Free Gift

BMKG Padang Panjang Ungkap Segmen Sianok Melintasi 5 Daerah Sumbar,Waspada Potensi Gempa

Sabo, PADANG — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Padang Panjang mengungkapkan bahwa Segmen Sianok, salah satu bagian aktif dari Sesar Besar Sumatra (Great Sumatra Fault Zone), melintasi lima daerah di Sumatera Barat.

Segmen ini disebut memiliki potensi tinggi terhadap aktivitas gempa bumi, termasuk di kawasan Kabupaten Pasaman, Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, dan Tanah Datar.

Hal itu disampaikan Kepala BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi, usai Rapat Koordinasi (Rakor) yang digelar BPBD Sumatera Barat, Senin (20/10/2025).

Rapat tersebut turut dihadiri Kalaksa BPBD se-Sumbar dan sejumlah perwakilan lembaga terkait.

“Segmen Sianok ini terbentang melewati lima daerah di Sumbar. Itu sebagian daerah Kabupaten Pasaman, Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, dan sebagian Tanah Datar,” ujar Suaidi kepada wartawan.

Suaidi menjelaskan, sejak 13 Oktober 2025 hingga saat ini, BMKG mencatat lebih dari 47 kali aktivitas gempa kecil yang berpusat di bagian utara Segmen Sianok, tepatnya di Kabupaten Pasaman.

Fenomena tersebut, katanya, menjadi sinyal adanya pergerakan signifikan di lapisan kerak bumi di sekitar jalur sesar tersebut.

“Gempa-gempa itu mengumpul di satu zona Segmen Sianok bagian utara, yang kalau kita lihat merupakan kelurusan dari Segmen Kajai-Talamau. Ini yang kami curigai sebagai zona persiapan atau relaksasi gempa,” kata Suaidi.

Menurutnya, ada dua kemungkinan dari aktivitas ini. Mulai dari zona persiapan gempa besar atau zona relaksasi akibat tekanan sisa dari gempa Kajai Talamau tahun 2022.

Hasil analisis sementara BMKG menunjukkan, jika aktivitas di segmen utara terus berkembang, maka potensi kekuatan gempanya bisa mencapai magnitudo sekitar 6, setara dengan Gempa Pasaman tahun 2022.

Namun, Suaidi menegaskan bahwa kondisi ini belum dapat dikategorikan sebagai prediksi gempa besar, melainkan bentuk kewaspadaan dini.

“Kalau dilihat dari pola sub-segmen Sianok Utara, potensi magnitudo sekitar 6. Tapi ini bukan prediksi, hanya hasil perhitungan dari pola aktivitas yang sedang kami amati,” jelasnya.

Sebagai tindak lanjut, BMKG bersama BPBD Sumbar akan memperkuat mitigasi bencana dan edukasi kebencanaan di nagari-nagari yang berada di sepanjang jalur Segmen Sianok.

Langkah ini dinilai penting karena aktivitas gempa di daratan juga dapat memicu longsor dan banjir bandang (galodo) di wilayah perbukitan.

“Yang paling dikhawatirkan bukan hanya gempanya, tapi juga longsor akibat getaran yang terus terjadi di daerah perbukitan. Karena itu, kami akan melatih dan mengedukasi kelompok siaga bencana di nagari-nagari sepanjang lintasan Sianok,” ungkap Suaidi.

BMKG juga mengimbau masyarakat agar memperhatikan perubahan kondisi lingkungan, terutama di daerah yang rawan longsor dan memiliki aliran sungai tersumbat akibat material tanah.

“Perlu kerja bakti bersama membuka jalur sungai yang tertutup material longsor supaya tidak terjadi banjir bandang,” tambahnya.

Secara tektonik, Segmen Sianok termasuk dalam sistem Sumatra Fault System yang membentang dari ujung Aceh hingga Lampung.

Wilayah ini menjadi salah satu jalur sesar paling aktif di Indonesia dan sudah beberapa kali memicu gempa besar di masa lalu, antara lain pada 1926, 1943, dan 2007.

“Sejarah menunjukkan gempa-gempa besar di Padang Panjang dan Bukittinggi semuanya bersumber dari Segmen Sianok. Maka penting bagi daerah-daerah yang dilintasinya untuk terus memperkuat mitigasi,” kata Suaidi.

Suaidi menegaskan bahwa peningkatan aktivitas gempa ini tidak untuk menimbulkan kepanikan, melainkan menjadi peringatan alam agar masyarakat lebih waspada.

Menurutnya, bencana sering kali terjadi karena manusia mengabaikan tanda-tanda alam yang sebenarnya sudah muncul sebelumnya.

“Biasanya bencana terjadi karena kita abai. Alam sudah memberi informasi kepada kita, dan sekarang saatnya kita belajar dari itu. Jadi ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk membangun kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat di sepanjang Segmen Sianok,” tutupnya.(*)

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar