Sabo, Gorontalo –Warga Desa Tilote, Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo, digemparkan oleh penemuan tengkorak manusia di kawasan persawahan yang berbatasan langsung dengan Danau Limboto, Senin (20/10/2025).
Yang membuat geger, tulang belulang itu bukan ditemukan oleh polisi atau arkeolog, melainkan oleh seorang petani yang sedang menggali sumur untuk mengairi tanamannya.
Pria bernama Ridwan Ayahu (39) itu awalnya hanya berniat mencari air untuk lahan pertaniannya. Namun belum satu meter menggali, sekopnya membentur benda keras yang dikira batu.
Setelah menggali lebih dalam, ia mendapati bahwa benda itu ternyata tengkorak manusia dengan gigi yang masih utuh.
Penemuan ini langsung menyebar luas dan menarik perhatian warga serta aparat kepolisian.
Kini, Polsek Telaga dan tim Inafis Polres Gorontalo masih menyelidiki asal-usul tengkorak tersebut.
Polisi belum bisa memastikan identitas, usia, ataupun penyebab kematian korban.
Namun, dari hasil sementara, lokasi itu bukan bekas kuburan lama dan tidak ada laporan warga hilang selama tujuh tahun terakhir.
Berikut 5 fakta menarik di balik penemuan tengkorak manusia yang menghebohkan Gorontalo ini:
1. Ditemukan Tak Sengaja Saat Gali Sumur di Sawah
Penemuan bermula saat Ridwan menggali sumur di lahan pertanian miliknya yang berada di pinggir Danau Limboto.
Saat kedalaman galian belum mencapai satu meter, sekopnya membentur benda keras.
Ia menduga itu batu, tetapi setelah beberapa kali menggali, terlihat bentuk bulat menyerupai kepala manusia.
Ridwan sempat terdiam karena benda yang disangkanya batu ternyata tengkorak manusia. Ia lalu menghentikan pekerjaan dan melapor ke polisi.
2. Gigi Masih Utuh, Diduga Milik Orang Dewasa
Menurut kesaksian Ridwan, tengkorak yang ditemukan memiliki gigi yang masih utuh.
Dari situ, ia menduga bahwa tulang itu milik orang dewasa. Selain kepala, ia juga menemukan beberapa potongan tulang tangan dan kaki.
Namun setelah menggali hingga kedalaman dua meter, ia tak lagi menemukan bagian tubuh lain.
Polisi menyebutkan, tulang-tulang itu tidak lengkap dan perlu pemeriksaan forensik lebih lanjut.
3. Lokasi Penemuan Bukan Area Pemakaman Lama
Kapolsek Telaga, Iptu Fredy Yasin, menegaskan bahwa lokasi penemuan bukan bekas pemakaman.
Polisi bahkan sempat menanyakan kepada warga setempat dan seorang kakek berusia 88 tahun yang sudah lama tinggal di sana, apakah kawasan itu pernah digunakan untuk pemakaman tua, namun tidak ada yang membenarkan.
Artinya, tulang itu tidak berasal dari kuburan lama, melainkan muncul di area pertanian aktif.
4. Tidak Ada Warga Hilang Selama 7 Tahun Terakhir
Dalam pemeriksaan awal, polisi juga mengonfirmasi kepada Kepala Desa Tilote mengenai kemungkinan laporan orang hilang.
Hasilnya, selama tujuh tahun terakhir tidak ada satu pun laporan warga yang hilang.
Fakta ini membuat identitas korban semakin sulit diketahui dan memperkuat dugaan bahwa tulang itu sudah tertimbun cukup lama sebelum ditemukan.
5. Polisi Imbau Warga Tidak Berspekulasi
Karena viralnya kabar ini, banyak warga berdatangan ke lokasi penemuan untuk melihat langsung.
Polisi akhirnya menutup area dengan garis pengaman agar penyelidikan tidak terganggu.
Kapolsek Iptu Fredy Yasin meminta masyarakat tidak membuat asumsi liar atau menyebarkan informasi tanpa dasar.
“Kami masih menunggu hasil pemeriksaan Inafis dan tim medis,” ujarnya.
Hingga kini, penyelidikan terus berlangsung untuk mengungkap misteri siapa sebenarnya sosok di balik tengkorak tersebut. (*)






