Sabo – Daun katuk (Sauropus androgynus) telah lama dikenal dan dipercaya secara turun temurun sebagai galaktagog, yaitu makanan yang dapat meningkatkan produksi Air Susu Ibu (ASI). Namun, mereduksi khasiatnya hanya sebatas “ASI Booster” adalah kerugian besar. Daun katuk adalah sayuran hijau super yang kaya nutrisi dan menawarkan beragam manfaat kesehatan penting untuk seluruh anggota keluarga, jauh melampaui peranannya bagi ibu menyusui.
Berikut adalah manfaat daun katuk yang luar biasa selain sebagai pelancar ASI:
Daun katuk adalah sumber Provitamin A (Beta-Karoten) yang sangat tinggi. Beta-Karoten adalah prekursor Vitamin A yang penting.
Peran: Vitamin A esensial untuk menjaga kesehatan retina dan kornea mata.
Manfaat: Konsumsi rutin dapat membantu mencegah gangguan penglihatan, terutama rabun senja, dan menjaga mata tetap sehat.
Lupakan susu sapi sejenak, karena daun katuk memiliki kandungan mineral yang luar biasa untuk sistem rangka.
Kandungan Kalsium dan Fosfor: Daun katuk dikenal memiliki kandungan Kalsium yang tinggi, bahkan melebihi beberapa jenis susu. Kalsium dan Fosfor bekerja sama untuk membangun dan menjaga kepadatan tulang dan gigi, serta membantu mencegah risiko Osteoporosis di kemudian hari.
Vitamin K: Mineral ini juga penting untuk membantu penyerapan kalsium dan memastikan kalsium disalurkan dengan baik ke jaringan tulang.
Dengan kandungan vitamin dan antioksidan yang melimpah, daun katuk adalah benteng alami bagi sistem kekebalan tubuh.
Tinggi Vitamin C: Daun katuk mengandung Vitamin C dalam jumlah signifikan, yang berperan penting dalam memproduksi sel darah putih (seperti limfosit dan fagosit) yang berfungsi melawan infeksi.
Antioksidan: Kaya akan Flavonoid dan Polifenol yang bertindak sebagai antioksidan kuat, melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Hal ini membantu mengurangi peradangan dan risiko penyakit kronis.
Kombinasi nutrisi dalam daun katuk menjadikannya baik untuk proses pemulihan dan regenerasi sel.
Peran Kolagen: Vitamin C yang tinggi pada daun katuk sangat penting untuk pembentukan Kolagen, protein yang menjadi dasar struktur kulit, jaringan ikat, dan pembuluh darah.
Manfaat: Dengan mempercepat pembentukan kolagen, daun katuk secara tidak langsung membantu mempercepat proses penyembuhan luka pascaoperasi atau luka biasa.
Manfaat ini penting, terutama bagi mereka yang memiliki risiko diabetes.
Sifat Antidiabetes: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa aktif (seperti flavonoid) dalam daun katuk memiliki sifat antidiabetes yang dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin.
Hasil: Daun katuk dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, menjadikannya pilihan makanan yang baik dalam diet penderita diabetes.
Kandungan zat besi yang memadai dalam daun katuk membantu dalam proses pembentukan sel darah merah (hemoglobin).
Manfaat: Membantu mengangkut oksigen ke seluruh tubuh dan efektif dalam mencegah atau membantu mengatasi kondisi Anemia akibat kekurangan zat besi.
Daun katuk dapat dinikmati oleh siapa saja, dari anak-anak hingga orang dewasa. Olahan tradisional seperti Sayur Bening Katuk yang dicampur jagung atau labu siam adalah cara yang paling umum dan sehat. Selain itu, daun katuk juga lezat diolah menjadi tumisan atau campuran dalam sup dan pecel.
Dengan mengonsumsi daun katuk secara teratur, Anda tidak hanya mendukung kesehatan ibu menyusui, tetapi juga memberikan asupan nutrisi lengkap yang menjaga daya tahan tubuh, tulang, dan fungsi organ penting seluruh keluarga.***






