Free Gift

Antisipasi Banjir,Pemkab Sidoarjo Kebut Normalisasi Sungai dan 34 Pompa Air Disiagakan

Poin penting:

  • Tujuan: Antisipasi banjir menjelang musim hujan di Sidoarjo.
  • Langkah Utama: Normalisasi sungai (pengerukan) dan penyediaan pompa air.
  • Proyek Fokus: Normalisasi Afvoer Kedung Peluk (target 3 km, terealisasi $\approx$ 600 meter).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik

Sabo, SIDOARJO – Normalisasi sungai sedang dikebut. Mendekati musim penghujan, Pemkab Sidoarjo terus melakukan pengerukan sungai di beberapa wilayah di Kota Delta.

Selain itu, pemerintah juga mulai menyiagakan 34 pompa air untuk mengantisipasi banjir di penghujan nanti.

Beberapa sungai yang sedang dikeruk itu antara lain Afvoer Kedung Peluk  di Kecamatan Candi. Pengerukan di sana ditargetkan mencapai tiga kilometer, dan sekarang sudah terealisasi sekira 600 meter.

“Diharapkan pekerjaan bisa lebih cepat, saat musim penghujan tiba semua sudah selesai dinormalisasi,” kata Kepala Dinas PU BMSDA Sidoarjo Dwi Eko Saptopo, Senin (20/10/2025).

Menurut Dwi, sekarang ini Pemkab Sidoarjo sedang fokus pengerjaan normalisasi di wilayah Timur Sidoarjo.

Dengan pengerukan yang dilakukan, kapasitas sungai bisa lebih besar dalam menampung air. Setidaknya ada empat titik pengerjaan normalisasi sungai yang menuju wilayah hilir atau menuju ke laut.

Selain itu normalisasi sungai juga akan dilakukan oleh Pemprov Jawa Timur. Kurang lebih ada sekira tujuh kilometer panjang sungai yang akan dinormalisasi.

Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas juga akan melakukan normalisasi sungai di wilayah Selatan Sidoarjo. Panjangnya sekira enam kilometer. BBWS Brantas juga berencana menormalisasi sungai di wilayah Utara Sidoarjo yang berada di Kecamatan Waru.

“Pemkab Sidoarjo fokus di hilir semua, dan nanti di hilirnya sungai Mbah Gepuk mulai jembatan Kedungpeluk sampai ke wilayah pantai yang kurang lebih ada tujuh kilometer itu juga akan dinormalisasi Provinsi Jawa Timur,” ungkapnya.

Melihat proses pengerukan sungai yang sedang berjalan, warga pun mengaku senang. Seperti yang diungkapkan beberapa warga di Perumahan Bumi Cabean Asri yang berada di samping sungai Kedungpeluk.

Ketika hujan deras mengguyur lama, kawasan perumahan itu kerap kebanjiran. Bahkan sempat sampai 40 centimer banjir menggenang di sana.

“Kalau ada pengerukan sungai seperti ini, tentu potensi banjir lebih kecil. Dan semoga sudah tidak ada banjir lagi,” ujar warga di sana.

Beberapa warga juga menyebut, sungai Kedungpeluk menjadi titik kumpul aliran air dari berbagai arah. Aliran sungai dari atas kerap membawa tumbuhan liar seperti enceng gondok, sehingga menyumbat aliran air. Dampaknya banjir pun menggenang di sana.

Selain melakukan normalisasi sungai, Pemkab Sidoarjo juga mensiagakan 34 pompa air. Salah satunya ditempatkan di empat desa di Tanggulangin yang mengalami penurunan tanah. Di kawasan itu selama ini kerap terjadi banjir saat musim hujan tiba.

Pompa-pompa itu siap digunakan jika terjadi genangan air diwilayah tersebut.  Dipakai untuk mengalirkan air ke sungai untuk mengurangi genangan atau banjir yang terjadi di permukiman penduduk.

“Total kita punya 34 unit atau 34 rumah pompa, semuanya sudah ready difungsikan jika terjadi genangan sewaktu-waktu,” ujar Kepala Dinas PUBMSDA

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar