Free Gift

Contoh Khutbah Jumat 24 Oktober 2025: Tema Bijak Bermedia, Ikhlas Menjaga Persaudaraan

PORTAL PURWOKERTO – Berikut contoh khutbah Salat Jumat hari ini, 24 Oktober 2025, dengan tema Keikhlasan hidup di tengah terkikisnya toleransi akibat terpapar teknologi dan informasi sesat.

Contoh khutbah ini bisa menjadi refrensi Khotib Salat Jumat dalam memberikan pengetahuan dan solusi kepada jamaah untuk ikhlas dalam hidup.

Terutama di tengah berserakannya arus informasi yang benar dan hoaks. 

Khutbah Pertama

Khutbatul Hajah

الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له.

أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله، اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena hanya dengan takwa, hidup kita akan penuh berkah dan selamat dunia akhirat.

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Kita hidup di zaman yang penuh kemudahan, tetapi juga penuh tantangan. Teknologi informasi kini sudah menyentuh seluruh sendi kehidupan. Dalam hitungan detik, kabar apa pun bisa menyebar ke seluruh dunia — baik yang benar, maupun yang salah.

Sayangnya, tidak sedikit di antara kita yang dengan mudah percaya dan menyebarkan berita tanpa memastikan kebenarannya. Padahal Allah SWT telah mengingatkan dalam firman-Nya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَإٍۢ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْمًۢا بِجَهَالَةٍۢ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَٰدِمِينَ

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya, yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”

(QS. Al-Hujurat: 6)

Ayat ini menegaskan, sebelum kita menyebarkan informasi, terlebih dahulu harus tabayyun — memastikan kebenarannya. Sebab, berita yang salah bisa menimbulkan fitnah, perpecahan, bahkan kebencian di antara sesama umat.

Jamaah yang berbahagia,

Selain bijak dalam menyikapi informasi, kita juga diajarkan untuk menanamkan keikhlasan dan toleransi dalam kehidupan berbangsa dan beragama.

Indonesia adalah negeri yang besar dan majemuk. Kita hidup berdampingan dengan banyak suku, budaya, dan agama. Maka, menjaga keharmonisan dan menghormati perbedaan adalah bagian dari ajaran Islam yang luhur.

Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”

(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menegaskan pentingnya empati, kasih sayang, dan toleransi. Seorang muslim sejati bukan hanya baik kepada sesama muslim, tetapi juga berbuat adil dan menghormati siapa pun di sekitarnya.

Ma’asyiral Muslimin,

Keikhlasan adalah kunci ketenangan hidup di tengah dunia yang serba cepat dan penuh persaingan.

Allah SWT berfirman:

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama…”

(QS. Al-Bayyinah: 5)

Ikhlas berarti berbuat hanya karena Allah, bukan demi pujian atau popularitas di media sosial. Di tengah arus informasi yang sering kali mendorong kita untuk pamer, berlomba-lomba mencari perhatian, keikhlasan menjadi benteng agar amal kita tidak sia-sia.

Cara Mengatasinya:

Tabayyun (verifikasi) setiap informasi sebelum membagikannya.

Bijak menggunakan media sosial, hindari komentar yang memecah belah.

Bangun niat ikhlas dalam setiap aktivitas, termasuk di dunia maya.

Tingkatkan literasi digital dan agama agar tidak mudah terprovokasi.

Perkuat ukhuwah (persaudaraan) lintas agama dan budaya demi menjaga persatuan Indonesia.

Penutup Khutbah Pertama

Marilah kita jadikan perkembangan teknologi sebagai sarana untuk menyebarkan kebaikan, bukan kebencian. Gunakan jari kita untuk menulis hal-hal yang menenteramkan, bukan yang menyesatkan.

Semoga Allah SWT menjaga negeri kita dari fitnah, perpecahan, dan berita bohong yang menyesatkan.

أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.

Khutbah Kedua

الحمد لله رب العالمين، والعاقبة للمتقين، ولا عدوان إلا على الظالمين.

أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Mari kita perkuat keimanan dengan keikhlasan, dan jadikan perbedaan sebagai kekayaan bangsa. Tumbuhkan semangat saling menghormati, karena Islam hadir sebagai rahmat bagi seluruh alam.

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ

“Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.”

(QS. Al-Anbiya: 107)

Mari kita berdoa agar Allah SWT menjaga bangsa Indonesia dari perpecahan, menanamkan keikhlasan dalam hati kita, dan menjauhkan kita dari fitnah dunia maya yang menyesatkan.

Doa Penutup

اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات، والمؤمنين والمؤمنات، الأحياء منهم والأموات.

اللهم أصلح لنا ديننا الذي هو عصمة أمرنا، وأصلح لنا دنيانا التي فيها معاشنا، وأصلح لنا آخرتنا التي إليها معادنا، واجعل الحياة زيادة لنا في كل خير، واجعل الموت راحة لنا من كل شر.

عباد الله،

إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ.

فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ.

Demikian contoh khutbah Junat 24 Oktober 2025.*

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar