumat (24/10/2025).
Rosana menyebut dua fitur pertama, tantangan dan komunitas alias Challenges dan Clubs menjadi fitur yang paling digemari pengguna Indonesia.
“Orang Indonesia tidak hanya suka unsur kompetitif, tapi juga mereka gemar mencari teman dan komunitas di platform kami,” jelas Rosana kepada jurnalis KompasTekno, Bill Clinten.
Challenges dan Clubs
Fitur Challenge memungkinkan pengguna menetapkan target jarak atau waktu tertentu, lalu membandingkan pencapaian dengan teman atau komunitas lain.
Sementara fitur Clubs menjadi ruang virtual tempat pelari bisa berbagi aktivitas, memotivasi satu sama lain, dan mengikuti acara komunitas.
“Bagi banyak pengguna di Indonesia, klub Strava ternyata bukan sekadar grup daring, tapi titik awal pertemanan yang berlanjut ke dunia nyata,” tambah Rosana.
Rosana tak mengungkap seberapa besar pengguna Strava yang memakai fitur ini. Namun yang jelas, ia mengeklaim perkembangan pemakaian fitur ini di Indonesia naik pesat dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Athlete Intelligence
Selain Club dan Challenges, Rosana juga mengatakan fitur Athlete Intelligence banyak yang pakai di Indinesia.
Athlete Intelligence merupakan fitur berbasis kecerdasan buatan (AI) yang membantu pengguna memahami kebiasaan olahraga mereka.
“Dengan Athlete Intelligence, pengguna bisa melihat pola latihan, waktu terbaik berolahraga, hingga rekomendasi personal berdasarkan data historis mereka,” kata Rosana.
Menurut dia, pengguna di Indonesia termasuk yang paling cepat mengadopsi fitur ini, karena banyak pelari lokal ingin tahu cara berlatih lebih efisien tanpa harus menggunakan perangkat profesional.
“Orang Indonesia suka fitur ini karena membuat pengguna punya pelatih digital yang memantau kemajuan mereka setiap hari,” tambah Rosana.
Routes
Di luar fitur-fitur di atas, fitur Routes atau peta rute juga sangat populer di Indonesia, terutama bagi pengguna yang suka menjelajahi jalur baru.
“Banyak pelari di Jakarta atau Bali yang membuat rute favorit mereka, dan rute itu kemudian diikuti ribuan pengguna lain,” jelas Rosana.
Partisipasi perdana
Rosana menambahkan tahun ini menjadi momen spesial bagi Strava. Sebab, ini merupakan pertama kalinya mereka resmi berpartisipasi dalam Jakarta Running Festival (JRF) 2025, yang akan digelar pada 25-26 Oktober 2025 ini.
“Kami sangat senang bisa hadir langsung di JRF. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk mendukung pelari Indonesia, bukan hanya secara digital, tapi juga di lapangan,” sebut Rosana.
Di JRF 2025, Strava menjadi Official Course Map Partner, yang artinya mereka berperan menyediakan peta rute resmi yang dapat diakses peserta melalui aplikasi.
Selain itu, Strava juga menghadirkan Segments Challenge khusus bagi peserta kategori Half Marathon dan Marathon.
Pelari dengan waktu terbaik di segmen tertentu akan mendapat hadiah berupa tiket gratis ke JRF tahun berikutnya.
Selain itu, Strava juga menghadirkan zona khusus bernama Strava Cheering Zone di sepanjang rute lomba. Zona ini dirancang sebagai titik semangat bagi pelari, dengan dukungan dari komunitas Strava lokal dan musik penyemangat.
“Kami ingin membuat pengalaman berlari di JRF 2025 menjadi lebih menyenangkan dan terhubung. Tidak hanya soal waktu atau jarak, tapi juga soal rasa kebersamaan,” pungkas Rosana.






