Sabo – CloudN Co., Ltd. selaku pengembang dan operator platform manajemen energi bangunan dan pabrik berbasis AIoT, telah menyelesaikan instalasi C-FEMS (Factory Energy Management System) di pabrik DSC di Bekasi, Indonesia -vendor tier-1 Hyundai Motor Group.
Progres tersebut telah diumumkan dalam Presentasi Laporan Kinerja di Hotel Raffles Jakarta, Rabu (22/10/2025).
Acara tersebut dihadiri oleh lebih dari 40 perwakilan dari DSC Indonesia, KOTRA Jakarta, Korea Environmental Industry & Technology Institute (KEITI), dan Lotte Mart Indonesia.
CloudN mengumumkan bahwa mereka telah berhasil membangun platform manajemen energi pabrik C-FEMS di seluruh fasilitas produksi pabrik DSC di Bekasi.
C-FEMS dari CloudN merupakan solusi berbasis AIoT yang mengumpulkan dan menganalisis data konsumsi energi secara real-time melalui sensor yang dipasang pada peralatan utama dan area produksi.
Berdasarkan data tersebut, sistem mengoptimalkan efisiensi setiap peralatan sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi energi secara bersamaan.
Proyek bagian dari “Program Dukungan Demonstrasi Teknologi Hijau di Luar Negeri 2025” yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan KEITI.
Dijelaskan bahwa penerapan platform manajemen energi pabrik CloudN di pabrik DSC Indonesia diakui sebagai contoh praktik terbaik dalam memperluas teknologi hijau Korea secara global serta memperkuat ekosistem industri ESG.
Berkat keberhasilan demonstrasi ini, CloudN mulai memperluas bisnisnya ke pasar utama Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Singapura, dan Malaysia.
Hyundai Motor Group dan mitranya di Indonesia, 48 cabang Lotte Mart Indonesia, BJC Group (BigC) di Thailand, serta rumah sakit dan pusat konvensi lokal sedang meninjau penerapan solusi ini. Tahun depan, CloudN berencana memperluas sistem ini ke fasilitas DSC di negara lain.
“Seiring semakin pentingnya pengelolaan produksi dan emisi karbon, sistem CloudN memungkinkan kami memantau konsumsi energi di setiap proses, meningkatkan efisiensi peralatan, dan membangun fondasi untuk mencapai tujuan produktivitas dan ESG secara bersamaan,” kata Kepala Tim Perencanaan Strategis DSC Hang-Oh Kim, melalui siaran pers.
Sementara itu, CEO CloudN Jungseok Kim menjelaskan bahwa biaya listrik di Asia Tenggara kira-kira dua kali lebih tinggi dibandingkan Korea, dan karena iklim tropis, periode pendinginan juga dua kali lebih lama.
Selain itu, banyak pabrik lokal menghadapi masalah fasilitas yang menua dan kekurangan tenaga ahli, sehingga manajemen yang efisien menjadi semakin penting.
Berdasarkan kondisi tersebut, katanya, pasar untuk penghematan energi dan manajemen fasilitas pabrik di Asia Tenggara diperkirakan bernilai sekitar USD 1 miliar.
“CloudN berencana memperluas kehadiran pasar dengan menerapkan teknologi FEMS berbasis AIoT untuk meningkatkan efisiensi proses dan stabilitas operasional,” kata Jungseok Kim.
CloudN adalah perusahaan proptech dan konstruksi pintar yang mengembangkan dan mengoperasikan platform manajemen energi bangunan dan pabrik berbasis AIoT.
Solusi utamanya adalah C-BEMS (Building Energy Management System), C-FEMS (Factory Energy Management System), C-FMS (Facility Management System) — mendukung optimalisasi energi berbasis data real-time dan efisiensi pemeliharaan fasilitas.
Perusahaan ini aktif memperluas bisnis globalnya dengan basis strategis di Thailand, Singapura, dan Indonesia. Sejak 2024, CloudN juga telah mengoperasikan bisnis FEMS (Factory Energy Management System) dengan fungsi Life Cycle Assessment (LCA) yang dirancang untuk lokasi manufaktur seperti pabrik otomotif.(fat/jpnn)






