Free Gift

Buron 11 Tahun,Polri Kesulitan Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama,Ini Kata Brigjen Eko Hadi

Sabo, JAKARTA –Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri mengaku alami kesulitan dalam upaya menangkap gembong narkoba internasional asal Indonesia, Fredy Pratama.

Menurut Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Hadi Santoso, kesulitan ini lantaran Fredy kerap berpindah-pindah lokasi untuk menghindari kejaran aparat.

“Kalau enggak ada kendala, sudah kena itu dari kemarin. Kendala utamanya, yang dikejar lari-lari, pindah-pindah sana-sini,” ujar Eko kepada wartawan di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (22/10/2025).

Namun, Eko menegaskan Polri terus berusaha mempersempit ruang gerak Fredy dengan menggandeng Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter), Interpol, serta otoritas kepolisian di sejumlah negara.

“Hubinter bekerja sama dengan Interpol dan lain-lain, karena orangnya tidak ada di wilayah hukum kita,” kata Eko.

Fredy Pratama diketahui merupakan warga negara Indonesia yang menjadi buronan internasional sejak 2014. 

Ia diduga mengendalikan jaringan peredaran narkoba lintas negara.

Fredy disebut menikah dengan seorang perempuan asal Thailand yang memiliki pengaruh besar di kawasan Segitiga Emas (Golden Triangle) — wilayah yang meliputi Myanmar, China, Laos, dan Thailand.

Ia dikenal sebagai salah satu pusat peredaran narkotika dunia. 

Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri sebelumnya, yakni Brigjen Mukti Juharsa juga tak mampu menangkap si kuat Fredy Pratama.

Menurutnya, Fredy Pratama tidak tersentuh, lantaran yang bersangkutan dilindungi di Thailand.

“Saya blak-blakan mertuanya adalah bosnya kartel narkotika di Thailand, sangat sulit susah kita nangkapnya kalau kartel,” ucap Mukti kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (5/3/2025).

Pihaknya memastikan pengejaran kepada Fredy Prarama dilakukan dengan mengerahkan tim ke Thailand.

Bareskrim berkoordinasi dengan Divhubinter Polri untuk mengejar Fredy.

Diketahui kali terakhir  Fredy telah mengganti identitasnya.

Riwayat percakapannya pun dengan beberapa jaringan narkotika yang masih eksis di Indonesia dan sejumlah negara Asia Tenggara sulit dilacak. 

Namun, pihak kepolisian meyakini Fredy masih bersembunyi di Thailand.

Polri sebelumnya juga bekerja sama dengan kepolisian Malaysia untuk melacak keberadaan Fredy. 

Mukti menambahkan produk narkoba yang diedarkan Fredy Pratama dalam kemasan teh.

Profil Fredy Pratama 

Fredy Pratama merupakan gembong narkoba asal Indonesia yang saat ini masih berstatus buron.

Tercatat Fredy Pratama telah menjadi buronan Polisi sejak 2014.

Bareskrim Polri kini telah bekerja sama dengan Kepolisian Thailand untuk menangkap Fredy Pratama.

Fredy Pratama lahir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 25 Juni 1985. Saat ini, ia telah berusia 39 tahun.

Fredy Pratama diketahui memiliki nama samaran untuk mengelabuhi polisi.

Nama samara itu seperti Miming, Fredy Miming, dan Wang Xiang Ming.

Fredy Pratama merupakan buronan Interpol empat negara, termasuk Indonesia. 

Adapun tiga interpol lainya adalah Royal Malaysia Police, Royal Thai Police, dan US-DEA.

Interpol memburu Fredy sejak dikabarkan bersembunyi di The Golden Triangle atau Segitiga Emas Thailand yang merupakan zona surga bandar narkotika di Asia Tenggara.

Fredy diduga mengontrol pasar gelap narkoba Provinsi Kalimantan Selatan, khususnya Banjarmasin sejak 2013.  

Belum lama ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memerintahkan Kabareskrim Komjen Pol Wahyu Widada dan Kadiv Hubinter Polri, Irjen Krishna Murti, untuk segera menangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama.

“Saya sudah perintahkan Kabareskrim Polri dan Kadiv Hubinter Polri untuk terus melakukan kegiatan, dalam hal ini baik dengan Interpol ataupun dengan kegiatan police-to-police untuk terus mengejar keberadaan Fredy Pratama,” kata Listyo, dikutip dari TribunKaltara.com, Senin (23/12/2024).

Meski jaringan Fredy Pratama telah beberapa kali diamankan oleh kepolisian, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tetap menginstruksikan agar terus mengajar gembong narkoba yang saat ini tengah bermukim di Thailand itu.

“Walaupun kita tahu bahwa jaringannya terus kita ungkap, namun saya juga sudah perintahkan untuk cepat atau lambat Fredy Pratama harus bisa diamankan,” ujarnya.

Baca berita Sabolainnya di Google News

Ikuti saluran Sabodi WhatsApp:https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar