Free Gift

57 Orang Keracunan Usai Parade Drumband di Purwakarta, Diduga dari Nasi Kotak Panitia

KORAN-PIKIRAN RAKYAT – Puluhan orang mengalami gejala keracunan makanan di Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, Senin 20 Oktober 2025. Gejala tersebut muncul setelah mereka mengonsumsi makanan yang dibagikan saat kegiatan Parade Drumband Gebyar Merah Putih sehari sebelumnya.

”Sampai magrib, jumlah kor­ban mencapai 57 orang. Ada 5 orang yang dirawat di Rumah Sakit Bayu Asih, sedangkan 52 orang masih (ditangani) di Puskesmas Ma­niis,” kata Kepala Kepoli­sian Sektor Maniis Ajun Komisaris Anton Pelita Nugroho, Senin 20 Oktober 2025.

Dia mengatakan, kasus keracunan makanan kali ini te­lah dilimpahkan ke Satuan Re­serse Kriminal Kepolisian Resor (Polres) Purwakarta. Bahkan, tim identifikasi atau Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) juga telah melakukan pemeriksaan ke lokasi untuk mengumpulkan barang bukti.

Tim dari Polres Purwakarta juga telah mengambil sam­pel makanan yang tersisa, berupa ayam serundeng, tempe, sambal hingga lalapan, seperti sayur kol dan terung. Sampel tersebut akan diuji di la­boratorium untuk me­nge­ta­hui indi­kasi kan­dung­an ber­bahaya di dalamnya.

”Polisi sudah mengaman­kan sisa makanan dan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, termasuk pihak penyedia nasi kotak,” ujar Anton. Berdasarkan pemeriksaan sementara, makanan yang di­konsumsi para korban itu disediakan khusus oleh panitia bagi peserta parade drum­band.

Tenaga tambahan 

Pemeriksaan sampel ma­kanan juga dilakukan oleh tim dari Dinas Kesehatan (Din­kes) Purwakarta secara terpisah. Kepala Dinkes Purwakarta Asep Saepudin men­duga, keracunan kali ini memang berkaitan dengan nasi kotak yang dikonsumsi para korban.

Namun, dia menginstruksikan jajarannya untuk lebih fokus menangani para korban yang membeludak di Puskesmas Maniis. Banyak di antara korban yang terpaksa dirawat di lantai dan lorong puskesmas akibat kapasitas ruangan yang terbatas. ”Kita juga sudah kerah­kan tenaga tambahan dari Pus­kesmas Tegalwaru dan Plered untuk membantu penanganan karena kapasitas te­naga medis di Maniis terbatas. Prioritas utama kami adalah memastikan kondisi seluruh korban stabil. Soal pe­nyebab pastinya, kami tung­gu hasil lab. Mudah-mudahan tidak ada tambahan kasus,” tutur Asep.

Sementara itu, dalam laporan Badan Penanggulang­an Bencana Daerah (BPBD) Purwakarta, para korban yang berasal dari berbagai sekolah, seperti SMAN 1 Maniis, SMPN 1 Maniis, dan SMKN Maniis. Selain itu, ada beberapa orangtua siswa juga dilaporkan ikut menjadi korban.

Salah seorang korban ber­nama Dika (16) mengaku memakan beberapa jenis ma­­kanan saat acara Parade Drumband Gebyar Merah Putih, antara lain, nasi uduk dan nasi kotak berisi nasi, ayam serundeng, sambal dan sayur kol.

Menurut dia, rasa makanan yang dia makan saat itu relatif normal sehingga tidak ada kecurigaan apa pun setelahnya. Terlebih, dia juga me­r­asa badannya masih sehat hingga keesokan harinya, dia baru merasakan gejala keracunan. ”Baru siang tadi terasa mu­al, terus langsung ke puskesmas. Ternyata sudah ba­nyak teman yang juga muntah-muntah,” kata Dika saat ditemui di Puskesmas Maniis. Setelah mendapat­kan penanganan medis, kondisi kesehatannya diakui mulai membaik.

Hingga berita ini dibuat, belum ada keterangan resmi dari pihak penyelenggara acara tersebut.***

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar