Sabo– Penikmat kuliner di Kabupaten Indramayu kini tak perlu jauh-jauh pergi ke Cirebon untuk menikmati cita rasa khas bubur ayam Cirebon dengan kuah kuning gurih, lengkap dengan topping sate ati ampela dan sate telur puyuh.
Sajian khas yang biasanya hanya ditemukan di kota asalnya itu kini bisa dinikmati dengan mudah di pusat kota Indramayu.
Bubur ayam khas Cirebon dikenal memiliki tekstur lembut dengan kuah kuning berbumbu rempah yang kuat, berbeda dari bubur ayam daerah lain. Tambahan sate ati ampela dan telur puyuh membuat hidangan ini semakin menggugah selera, terutama saat disantap hangat di pagi hari.
Menurut Joko, salah satu warga Indramayu yang ditemui di lokasi, kehadiran bubur ayam Cirebon di Indramayu menjadi kabar gembira bagi pencinta kuliner tradisional.
“Dulu kalau ingin makan bubur ayam Cirebon yang asli harus ke Cirebon. Sekarang sudah ada di sini, rasanya juga mirip sekali, gurih dan kuahnya kental,” ujar Joko dengan wajah antusias. Rabu 22 Oktober 2025
Bubur ayam ini disajikan dengan konsep khas Cirebonan, menggunakan kuah kuning dari rebusan ayam kampung, santan, dan rempah-rempah seperti serai, lengkuas, serta daun salam. Kuah inilah yang menjadi pembeda utama dengan bubur ayam Jakarta atau Bandung yang umumnya menggunakan kuah kecap atau sambal kacang.
Selain topping sate ati ampela dan sate telur puyuh, bubur juga dilengkapi dengan suwiran ayam, taburan bawang goreng, daun bawang, dan sedikit kerupuk. Perpaduan rasa gurih, manis, dan sedikit pedas dari sambal menambah cita rasa autentik khas Cirebon.
Warung bubur ayam ini berlokasi di kawasan Jalan Gatot Subroto, Indramayu Kota, dan setiap pagi selalu dipadati pembeli. Banyak warga datang sebelum berangkat kerja atau sekolah untuk menikmati sarapan hangat yang mengenyangkan ini.
Menurut pemilik warung, ide membuka usaha bubur ayam Cirebon di Indramayu muncul karena banyak warga setempat yang merindukan cita rasa khas tersebut. “Banyak orang Indramayu yang pernah ke Cirebon dan suka buburnya. Dari situ kami berpikir, kenapa tidak buka di sini saja?” ujarnya sambil melayani pelanggan.
Harga satu porsi bubur ayam Cirebon di Indramayu dibanderol cukup terjangkau, sekitar Rp12.000 hingga Rp15.000 per porsi. Jika ditambah sate ati ampela dan sate telur puyuh, totalnya sekitar Rp20.000 — harga yang sebanding dengan rasa lezat yang ditawarkan.
Joko menambahkan bahwa selain rasa yang otentik, suasana warung yang sederhana juga menambah kesan tradisional. “Makannya enak, tempatnya juga santai. Serasa makan di warung bubur Cirebon beneran,” katanya sambil tersenyum.
Tak hanya warga lokal, banyak juga pelanggan dari luar kecamatan yang sengaja datang untuk mencoba kuliner ini. Beberapa bahkan membagikan pengalamannya di media sosial, membuat bubur ayam ini viral di kalangan pencinta kuliner Indramayu.
Bubur ayam Cirebon dengan kuah kuning ini memang memiliki daya tarik tersendiri. Kuah gurih berpadu dengan tekstur lembut bubur menjadikannya cocok untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua.
Kehadiran menu khas Cirebon di Indramayu menjadi bukti bahwa kekayaan kuliner Nusantara dapat berkembang lintas daerah tanpa kehilangan cita rasanya. Dengan resep yang terjaga dan bahan segar, bubur ayam ini berhasil menghadirkan pengalaman kuliner autentik tanpa perlu menempuh perjalanan jauh.
Menurut pengamat kuliner lokal, keberadaan bubur ayam Cirebon di Indramayu bisa menjadi potensi wisata kuliner baru. “Kalau dikelola dengan baik, kuliner seperti ini bisa menarik wisatawan dan meningkatkan ekonomi lokal,” ujar seorang pengamat kuliner Indramayu.
Dengan semakin banyaknya varian kuliner daerah yang hadir di Indramayu, masyarakat kini memiliki lebih banyak pilihan untuk menikmati makanan tradisional Nusantara. Bubur ayam Cirebon menjadi salah satu bukti bahwa cita rasa khas daerah bisa dinikmati di mana saja tanpa kehilangan keaslian dan kelezatannya.
Kini, warga Indramayu tak perlu lagi pergi jauh ke Cirebon untuk menikmati semangkuk bubur ayam Cirebon dengan kuah kuning dan topping sate ati ampela serta telur puyuh. Cita rasa khas yang menggugah selera kini hadir di depan mata, membawa kehangatan dan nostalgia setiap sendoknya.***
