SaboMenikmati waktu sendirian di bioskop, tenggelam dalam keheningan sebelum film dimulai, seringkali terasa seperti tindakan pemberontakan kecil di tengah hiruk pikuk kehidupan.
Padahal, keputusan untuk membeli satu di antara tiket tanpa merasa canggung menunjukkan bahwa Anda telah melatih otot-otot mental yang jarang dimiliki orang lain.
Kemampuan ini menunjukkan kekuatan batin yang tidak disertai medali, melansir dari Global English Editing Rabu (22/10).
Kekuatan mental langka ini membuat orang tersebut mampu duduk tenang di dalam gelap, menjauhkan ponsel, dan benar-benar hadir tanpa perlu melakukan pertunjukan untuk siapa pun.
1. Anda Kebal Terhadap Kecemasan Penonton
Banyak orang cenderung memikirkan pendapat orang lain, membayangkan di kepala mereka sebagai juri yang selalu mengkritik setiap keputusan yang diambil. Penonton film solo membangun kekebalan batin yang tenang terhadap pikiran seperti itu, tidak memerlukan izin dari orang lain untuk menikmati sesuatu yang disukai. Kekuatan langka ini disebut referensi internal, yang berarti Anda mengukur nilai dan kebahagiaan dari dalam, bukan dari luar. Melepaskan fokus pada kelompok mental khayalan membantu mempercepat pengambilan keputusan, membuat Anda menjalani hidup tanpa harus sibuk menjelaskan pilihan yang sudah dibuat.
2. Anda Menumbuhkan Perhatian Layaknya Sebuah Seni
Bioskop melatih otot yang dilemahkan oleh dunia modern, yaitu fokus tugas tunggal atau single-task focus tanpa gangguan. Duduk selama dua jam tanpa menyentuh cahaya biru ponsel akan melatih kemampuan Anda untuk mempertahankan perhatian secara berkelanjutan. Kemampuan fokus ini akan meluas ke area lain dalam hidup Anda, seperti saat membaca buku, mengobrol, atau menikmati makanan yang disajikan. Orang yang bisa menonton sendirian cenderung menjadi pendengar yang lebih baik karena mereka sudah berlatih menerima tanpa perlu menyisipkan diri ke dalam story yang ada.
3. Anda Tahu Cara “Berkencan” dengan Diri Sendiri
Mengajak diri sendiri berkencan bukanlah hadiah hiburan, melainkan sebuah kompetensi yang menunjukkan bahwa Anda menghargai diri sendiri. Anda belajar mengenali ritme diri sendiri, seperti lebih suka matinee atau tayangan larut malam, kursi lorong atau tengah, bahkan memilih camilan yang benar-benar dinikmati. Kekuatan ini membuat Anda cenderung tidak menuntut orang lain untuk menyelamatkan diri sendiri dari rasa kebosanan yang muncul. Orang yang sering berkencan dengan diri sendiri tidak akan merasa kekurangan hal baru atau dendam terhadap jadwal orang lain, sebab sudah merawat kehidupan sendiri dengan baik.
4. Anda Dapat Memasuki Cerita Tanpa Kehilangan Diri
Terdapat perbedaan antara melarikan diri dari kenyataan (escapism) dan dibawa oleh cerita (transport). Melarikan diri berarti menjauhi kehidupan nyata, sedangkan dibawa oleh cerita berarti mengunjungi dunia lain dan kembali dengan empati atau pertanyaan baru. Penonton solo cenderung lebih baik dalam hal yang kedua karena mereka lebih bisa berada di dalam bingkai film, memberikan perhatian yang penuh hormat pada alur cerita. Mereka tidak berbisik atau memeriksa apakah teman-temannya menyukai alur cerita tersebut, melainkan menghubungkan hati mereka pada kehidupan yang asing di layar.
5. Anda Berdamai dengan Perasaan Canggung Kecil
Melakukan apa pun sendirian di tempat umum pasti akan memicu sedikit ketidaknyamanan, namun Anda telah bersahabat dengan perasaan ini sejak awal. Saat pertama kali, mungkin terasa ada sengatan kecil di leher yang memikirkan apakah Anda terlihat kesepian, namun setelah diulang terus-menerus, perasaan itu hilang. Ini adalah ketahanan dalam bentuk mini, di mana Anda merasakan sesuatu tanpa membesar-besarkannya, lalu melanjutkan apa yang harus dilakukan. Kemampuan ini akan membantu Anda di kemudian hari, misalnya ketika memasuki kelas baru atau mencoba hobi baru tanpa takut menjadi yang paling tua atau sendirian.
6. Anda Sengaja Melindungi Batasan yang Dibuat
Menonton film solo adalah hari Sabat yang terjadwal kecil, di mana Anda secara sadar menciptakan batasan untuk energi Anda sendiri. Anda mengalokasikan waktu tanpa multitasking, tanpa memeriksa email, hanya untuk cerita dan camilan. Tindakan ini adalah bentuk pengelolaan diri yang bijaksana, bukan keegoisan semata, sebab Anda memperlakukan perhatian sebagai sumber daya yang terbatas. Para pemimpin paling sehat yang pernah dikenal penulis artikel ini selalu memiliki ritual solo seperti ini, seperti berjalan kaki jauh, makan siang yang tenang, atau menonton film sendirian.
7. Anda Bernegosiasi dengan Selera Sendiri Secara Jujur
Rencana kelompok cenderung meratakan selera, sebab kita biasanya memilih opsi aman agar tidak ada yang perlu mempertahankan pilihan yang dianggap aneh. Dengan pergi sendirian, Anda memberi kesempatan pada preferensi diri sendiri untuk bersuara jujur tentang selera pribadi. Anda belajar apakah Anda menyukai film yang berjalan lambat atau thriller keras, dokumenter atau aksi kejar-kejaran mobil. Pengetahuan diri ini membuat Anda lebih baik dalam memilih proyek kerja, perjalanan, bahkan teman yang sesuai dengan kepribadian yang sebenarnya dimiliki.
8. Anda Berlatih Kehadiran Tanpa Pertunjukan
Ada jenis kehadiran khusus dalam melakukan sesuatu yang menyenangkan tanpa ada saksi, yaitu kehadiran yang murni karena memang ingin menikmati kegiatan itu. Anda berada di sana karena berada di sana adalah intinya, tanpa perlu membuktikan di media sosial bahwa pengalaman itu berharga. Penonton solo menolak mengubah pengalaman menjadi konten, mereka membiarkan esensi dari kegiatan itu tetap utuh. Kesukaan tanpa perlu melakukan pertunjukan ini melindungi makna dari pasar, sebab kenangan itu sendiri adalah bukti yang paling berharga.
Kemampuan untuk duduk di bioskop sendirian tanpa merasa canggung bukanlah sekadar hobi, melainkan singkatan dari keterampilan yang lebih kokoh di dalam diri. Anda melatih kekebalan terhadap kecemasan penonton, kesabaran dalam fokus tunggal, seni berkencan dengan diri sendiri, dan kemampuan untuk hanyut dalam cerita tanpa menghilang. Kekuatan ini membuat Anda lebih mudah menjalani kehidupan, sebab fleksibilitas ini akan menjadi pelumas dalam setiap hubungan pertemanan, romantis, atau jenis hubungan lainnya yang Anda miliki. Intinya, Anda berlatih melakukan apa yang disukai tanpa perlu izin atau pujian dari orang lain untuk merasa puas.






