SIAPA yang tidak tergoda pindah tempat duduk di pesawat ketika melihat ada kursi kosong yang lebih lega? Tapi sebelum melakukan itu, sebaiknya ketahui dulu risikonya. Mantan kapten Virgin Atlantic yang dikenal di media sosial sebagai Pete the Irish Pilot menngatakan bahwa hal itu bisa membahayakan penerbangan.
Pete menjelaskan bahwa penumpang yang berpindah dari satu bagian pesawat ke bagian lain dapat menyebabkan pesawat mengalami hal tak terduga saat lepas landas dan mendarat. “Memindahkan kursi, terutama dalam jumlah besar, ke area yang tidak direncanakan, dapat berdampak signifikan pada keseimbangan pesawat,” kata dia, seperti dilansir The Independent, Selasa, 21 Oktober 2025.
Dia mencontohkan, jika semua orang duduk di bagian depan pesawat, hal itu dapat membuat proses turun dari dek menjadi lebih sulit dibandingkan biasanya, atau bahkan, dalam beberapa kasus itu bisa mustahil. Sebaliknya, jika semua orang yang duduk di bagian belakang dapat menyebabkan pesawat terbalik dengan ekornya saat lepas landas atau mengalami gesekan ekor saat mendarat.
Pentingnya Mengatur Distribusi Muatan
Pete, yang bernama lengkap Pete Hutchison, menjelaskan bahwa posisi duduk penumpang merupakan bagian dari perhitungan awak pesawat saat lepas landas dan mendarat. Menurut dia, badan pesawat seperti jungkat-jungkit, dan harus dibebani sedemikian rupa sehingga hidungnya tidak miring ke atas maupun ke bawah.
“Terbang dengan aman adalah tentang menjaga keseimbangan pesawat dengan benar. Artinya, di dalam pusat gravitasi operasional pesawat. Dan sangat penting bahwa pusat gravitasi berada dalam batas tertentu,” ujar dia.
Untuk mencapai hal itu, sangat penting mengatur muatan pesawat terdistribusi dengan benar. Itu termasuk awak, penumpang, bagasi, kargo, bahan bakar, dan katering. Di kalangan penerbang, itu disebut dengan “dalam posisi trim”.
“Oleh karena itu, pengaruh keberadaan penumpang di dalam pesawat, serta di mana mereka duduk, merupakan bagian intrinsik dari perhitungan keseimbangan tersebut,” katanya.
Pengaturan distribusi muatan itu merupakan tugas perencana muatan dan operator. Mereka mencatat data trim pesawat ke dalam lembar muatan yang kemudian diperiksa oleh staf darat dan kapten pesawat.
Itu sebabnya, posisi spesifik penumpang di kabin merupakan salah satu variabel dalam perhitungan trim pesawat tersebut. “Selama penerbangan, Anda dapat berpindah tempat, termasuk ke kursi yang berbeda [dengan izin], tetapi Anda harus berada di kursi yang dialokasikan untuk Anda baik saat lepas landas maupun mendarat,” katanya.
Tapi apakah itu berarti jika pindah tempat duduk penerbangan jadi tidak aman? Belum tentu. Pete mengatakan bahwa pertukaran kursi bisa menjadi masalah keselamatan ketika pesawat kurang dari 80 persen penuh. Jika penerbangan tidak terlalu ramai, awak pesawat akan selalu mendistribusikan penumpang untuk menjaga pusat gravitasi pesawat, misalnya, dengan mendudukkan mereka di dekat sayap untuk memastikan pintu darurat dijaga oleh penumpang yang cakap. Kursi di pintu darurtat tidak boleh ditinggalkan.
Pengaruh pada Layanan Penerbangan
Selain masalah keselamatan, masalah pertukaran kursi juga berpengaruh pada layanan. Jay Robert, yang pernah bekerja sebagai awak kabin senior untuk Emirates dan mengelola jaringan Lounge Awak Kabin Fly Guy, mengatakan bahwa sistem layanan pesawat dirancang agar kursi yang dipilih memiliki informasi pribadi. “Jika kami perlu menemukan Anda, kami mencari perangkat atau daftar penumpang kami berdasarkan nama,” kata dia.
Ia mengaku sering kali menerima pesan penting dari darat tentang koneksi penumpang atau bahkan situasi darurat yang membutuhkan komunikasi segera. Biasanya, awak kabin akan langsung menuju nomor kursi yang tercantum di sistem. “Ketika seorang penumpang pindah tanpa memberi tahu kami, kami harus memulai pencarian untuk menemukannya,” katanya.
Ia menambahkan, pertukaran kursi tanpa sepengetahuan kru dapat mempersulit layanan. “Misalnya, jika Anda memesan makanan khusus, pertukaran kursi tanpa izin dapat berarti makanan Anda tidak akan pernah sampai,” kata dia.
Konflik Penumpang
Bertukar tempat duduk bukan hanya terjadi saat ada kursi kosong. Kadang kala, ada penumpang yang meminta bertukar tempat duduk dengan penumpang lain karena berbagai alasan. Pertukaran seperti itu menjadi perdebatan karena sering kali memicu konflik dalam penerbangan.
Dilansir USA Today, pakar etiket Rosalinda Oropeza Randall mengatakan tidak harus menuruti permintaan penumpang yang minta bertukar kursi pesawat. “Anda berhak menolak, tentu saja dengan sopan.”
Baca juga: Desa Wisata TerbaikBaca Juga: Menyapa Binatang di Kaki Gunung PinangBaca Juga: Dari Pantai Penuh Sampah di Bali ke Pariwisata Berkelanjutan






