Free Gift

Apakah Gaji di Dapur MBG Sesuai UMR? Ketahui Kisaran Rincian Nominalnya!

KABAR-PANGANDARAN.COM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu proyek sosial paling disorot di tahun 2025. Program ini dirancang pemerintah untuk menyediakan makanan sehat dan bergizi bagi pelajar serta masyarakat rentan di berbagai daerah. Namun, di balik tujuan mulianya, muncul pertanyaan yang ramai dibicarakan publik, apakah gaji pekerja dapur MBG sudah sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR)?

Banyak tenaga dapur dan staf lapangan yang menjadi ujung tombak keberhasilan program ini. Mereka bekerja setiap hari menyiapkan bahan makanan, memasak, dan mendistribusikan makanan ke lokasi sasaran. Meski begitu, isu mengenai gaji yang dianggap belum sesuai standar menjadi topik yang menarik perhatian publik dan warganet.

Faktanya, gaji di dapur MBG memang bervariasi tergantung posisi dan wilayah kerja. Beberapa tenaga menerima upah di bawah UMR, sementara posisi strategis seperti Kepala Dapur justru mendapat bayaran lebih tinggi dari rata-rata gaji regional. Berikut penjelasan lengkapnya agar kamu lebih paham kondisi riil di lapangan.

Gaji Pekerja Dapur MBG Tidak Sama dengan UMR

AA1O09RI

Gaji pekerja dapur di program Makan Bergizi Gratis (MBG) rata-rata berada di kisaran Rp2 juta per bulan. Nominal ini memang lebih rendah dibandingkan UMR sejumlah daerah di Indonesia, khususnya wilayah perkotaan seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya yang berada di atas Rp3 juta.

Namun, perlu dicatat bahwa gaji tersebut ditetapkan berdasarkan mekanisme alokasi anggaran program MBG dan bersifat sementara. Banyak pekerja dapur yang direkrut melalui sistem kontrak atau program kemitraan dengan satuan pelaksana di tingkat daerah.

Selain gaji pokok, beberapa daerah juga memberikan tunjangan tambahan seperti uang makan atau transportasi harian. Meskipun jumlahnya tidak besar, kebijakan ini membantu meringankan beban ekonomi pekerja dapur yang berperan penting dalam menjalankan program sosial ini.

Gaji Kepala Dapur MBG di Atas Rata-Rata

Berbeda dengan staf dapur, posisi Kepala Dapur MBG memiliki tanggung jawab lebih besar dalam mengatur produksi, mengelola tim, serta memastikan standar gizi terpenuhi sesuai pedoman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Sosial.

Gaji untuk posisi ini mencapai sekitar Rp6,4 juta per bulan, atau sekitar Rp19,3 juta per tiga bulan, sesuai laporan dari sejumlah sumber di lapangan. Nilai ini tergolong lebih tinggi dari rata-rata UMR di Pulau Jawa, yang berkisar antara Rp2,5 juta hingga Rp4 juta per bulan.

Posisi kepala dapur biasanya diisi oleh lulusan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) atau mereka yang memiliki latar belakang di bidang gizi, tata boga, atau manajemen produksi makanan. Keahlian dalam mengatur logistik dan efisiensi bahan makanan menjadi poin utama yang membuat posisi ini lebih dihargai secara finansial.

Kebijakan Gaji Bisa Berubah di Tahun 2026

Pemerintah dikabarkan tengah mengevaluasi struktur gaji di program MBG agar lebih proporsional. Ada kemungkinan bahwa di tahun 2026, gaji tenaga dapur akan disesuaikan dengan UMR masing-masing daerah.

Langkah ini dianggap penting untuk meningkatkan motivasi kerja serta memastikan keberlanjutan program MBG di seluruh Indonesia. Jika kebijakan ini terealisasi, maka kesejahteraan pekerja dapur akan meningkat seiring dengan efektivitas program yang lebih optimal.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa gaji pekerja dapur MBG saat ini memang belum sepenuhnya setara dengan UMR, terutama untuk tenaga pelaksana harian. Namun, posisi seperti Kepala Dapur sudah mendapatkan kompensasi yang lebih tinggi dari rata-rata upah di daerah.

Meski demikian, pemerintah terus meninjau kembali struktur penggajian agar ke depan bisa lebih adil dan berkelanjutan. Jadi, jika kamu tertarik bergabung dalam program Makan Bergizi Gratis, pahami dulu mekanisme kerjanya dan potensi peningkatan kesejahteraannya di masa mendatang.***

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar