Free Gift

Bupati Iron Gas Pol. Sertifikasi 44 Gili untuk Dongkrak PAD dari Investasi dan Pariwisata

Sabo – Lombok Timur kembali meneguhkan langkahnya sebagai kabupaten dengan orientasi pembangunan berbasis potensi laut dan pariwisata berkelanjutan. Jika Gili Trawangan di Lombok Utara telah lama menjadi primadona wisata dunia, kini perhatian mulai beralih ke sisi timur Pulau Lombok tepatnya ke Gili Kondo, mutiara kecil di Kecamatan Sambelia yang disebut-sebut sebagai “surga tersembunyi” dari Lombok Timur.

Gili Kondo menawarkan pesona yang jarang ditemukan di destinasi wisata lain. Air lautnya sebening kristal, pantainya berpasir putih halus, dan kehidupan bawah lautnya begitu kaya dengan warna-warni terumbu karang. Saat perahu mendekati pulau ini, bahkan dari jarak 15 menit perjalanan pun, hamparan karang dan ikan kecil sudah tampak jelas menari di kedalaman.

Bagi wisatawan yang mendambakan ketenangan, Gili Kondo menjadi pelarian sempurna dari hiruk-pikuk Gili Trawangan yang kian padat. Keindahan dan ketenangan berpadu dalam suasana alami yang masih sangat terjaga. Meski terpencil, fasilitas di pulau ini cukup lengkap. Tersedia penginapan dan area santai bagi pengunjung yang ingin bermalam, menikmati senja di atas pasir putih yang lembut, dan menyambut pagi dengan cahaya matahari yang membias di permukaan laut biru.

Namun, di balik keindahan yang tampak alami itu, kini ada langkah serius dari Pemerintah Kabupaten Lombok Timur untuk memastikan seluruh potensi Gili Kondo dan 43 pulau kecil lainnya dikelola secara legal, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, bersama Sekretaris Daerah H. Muhammad Juaini Taofik dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan M. Zainudin, baru-baru ini memenuhi undangan Direktur Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Ditjen Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Selasa 21 Oktober 2025.

Dalam pertemuan di Gedung Mina Bahari tersebut, dibahas secara khusus tindak lanjut rencana pengembangan dan pemanfaatan Gugusan Gili Kondo sebagai kawasan investasi wisata bahari unggulan.

Bupati Haerul menegaskan, upaya sertifikasi dan inventarisasi 44 pulau kecil itu bukan hanya bertujuan administratif, tetapi menjadi fondasi penting dalam menggerakkan ekonomi wilayah pesisir.

“Kami berharap langkah ini tidak hanya mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan Gili Kondo dan sekitarnya, tapi juga berdampak luas bagi kesejahteraan masyarakat Lombok Timur,” tegasnya.

Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam memadukan aspek ekologi, ekonomi, dan sosial dalam satu arah pembangunan. Sertifikasi kepemilikan pulau-pulau kecil akan memperjelas batas pengelolaan, memudahkan masuknya investor, sekaligus mencegah konflik lahan di masa depan.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, M. Zainudin, menjelaskan bahwa Gili Kondo menjadi prioritas karena potensi besarnya di darat maupun bawah laut. Selain panorama indah, ekosistem laut di kawasan ini menjadi aset ekonomi yang dapat dikembangkan secara lestari, seperti wisata snorkeling, diving, dan edukasi lingkungan.

“Kita nanti juga akan mengurus izin pemanfaatan bawah lautnya,” ujarnya. “Jadi orang berinvestasi tidak perlu repot mengurus izin terpisah, semuanya sudah satu paket dari darat sampai bawah laut.”

Pemerintah pusat melalui KKP akan memfasilitasi proses sertifikasi tersebut, yang ditargetkan rampung pada Desember 2025. Dengan begitu, pada tahun 2026, Lombok Timur siap membuka pintu investasi wisata bahari yang lebih besar dan profesional, tanpa mengabaikan kelestarian alam.

Langkah progresif ini sejalan dengan visi Lombok Timur sebagai daerah pesisir yang tidak hanya mengandalkan keindahan alam, tetapi juga mampu mengelola potensi lautnya secara mandiri dan bernilai ekonomi tinggi.

Di sisi lain, Gili Kondo kini menjadi simbol transformasi. Dari pulau sepi yang dahulu hanya dikunjungi oleh para pencinta alam, kini ia tengah disiapkan menjadi etalase baru pariwisata Lombok Timur,  tempat keindahan alam bertemu dengan kebijakan cerdas dan pembangunan berwawasan lingkungan.

Satu per satu, “surga kecil” di timur Lombok itu mulai terdata, tersertifikasi, dan siap menyambut masa depan. Lombok Timur tak hanya menjaga pesona alamnya, tetapi juga menyiapkan masa depan ekonomi biru yang inklusif, lestari, dan menjanjikan bagi generasi mendatang.***

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar