Baltik Siaga Perang, Pesawat Pengebom Rusia Terbang 1.000 Km Per Jam Serang Target di Dekat NATO
Sabo – Pesawat pengebom Rusia dari kesatuan Armada Baltik negara itu dilaporkan menyerang sasaran di lokasi latihan tempur di Kaliningrad, menurut media pemerintah Rusia, Tass.
Sebagai catatan, Kaliningrad merupakan wilayah eksklave Rusia, daerah kantong Baltik yang dikelilingi wilayah negara NATO.
Awak 10 pesawat tempur multiguna Su-30SM2 dan pesawat pengebom garis depan taktis Su-24M dari armada Angkatan Udara Rusia tersebut ikut serta dalam latihan tersebut.
Latihan ini melaksakan misi pengeboman target dengan kecepatan lebih dari 620 mil per jam atau nyaris sekitar 1.000 km per jam, lapor kantor berita resmi Rusia, Tass.
Mereka juga berlatih menghindari pesawat dan pertahanan udara musuh.
Selain itu, mereka juga berlatih menembak kolom lapis baja musuh.
Baltik Siaga Perang
Di dekat lokasi latihan Rusia itu, negara NATO di kawasan Baltik seperti Estonia, Latvia, dan Lituania, telah mempersiapkan diri menghadapi potensi serangan Rusia.
Kesiapsiagaan mereka meninggi di tengah meningkatnya ketegangan Rusia dengan NATO.
“Kesiapsiagaan ini mempraktikkan rencana kontingensi mereka, termasuk prosedur evakuasi massal,” lapor Reuters.
Mereka menuding Rusia telah melancarkan perang hibrida terhadap mereka melalui sabotase, serangan siber, pelanggaran wilayah udara, dan banyak lagi.
“Ini merupakan pesan yang sangat meyakinkan bagi masyarakat kami bahwa kami siap dan sedang merencanakan,” ujar Menteri Luar Negeri Lithuania Kestutis Budrys kepada Reuters.
“Kami telah melakukan pekerjaan rumah kami,” tambahnya.
Negara-negara NATO khawatir kalau Rusia di bawah Presiden Vladimir Putin memiliki ambisi yang jauh melampaui Ukraina, termasuk di negara-negara Baltik bekas Soviet.
NATO juga cemas kalau Rusia segera bergerak saat Moskow menilai aliansi keamanan tersebut tidak juga melaksanakan komitmen Pasal 5 untuk pertahanan bersama.
Pasal 5 aliansi NATO menyatakan, satu ancaman negara anggota merupakan ancaman bagi yang lain, karenanya mereka bisa mengambil tindakan bersama menghadapi ancaman tersebut.
Kremlin membantah memiliki keinginan semacam itu dan menuduh NATO justru ingin memulai konflik dengan Rusia.
Putin Keluarkan Kabar Pembaruan Senjata Nuklir
Pada Jumat (10/10/2025), Putin mengatakan Moskow berharap untuk segera mengumumkan senjata baru yang telah dikembangkan dan diuji untuk persenjataan nuklirnya yang besar, dan memperingatkan bahwa perlombaan senjata sedang berlangsung.
“Kecanggihan sistem penangkal nuklir kami lebih tinggi daripada negara nuklir mana pun,” kantor berita negara Tass melaporkan pernyataan Putin, yang aslinya dalam bahasa Rusia.
“Dan kami sedang mengembangkan semua ini dengan sangat aktif,” katanya.
Presiden Rusia, yang berbicara dalam konferensi pers di Dushanbe, Tajikistan, di penghujung pertemuan puncak negara-negara bekas Uni Soviet, menambahkan:
“Apa yang saya bicarakan di tahun-tahun sebelumnya semuanya mengalami kemajuan—kita sedang menyempurnakannya.”
Ia juga mengatakan bahwa “suatu jenis perlombaan senjata memang sedang berlangsung” di dunia.
Putin juga memperingatkan kalau “beberapa negara sedang bersiap untuk menguji” senjata nuklir. Ia tidak merinci senjata nuklir yang mana.
“Namun, hal ini juga sudah diketahui oleh para ahli. Selalu ada godaan untuk memeriksa efektivitas bahan bakar tempur yang telah disimpan dalam rudal selama bertahun-tahun,” kata Putin, menurut Tass.
“Semuanya disimulasikan di komputer, dan para ahli yakin itu sudah cukup—tetapi beberapa dari mereka menganggap perlu untuk melakukan uji coba skala penuh yang sesungguhnya. Dan di beberapa negara, sejauh yang kami ketahui, mereka sedang mempertimbangkan hal ini dan bahkan sedang melakukan persiapan,” katanya.
Putin melanjutkan: “Itulah sebabnya saya bilang kalau mereka melakukan uji coba, kami akan melakukan hal yang sama. Apakah itu baik atau buruk? Dari sudut pandang keamanan—itu baik.”
(oln/nw/rtrs/*)






