Sabo – Hingga tahun 2034 paling tidak akan ada 9 tol baru hang akan menyerbu Kota Bandung dari segala arah. Dari barat, utara, timur dan selatan, salah satunya Tol Getaci yang akan mengarah ke Kota Bandung dari arah selatan.
Namun status ke-9 proyek tol baru itu masing-masing berbeda, dan yang cukup menggembirakan dua diantaranya akan dilelang pada tahun 2026. Keduanya termasuk di antara 19 proyek jalan tol yang akan dilelang Kementerian PU di tahun depan.
Keberadaan 9 tol baru tersebut akan membuat Kota Bandung semakin mudah dijangkau dari segala arah mata angina. Kedelapan tol baru ini akan semakin melengkapi Tol Padaleunyi (Padalarang Cileunyi) dan Tol Soroja (Soreang Pasirkoja) yang telah beroperasi.
Keberadaan jalan-jalan tol baru ini juga akan semakin meningkatkan jaringan transportasi di Kota Bandung dan sekitarnya, yang saat ini sudah dalam tahap mencemaskan akibat kemacetan parah di sejumlah titik di Kota Bandung dan sekitarnya.
Apalagi, dalam periode hampir bersamaan Pemerintah Pusat, Pemprov Jabar, dan Pemkot Bandung tengah berencana mempersiapkan infrastruktur transportasi massal berbasi rel yakni dengan elektrifikasi kereta api ruas Padalarang-Cicalengka, dan rencana pembangunan Light Rail Transit (LRT) yang nantinya akan mengkoneksikan Kota Bandung dan kota-kota sekitarnya.
9 Tol Baru yang Mengarah Kota Bandung
Diperkirakan hingga tahun 2034 akan ada 9 jalan tol baru yang menyerbu Kota Bandung dan sekitarnya dari segala arah. Nantinya jalan-jalan tol baru ini akan semakin membuat jaringan tol di Kota Bandung dan sekitarnya akan membangun jaringan transportasi seperti jaringan laba-laba.
Saat ini jalan tol yang langsung terhubung dengan Kota Bandung hanyalah ruas Tol Padaleunyi (Padalarang-Cileunyi) dan Tol Soroja (Soreang-Pasirkoja) yang semuanya berada di sebelah selatan Kota Bandung.
Nantinya 9 tol baru itu akan mengarah ke Kota Bandung baik secara langsung maupun tidak langsung, bahkan dua di antaranya membelah jantung Kota Bandung yakni Tol Dalam Kota (BIUTR) dan NS Link Bandung.
Adapun 9 tol baru yang akan menyebur Kota Bandung dan sekitarnya adalah : Tol Dalam Kota Bandung (BIUTR), NS Link Bandung, Tol Getaci, Tol Lingkar Selatan Bandung, Tol Socipa (Tol Soreang-Ciwidey-Pangalengan-Cidaun), Tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang), Tol Cipularang-Lembang, Tol Lingkar Utara Lembang, dan Tol Pasteur-Lembang.
Status ke-8 tol baru tersebut bermacam-macam ada yang sudah akan masuk lelang pada 2026, ada yang masuk Proyek Strategis Nasional (PSN) 2025, ada yang masuk rencama pembangunan di Kementerian PU, dan ada juga proyek yang belum ada perencanaan karena baru sebatas wacana.
Status Tol Baru ke Arah Kota Bandung dan Sekitarnya
1.Tol Dalam Kota Bandung (BIUTR)
Proyek jalan tol yang akan membelah Kota Bandung ini rencananya akan membentang sepanjang 27,3 kilometer. Proyek ini bukanlah proyek baru, melainkan proyek lama yang perencanannya sudah ada sejak hampir satu decade lalu.
Rencananya Jalan Tol Dalam Kota Bandung atau Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) akan menghubungkan pintu Tol Pasteur di arah barat ke Cileunyi di arah timur. Namun di simpang susun Ujungberung, ada ruas tol yang mengarah ke selatan yang akan terhubung dengan Tol Getaci di kawasan Gedebage.
Saat ini statusnya proyek tol ini masuk PSN 2025 di era Presiden Prabowo Subianto dan masuk dalam program pengembangan transportasi di Kota Bandung. Proyek ini juga masuk di antara 19 proyek jalan tol yang akan dilelang Kementerian PU pada Tahun 2026.
2.NS Link Bandung
North-South (NS) Link Bandung juga sudah direncanakan beberapa tahun lalu. Bahkan di era Walikota Bandung Yana Mulyana pada tahun 2022, proyek ini rencananya ditargetkan akan mulai dibangun. Jalan tol ini akan menghubungkan Tol Soroja di Pasirkoja dengan BIUTR di simpang susun Pusdai Kota Bandung.
