SaboSandra Dewi kini tengah berjuang untuk mendapatkan kembali sejumlah aset yang ia klaim sebagai milik pribadinya, bukan hasil dari harta suami, Harvey Moeis.
Aset-aset tersebut ikut disita oleh aparat karena dianggap berkaitan dengan kasus korupsi pengelolaan komoditas timah yang menyeret nama Harvey sebagai terdakwa utama.
Pada 23 Desember 2024, Pengadilan Tipikor Jakarta memutuskan seluruh harta milik Harvey Moeis dirampas untuk negara.
Deretan barang mewah seperti emas, logam mulia, tas branded, mobil, hingga tanah, termasuk mobil hadiah untuk sang istri, Sandra Dewi turut masuk dalam daftar penyitaan.
Beberapa bulan kemudian, tepatnya pada Senin (20/10/2025), juru bicara Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Andi Saputra, mengonfirmasi bahwa sidang keberatan atas penyitaan aset yang diajukan oleh Sandra Dewi telah digelar.
Keberatan itu terdaftar dengan nomor 7/PID.SUS/KEBERATAN/TPK/2025/PN.Jkt.Pst dengan pemohon atas nama Sandra Dewi, Kartika Dewi, dan Raymon Gunawan.
Sementara termohonnya adalah jaksa penuntut umum Kejaksaan Agung RI.
Lalu apa saja aset yang sedang diperjuangkan Sandra Dewi? Berikut daftarnya.
1. 88 Tas mewah
Dalam sidang, Sandra Dewi menyatakan keberatan karena jaksa telah menyita 88 tas mewah yang menurutnya adalah hasil kerja kerasnya sendiri selama 10 tahun berkarier sebagai artis.
Ia menjelaskan bahwa tas-tas tersebut berasal dari kerja sama endorsement dengan berbagai pemilik brand ternama, baik toko online maupun offline.
“Jadi ketika barang datang, kalau harganya sekitar Rp 50 juta, saya posting 8 kali. Kalau Rp 100 juta, posting-nya 16 kali, kalau Rp 150 juta, pasti posting 24 kali. Di atas Rp 150 juta, saya posting 30 sampai 32 kali,” ujar Sandra Dewi saat bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Senin (21/10/2024).
Tas-tas branded yang dimaksud antara lain dari Louis Vuitton dan Christian Dior.
Namun Sandra Dewi mengakui bahwa kerja sama endorsement tersebut tidak disertai perjanjian tertulis.
Semua dokumentasi ia unggah melalui akun Instagram pribadinya @sandradewi88, tanpa melaporkan barang-barang itu sebagai objek pajak.
2. Tanah dan bangunan
Dalam putusan banding yang diunggah di laman resmi Mahkamah Agung, tercantum pula sejumlah aset atas nama Sandra Dewi yang ikut disita, di antaranya:
1. Tiga bidang tanah dan bangunan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, masing-masing berukuran 21 m⊃2;, 222 m⊃2;, dan 123 m⊃2;.
2. Dua unit kondominium Beverly di Kelapa Dua, Tangerang.
3. Dua bidang tanah dan bangunan di Kembangan, Jakarta Barat, masing-masing seluas 153 m⊃2;.
Tim kuasa hukum Sandra Dewi belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai langkah keberatan tersebut.
Namun dalam persidangan, pihaknya sempat menegaskan bahwa beberapa aset dibeli bersama antara Sandra Dewi dan Harvey, baik sebelum maupun saat tindak pidana korupsi terjadi.
3. Perhiasan dan Deposito
Selain barang-barang di atas, penyitaan juga mencakup 141 perhiasan, seperti anting dan kalung emas 17 karat yang tercatat atas nama Harvey Moeis.
Jaksa turut menyita rekening deposito senilai Rp 33 miliar milik Sandra Dewi yang menurut kuasa hukumnya berasal dari hasil kerja Sandra Dewi sebagai artis.
Dalam sidang pada Desember 2024, Harvey sempat membela sang istri di hadapan majelis hakim.
“Yang 100 persen, kalau ada lebih dari 100 persen, ya itu semuanya hasil kerja keras dia, syuting pagi siang malam, di tengah hutan dan lain-lain,” ujar Harvey kala itu.
Ia juga menegaskan tidak pernah menambah saldo pada rekening Bank Mega atas nama Sandra Dewi, bahkan baru mengetahui keberadaan rekening tersebut belakangan.
Meski keduanya telah membuat perjanjian pisah harta saat menikah, sejumlah aset atas nama Sandra Dewi tetap disita karena dianggap berkaitan dengan tindakan korupsi Harvey Moeis dan beberapa terpidana lain.
(Sabo/Ika Bramasti).
