Sabo – Drama transfer Alexander Isak menuju Liverpool terus menghangat, namun ada fakta mengejutkan yang terungkap. Pelatih Newcastle United, Eddie Howe, mengaku dirinya sama sekali tidak dilibatkan dalam pembicaraan antara klub dan striker asal Swedia itu.
Kisruh bermula dari keinginan Isak untuk meninggalkan St James’ Park demi mencari tantangan baru. Rumor itu semakin kuat sejak akhir Juli lalu, diperparah dengan absennya sang striker di laga pramusim dan dua pertandingan awal Liga Inggris musim ini. Isak bahkan sempat menyampaikan secara terbuka bahwa ia sudah kehilangan kepercayaan pada klub yang dianggap ingkar janji.
Newcastle buru-buru menepis klaim tersebut. Dalam pernyataan resmi, manajemen menegaskan tidak pernah memberikan janji untuk melepas Isak musim panas ini. Klub juga menolak anggapan bahwa mereka siap menjualnya, kecuali ada tawaran yang memenuhi syarat yang telah ditetapkan.
Situasi makin rumit ketika Isak tidak ikut serta dalam laga pramusim hingga pertandingan perdana Liga Inggris musim ini. Bahkan saat Newcastle kalah dramatis 2-3 dari Liverpool di St James’ Park, Selasa (26/8) dini hari, ia juga tak terlihat. Absennya Isak semakin menguatkan dugaan adanya jarak antara pemain dan klub.
Hingga, selepas laga melawan Liverpool, Eddie Howe akhirnya buka suara. Dalam wawancata setelah laga yang dikutip dari Sport Mole, Ia mengaku kondisi ini menyulitkan tim karena fokus mereka terpecah. Lebih jauh, Howe menegaskan dirinya tidak terlibat dalam urusan negosiasi dengan Isak maupun manajemen.
“Kami ingin ada kejelasan, kami ingin melangkah maju, kami ingin narasi ini berubah karena musim sudah dimulai,” kata Howe, dikutip dari Sport Mole.
“Saya tidak ikut campur dalam pembahasan ini sejak lama. Energi saya sepenuhnya saya berikan untuk tim dan pemain yang ingin bermain untuk Newcastle,” tegasnya.
Pernyataan Howe sontak membuka fakta baru: adanya jarak antara pelatih dengan manajemen klub dalam mengambil keputusan besar terkait pemain kunci. Situasi ini semakin pelik mengingat Newcastle baru meraih satu poin dari dua laga awal meski performa permainan dianggap sudah cukup baik.
“Kami sudah memberikan dua performa yang sangat bagus, tapi hanya dapat satu poin. Itu sulit diterima, tapi kami akan terus berjuang,” lanjut Howe.
Di sisi lain, Liverpool masih menaruh minat besar. Tawaran awal sebesar 110 juta Poundsterling (sekitar Rp2,2 triliun) sudah diajukan, tetapi Newcastle menolak karena hanya mau melepas Isak di angka 150 juta Poundsterling (Rp3 triliun). The Reds diyakini akan kembali dengan tawaran berikutnya, apalagi mereka membutuhkan pengganti setelah ditinggal Luis Diaz dan Darwin Nunez.
Newcastle sendiri menghadapi dilema lain: mencari pengganti Isak. Upaya memboyong Jorgen Strand Larsen maupun Yoane Wissa sudah ditolak klub pemilik. Tekanan pun semakin berat, sebab bursa transfer akan segera ditutup.
Kini, sorotan publik bukan hanya tertuju pada masa depan Isak, melainkan juga pada dinamika internal Newcastle. Fakta bahwa Eddie Howe tidak dilibatkan dalam keputusan besar ini membuat drama transfer semakin penuh intrik. Apakah Isak akhirnya benar-benar hengkang ke Liverpool, atau Newcastle bisa mempertahankannya, semuanya akan segera terjawab dalam beberapa hari ke depan.