Jalan tol ini akan membentang sepanjang 14,3 kilometer dengan rute Pasirkora-Laswi, Gatot Subroto, Laswi, Jalan Sukabumi, Jalan Supratman.
Uniknya, jalan tol ini aknn dibangun elevated atau melayang dan proyek ini diinisiasi oleh perusahaan Swasta milik Jusuf Hamka, yang dikenal sebagai Raja Tol di Indonesia.
Saat ini statusnya proyek NS Link Bandung masuk PSN 2025 bersama BIUTR dalam paket pengembangan transportasi di Kota Bandung.
Kapan proyek ini akan dibangun belum ada perkembangan kabarnya. Namun beberapa tahun lalu, Jusuf Hamka mengatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan dana Rp 12 triliun untuk pembangunan jalan tol ini. Ketika itu, dia berharap proyek ini masuk PSN sehingga akan ada kemudahan dan dukungan pemerintah terhadap proyek tersebut. Kini harapan itu sudah terwujud karena NS Link masuk daftar PSN 2025.
3.Tol Getaci
Selanjutnya ada Tol Getaci, proyek jalan tol yang sudah terseok-seok sekitar 3 tahun sejak Kementerian PUPR ketika itu memutuskan proyek harus dilelang ulang. Sebenarnya lelang sudah dilaksanakan di akhir tahun 2021.
Ketika itu lelang dimenangkan PT JGC (Jasa Marga Gedebage Cilacap) sebuah konsorsium dari berbagai perusahaan. Sayangnya pada awal 2022, mereka dinyatakan default atau dibatalkan karena gagal memenuhi syarat financial close hingga tenggat waktu yang telah ditentukan.
Dalam 3 tahun ini pembukaan lelang ulang sudah dilakukan namun hingga saat ini belum juga terwujud. Kementerian PU beralasan proyek ini sepi peminat karena biaya pembangunannya yang sangat mahal.
Tol Getaci merupakan jalan tol pertama yang mengarah Jabar selatan melalui Priangan Timur. Rencana awal akan dibangun dari Gedebage hingga Cilacap Jawa tengah sepanjang 206,65 kilometer yang menjadikannya ebaai jalan tol terpanjang di Indonesia. Anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 56 triliun.
Untuk menekan biaya dan menarik investor, beberapa kali Kementerian PU melakukan perubahan-perubahan termasuk menetapkan pembangunan prioritas dari Gedebage-Cilacap menjadi Gedebage-Ciamis, dan kini berkembang jadi Gedebage hingga Tasikmalaya.
Status proyek Tol Getaci saat ini masuk PSN 2025 dan masuk di atara 19 proyek jalan tol yang akan dilelang pada 2026.
4.Tol Lingkar Utara Bandung
Proyek ini jarang dibahas dibanding Tol Getaci atau BUTR. Jalan tol ini akan menghubungkan wilayah barat Bandung dengan wilayah timur melalui jalur di utara Kota Bandung.
Jalan tol ini sepanjang 28,25 kilometer ini akan melewati 4 kota/kabupaten yakni Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, dan Kabupaten Bandung.
Proyek tol ini tidak masuk daftar PSN 2025 dan juga tidak termasuk dalam proyek jalan tol yang akan dilelang 2026.
Belum tahu kapan jalan tol ini akan dibangun, namun proyek jalan tol ini masuk dalam daftar rencana pembangunan jalan tol di Pulau Jawa di periode 2030-2034. Hal itu tercantum dalam Rencana Tol Pulau Jawa 2030-2034 dalam Surat Edaran Dirjen Bina Marga No 16/SE/DB/2020.
Dalam surat edaran tersebut, ada 15 daftar proyek jalan tol baru salah satunya adalah Tol Lingkar Utara Bandung.
5.Cipularang-Lembang
Demikian pula tol Cipularang-Lembang yang akan membentang sepanjang 13,5 kilometer, adalah proyek yang sudah lama direncanakan. Namun hingga saat ini jarang dibahas, dan justru kalah dengan pembahasan Tol Pasteur Lembang yang diusulkan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi alias KDM.
Jalan tol ini akan menghubungkan dari Tol Cipularang (Cikampek-Purwakarta-Padalarang) dengan Lembang yang dikenal sebagai destinasi wisata favorit.
Meski proyek ini tak masuk PSN 2025 dan daftar jalan tol yang akan dilelang tahun 2026, namun proyek ini masuk dalam daftar rencana pembangunan jalan tol di Pulau Jawa di periode 2030-2034. Hal itu tercantum dalam Rencana Tol Pulau Jawa 2030-2034 dalam Surat Edaran Dirjen Bina Marga No 16/SE/DB/2020.
