Free Gift

Askariasis atau Penyakit Cacing Gelang yang Dialami Raya, Apa Itu?

Raya seorang balita asal Sukabumi meninggal akibat infeksi cacing gelang atau yang dikenal sebagai askariasis.

Cacing gelang memiliki nama ilmiah Ascaris lumbricoides. Hewan itu merupakan salah satu jenis cacing yang paling sering menginfeksi manusia. Ukurannya relatif besar, berkisar 10 hingga 35 cm, sehingga dapat terlihat jelas dengan mata telanjang.

Kasus ini kembali mengingatkan pentingnya mewaspadai penyakit cacingan yang masih banyak menyerang anak-anak di Indonesia. Lantas apa itu askariasis yang dialami Raya balita asal Sukabumi?

Apa Itu Askariasis

Apa itu Cacingan (Freepik)

 

Melansir laman Cleveland Clinic, Askariasis atau penyakit cacing gelang merupakan salah satu infeksi parasit paling umum di dunia. Penyakit ini ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi telur cacing dari kotoran manusia.

Setelah masuk ke tubuh, telur menetas di usus dan larva cacing menyebar melalui aliran darah. Jika tidak segera ditangani, cacing bisa bermigrasi ke organ vital dan menimbulkan komplikasi serius.

Pada kasus Raya, infeksi cacing sudah sangat parah. Ditemukan cacing dengan ukuran besar dalam jumlah yang banyak.

Kondisi Raya menjadi fatal karena penanganan yang terlambat. Saat dirawat di ICU, cacing-cacing bahkan keluar dari hidung, mulut, hingga anus.

Bahkan, cacing sudah menyebar ke paru-paru dan otak.

Gejala Infeksi Askariasis atau Infeksi Cacing Gelang

Secara umum, berikut beberapa gejala cacingan:

  • Diare yang berlangsung lebih dari dua minggu.
  • Sembelit yang tidak kunjung membaik.
  • Terdapat cacing di dalam tinja.
  • Muncul ruam, kemerahan, dan rasa gatal pada kulit, pada beberapa kasus, cacing bahkan tampak di bawah permukaan kulit.
  • Perut terasa kembung atau tampak membesar.
  • Berat badan turun tanpa penyebab yang jelas.
  • Nyeri pada otot dan persendian.
  • Gangguan pertumbuhan pada anak.
  • Mengalami pembengkakan kaki akibat filariasis (penyakit kaki gajah).
  • Rasa gatal di area anus, terutama saat malam hari.
  • Sering mengalami reaksi alergi pada kulit.
  • Mudah merasa lelah atau lesu.

Namun, banyak penderita askariasis tidak menunjukkan gejala, tetapi infeksi berat bisa menimbulkan keluhan serius. Gejala bervariasi sesuai fase penyakit:

Pada fase awal (larva) infeksi cacing gelang ditandai dengan batuk, napas pendek, demam, mirip asma atau pneumonia.

Fase lanjut (cacing dewasa) ditandai dengan sakit perut, mual, muntah, diare, penurunan berat badan. Pada kasus parah, cacing bisa menyumbat usus hingga menimbulkan obstruksi.

Pada kasus komplikasi yang berbahaya askariasis atau infeksi cacing gelang dapat menyumbat usus akibat cacing menggumpal, memicu gangguan pada saluran empedu dan pankreas. Cacing juga bisa menyebar ke paru-paru, saluran napas, hingga otak, seperti yang dialami Raya.

Cara Mencegah Askariasis atau Infeksi Cacing

Untuk mencegah terjadinya infeksi cacingan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, antara lain:

  • Mencuci tangan sebelum makan.
  • Hindari kebiasaan menggigit kuku.
  • Simpan daging mentah dan ikan dengan cara higienis, serta pastikan dimasak hingga benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
  • Bersihkan buah dan sayuran dengan air mengalir sebelum dikonsumsi.
  • Hindari berjalan tanpa alas kaki dan menyentuh tanah tanpa sarung tangan.

Kenapa Cacing Gelang Bisa Hidup Dalam Tubuh Raya

Dalam kasus Raya, balita asal Sukabumi, cacing dewasa dapat bertahan hidup di dalam tubuh manusia kurang lebih satu tahun saja apabila tidak ada pengobatan. Cacing gelang dapat menyebar melalui makanan dan minuman yang sebelumnya sudah terkontaminasi cacing gelang.

Namun, tidak ada gejala khusus yang ditimbulkan cacing tersebut. Cacing ini baru diketahui setelah melihatnya keluar bersamaan dengan tinja.

Cara hidup cacing gelang dalam usus halus adalah dengan cara parasit. Cacing gelang juga dapat masuk ke paru-paru dan menyebabkan batuk-batuk pada anak-anak.

Kembali pada buku Helmintologi dan Protozoologi untuk Kedokteran dan Kesehatan, cacing gelang dalam jumlah banyak dapat mengumpul dan melingkar membentuk massa bola. Hal ini menyebabkan penyumbatan usus terutama di ileosekum.

Demikian ulasan lengkap mengenai apa itu askariasis atau infeksi cacing yang dialami Raya, balita asal Sukabumi, Jawa Barat.

Want a free donation?

Click Here