Sabo.CO.ID, JAKARTA — Hamas dinilai berkomitmen untuk mempertahankan gencatan senjata di Gaza. “Langkah itu merupakan tanda kedewasaan politik dan tanggung jawab kemanusiaan,” kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebagaimana diberitakan Reuters dan sejumlah kantor berita asing pada Jumat (24/10/2025).
Dalam pernyataannya di Ankara, Erdogan menegaskan bahwa Turki mendukung segala upaya yang dapat menjaga stabilitas kawasan dan mencegah pertumpahan darah lebih lanjut.
“Kami melihat komitmen Hamas untuk mempertahankan gencatan senjata bukan sebagai kelemahan, tetapi sebagai keberanian moral demi melindungi rakyat Gaza,” ujar Erdogan.
Ia menambahkan bahwa perdamaian sejati hanya dapat dicapai jika semua pihak menunjukkan itikad baik dan menempatkan kepentingan kemanusiaan di atas kepentingan politik.
Berikut ini bukti komitmen Hamas mempertahankan gencatan senjata.
1. Laporan Mediator Internasional: Saksi Mata yang Netral
Bukti paling konkret justru datang dari pihak ketiga yang menjadi mediator. Qatar, Mesir, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara konsisten melaporkan bahwa Hamas mematuhi komitmen gencatan senjata selama periode yang disepakati.
Data dari UN Special Coordinator for the Middle East Peace Process (UNSCO) mencatat penurunan drastis serangan dari Gaza tepat setelah gencatan senjata berlaku. Laporan ini objektif karena berasal dari pengamatan langsung di lapangan, bukan sekadar pernyataan politis.
2. Mekanisme Koordinasi Keamanan yang Dibentuk
Hamas tidak hanya pasif berhenti menembakkan roket. Mereka aktif membangun mekanisme koordinasi dengan pihak mediator untuk mencegah pelanggaran dari faksi-faksi kecil di Gaza.
Melalui Joint Situation Room di Doha, perwakilan Hamas berkoordinasi 24 jam dengan Qatar dan Mesir untuk memantau situasi dan mencegah insiden. Ini menunjukkan komitmen struktural, bukan sekadar gencatan senjata di atas kertas.
3. Pengendalian Faksi Bersenjata Lainnya
Salah satu ujian terberat adalah kemampuan Hamas mengendalikan kelompok-kelompok bersenjata lain di Gaza, seperti Islamic Jihad. Berbeda dengan narasi Israel yang menyatakan Hamas tidak mampu mengontrol, fakta di lapangan justru menunjukkan Hamas berhasil mencegah provokasi dari faksi-faksi tersebut.
Ini dibuktikan dengan tidak adanya serangan roket selama periode gencatan senjata – sesuatu yang mustahil terjadi tanpa kontrol efektif dari Hamas.
4. Pembatasan Aksi Demonstran Perbatasan
Hamas juga membatasi aksi unjuk rasa di perbatasan Gaza-Israel selama gencatan senjata. Padahal, aksi massa di perbatasan sering menjadi pemicu eskalasi.
Dengan meredam aksi-aksi ini, Hamas menunjukkan keseriusan menciptakan lingkungan yang kondusif. Langkah ini berisiko secara domestik karena bisa dilihat sebagai pembatasan hak protes, namun ditempuh untuk menjaga kesepakatan yang lebih besar.
5. Tidak Ada Serangan Balasan Terhadap Provokasi Israel
Dalam beberapa insiden terisolasi dimana tentara Israel menembakkan warning shot atau melakukan penangkapan di Tepi Barat, Hamas memilih tidak membalas dengan serangan roket dari Gaza.
Pola restraint (menahan diri) ini konsisten dilakukan meskipun ada tekanan internal dari sayap militer mereka. Ini membuktikan bahwa kepemimpinan politik Hamas mengutamakan komitmen internasional dibanding respons emosional.
6. Transparansi Melalui Kanal Komunikasi Resmi
Hamas menggunakan kanal komunikasi resmi mereka, termasuk website Al-Aqsa TV dan akun media sosial resmi, untuk menyampaikan instruksi menjaga gencatan senjata kepada basis pendukungnya. Pesan-pesan ini bersifat publik dan dapat diverifikasi, bertolak belakang dengan narasi bahwa Hamas diam-diam mendukung pelanggaran.
7. Pertukaran Tahanan dan Bantuan Kemanusiaan yang Berjalan Lancar
Implementasi pertukaran tahanan dan masuknya bantuan kemanusiaan selama gencatan senjata berjalan sesuai jadwal yang disepakati. Hamas memenuhi kewajibannya melepaskan sandera sesuai kuota, dan memfasilitasi distribusi bantuan tanpa insiden.
Ini menjadi bukti nyata di tingkat operasional bahwa mereka serius dengan komitmennya, karena pelanggaran akan langsung mengganggu proses kemanusiaan ini