6.Tol Pasteur-Lembang
Tol Pasteur-Lembang pertama kali diusulkan oleh KDM dengan tujuan untuk mengurai kemacetan di rute ke arah Lembang. Pertama kali hal itu dikemukakan KDM saat dinyatakan sebagai Gubernur jabar terpilih. Awal tahun 2025 saat berbincang dengan Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmuddin di Gedung Sate, KDM usulkan jalan tol baru tersebut.
Hal itu kemudian dikemukakan lagi saat KDM bertemu dengan Walikota Bandung M Farhan awal tahun ini di Lebur Pakuan Subang.
Namun usulannya sempat membingungkan karena sebelumnya pemerintah pusat sudah merencanakan Tol Cipularang-Lembang, yang bahkan sudah disosialisasikan kepada pemererintah daerah yang akan dilalui Tol Cipularang-Lembang.
Karena ini baru usulan KDM sehingga belum tahu kapan mulai dibangun karena ini baru sebatas usulan dan belum ada perencanaan dan studi kelayakannya. Bahkan muncul pertanyaan apakah nantinya yang akan dibangun ruas Cipularang-Lembang atau Pasteur Lembang?
Apalagi sebenarnya kedua ruas tol ini jaraknya hanya sekitar 5 kilometer saja. Tol Cipularang-Lembang dimulai dari simpang susun Padalaran sedangkan Tol Pasteur-Lembang dimulai dari exit tol Cipularang di daerah Pasteur.
7.Tol Lingkar Selatan Bandung
Jalan tol baru ini direncabakan akan membentang sepanjang 46 kilometer yang menghubungkan wilayah barat Bandung dengan timur Bandung melalui jalur selatan Kota Bandung. Rutenya akan mengapit Tol Padaleunyi (Padalarang-Cileunyi) yang sudah beroperasi sejak 1991, dan rutenya lebih ke selatan.
Tol Lingkar Selatan Bandung dimaksudkan untuk membagi beban kendaraan yang melalui Tol Padaleunyi yang saat ini sudah meningkat hingga menimbulkan kemacetan di sejumlah titik seperti di pintu tol Cileunyi.
Tol ini rencananya akan terhubung dengan Tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang di sebelah barat dan Simpang Susun Cileunyi di sebelah timur.
Proyek ini sebenafnya sudah masuk dalam rencana pembangunan di era Presiden Jokowi, bahkan dihadapan DPR RI Kementerian PUPR ketika itu mengatakan bahwa proyek jalan tol ini akan dilelang pada tahun 2024.
Sayangnya, hingga saat ini lelang belum juga terwujud bahkan tidak masuk PSN 2025 dan tidak masuk dalam 19 proyek jalan tol yang akan dilelang 2026. Tidak hanya itu saja, til ini juga tidak termasuk dalam 5 proyek jalan tol yang ingin diwujudkan KDM di periode 2025-2029.
8.Proyek Sukabumi-Ciranjang-Padalarang
Jalan tol ini akan menghubungkan Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) dengan Padalarang di Tol Cipularang yang akan membentang sepanjang 45 kilometer. Meski tak langsung menrahak ke Kota Bandung, namun keberadaan tol baru ini akan semakin memudahkan dan mempercepat mereka yang akan ke Kota Bandung dari arah Bogor, Sukabumi, dan Cianjur, yang selama ini terhambat kemacetan di sejumlah titik.
Yang menggembirakan, proyek tol ini masuk dalam PSN 2025 dan belum tahu kapan akan mulai dibangun. Sebab, sampai saat ini pembangunan Tol Bocimi belum rampung di Tahap 3 dan Tahap 4. Apalagi Tahap baru dalam tahap proses pembebasan lahan.
9.Proyek Tol Socipa
Jalan tol Soreang-Ciwidey-Pangalengan Ciadun rencananya akan membentang sepanjang 65 kilometer. Pertama kali jalan tol ini diusulkan Bupati Bandung pada tahun 2021 dengan tujuan untuk meningkatkan sektor pariwisata di Ciwidey dan Pangalengan yang menjadi destinasi favorit.
Bahkan rencana jalan tol ini sudah mendapatkan persetujuan Gubernur Jabar ketika itu yakni Ridwan Kamil dan DPRD Jabar. Namun dengan syarat jalurnya diperpanjang hingga ke Cidaun, Kabupaten Cianjur di wilayah selatan.
Awalnya Bupati Bandung hanya mengusulkan rute exit Tol Soroja di Soreang hingga ke Ciwidey dan Pangalengan saja.
Sayangnya, proyek ini belum tahu kapan akan dibangun karena tidak masuk dalam PSN 2025 dan juga tak masuk dalam 19 proyek tol yang dilelang 2026. Bahkan juga di luar fokus KDM di periode 2025-2029.
Itulah status 8 jalan tol baru yang akan menyerbu Kota Bandung dan sekitarnya yang akan membentuk seperti jarring laba-laba yang akan menyerbu ibu kota Jawa Barat tersebut. ***






