Free Gift

7 Kata Masa Kecil yang Lama Terlupakan, Seketika Membuat Para Boomer Tersenyum Penuh Nostalgia

SaboTerkadang, sebuah kata yang sudah lama tidak terdengar bisa membangkitkan ingatan utuh akan masa lalu yang terasa menyenangkan, persis seperti kembali ke ruang tamu orang tua saat Natal.

Kekuatan bahasa terletak pada kemampuannya untuk membawa serta seluruh dunia pengalaman, bukan hanya mendeskripsikan suatu benda atau peristiwa semata.

Ketika orang tua mendengar kembali kata-kata masa muda mereka setelah puluhan tahun, sesuatu dalam diri mereka langsung bergeser penuh kehangatan, melansir dari Global English Editing Jumat (24/10).

Kata-kata ini mungkin telah hilang dari percakapan sehari-hari, namun masih menyimpan kekuatan luar biasa bagi mereka yang tumbuh besar mendengarnya setiap hari.

1. Icebox

Nenek banyak orang masih memanggil kulkasnya dengan sebutan “icebox” hingga akhir hayatnya, meskipun ia tidak lagi membutuhkan pengiriman es balok sejak tahun 1950-an. Bagi para boomer, kata ini menghubungkan mereka dengan masa ketika tukang es benar-benar datang membawa balok-balok es besar terbungkus karung goni. Kata ini membawa memori akan sistem kehidupan sehari-hari yang kini terasa sangat asing, di mana menjaga makanan tetap dingin memerlukan perencanaan dan tenaga fisik.

2. Groovy

Tidak ada yang lebih mengidentifikasi boomer selain menyebut sesuatu “groovy” dengan ketulusan yang murni, padahal bagi generasi tertentu, kata ini sempat mewakili segala sesuatu yang baik dan benar. Kata ini mencapai puncaknya di akhir tahun enam puluhan dan awal tujuh puluhan, namun seolah-olah tiba-tiba menjadi bahan lelucon dalam semalam. Bagi mereka yang menggunakannya dengan sungguh-sungguh, kata ini melambangkan seluruh sikap yang menghargai kedamaian, kreativitas, dan apresiasi santai terhadap kehidupan.

3. Pocketbook

Banyak orang bertanya mengapa ibu mereka bersikeras menyebut tas tangannya “pocketbook“, padahal kata ini terdahulu terasa sangat formal. Kata tersebut sebagian besar telah digantikan oleh “purse” atau “handbag” di masa kini yang lebih populer dan fashionable. Namun, “pocketbook” membawa nuansa yang berbeda, terasa lebih praktis dan fungsional ketimbang sekadar fashion saja.

4. Swell

Mengucapkan “That’s just swell” kini terdengar hampir seperti menyindir atau tidak tulus, padahal ada saatnya kata ini merupakan ungkapan utama untuk menunjukkan kepuasan sejati atau persetujuan tulus. Kata tersebut populer di tahun empat puluhan dan lima puluhan, sehingga boomer mendengarnya secara konstan dari orang tua dan kakak mereka. Saat mereka remaja, kata “swell” sudah mulai memudar, lalu digantikan oleh “cool” dan kemudian “groovy” pada waktunya.

5. Britches

Frasa “Too big for his britches” bertahan lebih baik daripada kata aslinya sendiri, tetapi bagi boomer yang tumbuh dewasa, “britches” hanyalah sebutan untuk celana, terutama celana kerja yang kokoh. Kata ini memiliki akar yang berasal dari berabad-abad yang lalu, tetapi pada pertengahan abad kedua puluh, kata itu mulai terdengar kuno di telinga orang muda. Namun, banyak orang tua dan kakek-nenek terus menggunakannya, dan kata itu meresap ke dalam kosakata anak-anak.

6. Fiddlesticks

Ini adalah seruan frustrasi berlabel G-rated untuk generasi yang tidak diizinkan mengeluarkan sumpah serapah di depan orang dewasa. “Fiddlesticks!” memiliki arti yang kasar sama dengan alternatif yang lebih berwarna hari ini, tetapi Anda bisa mengucapkannya di meja makan tanpa mendapat masalah serius. Kata ini mewakili masa ketika orang menemukan cara kreatif untuk mengungkapkan kejengkelan tanpa menggunakan kata-kata kotor yang kasar.

7. Humdinger

Jika sesuatu dianggap luar biasa bagus atau sangat mengesankan, maka itu adalah “humdinger“, yang berhasil menyampaikan antusiasme tanpa terdengar terlalu berlebihan. “That’s a real humdinger” dapat diterapkan pada apa saja, mulai dari sepotong kue yang enak hingga film yang secara tak terduga menghibur perasaan Anda. Kata tersebut serbaguna dalam menyampaikan antusiasme, dan entah mengapa tidak pernah terasa berlebihan sama sekali. Satu di antara alasannya menghilang adalah perubahan mode bahasa, dan kata-kata baru pun menggantikannya.

Kata-kata tersebut memang belum sepenuhnya hilang, terkadang muncul dalam ucapan orang-orang yang lebih tua atau dalam karya periode yang ingin menangkap era tertentu. Namun, yang membuat mereka istimewa bukan sekadar nostalgia, melainkan kata-kata ini mewakili cara berbicara yang pada dasarnya berbeda dengan cara kita berkomunikasi sekarang. Kata-kata tersebut terasa lebih penuh warna, lebih menyenangkan, dan lebih berani untuk terdengar sedikit konyol demi sebuah ekspresi. Ketika para boomer mendengar kata-kata ini, mereka tidak hanya mengingat kosakata saja, mereka juga mengingat masa ketika bahasa terasa lebih inventif, dan kurang peduli untuk terdengar keren.

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar