Priangan Insider – Kemacetan di Jawa Barat sudah lama menjadi “momok” bagi warga maupun wisatawan. Dari jalur wisata Puncak yang selalu padat hingga kawasan Pasteur–Setiabudi yang tak pernah sepi kendaraan, semua orang sepakat: mobilitas di Jabar butuh solusi serius.
Menjawab kegelisahan itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meluncurkan gagasan besar. Ia berencana membangun dua ruas tol baru, yakni Tol Puncak dan Tol Pasteur–Lembang. Keduanya digadang-gadang bakal menjadi “game changer” sistem transportasi Jawa Barat.
Tol Puncak: Bebas Macet, Wisata Makin Lancar
Tol Puncak yang panjangnya mencapai 51,8 kilometer sudah resmi masuk Proyek Strategis Nasional (PSN). Jalurnya akan membentang dari Caringin, melewati Megamendung dan Cisarua, hingga tembus Cianjur.
Dengan estimasi biaya pembangunan sekitar Rp25 triliun, tol ini ditargetkan mulai dikerjakan pada 2026. Bagi warga dan wisatawan, kehadiran tol ini bisa menjadi kabar gembira: perjalanan ke kawasan Puncak yang biasanya berjam-jam akibat macet, diprediksi bisa dipangkas signifikan.
“Puncak itu punya daya tarik luar biasa, tapi orang sering kapok karena macet. Kita ingin hadirkan solusi, bukan hanya untuk wisatawan, tapi juga untuk warga sekitar agar aktivitas mereka lebih lancar,” kata Dedi dalam kanal YouTube resminya, Kang Dedi Mulyadi Channel (23/8/2025).
Tol Pasteur–Lembang: Janji Politik yang Jadi Kenyataan
Bagi warga Bandung dan sekitarnya, nama Pasteur hampir identik dengan macet. Setiap akhir pekan, arus kendaraan menuju Lembang membuat jalur Pasteur–Sukajadi–Setiabudi menjadi titik padat yang melelahkan.
Sebagai jawaban, Dedi Mulyadi menyiapkan Tol Pasteur–Lembang, proyek yang sudah ia janjikan sejak masa kampanye. Jalur ini nantinya terhubung langsung dengan Gerbang Tol Pasteur (Padaleunyi). Artinya, kendaraan dari arah Jakarta bisa langsung menuju Lembang tanpa harus masuk pusat Kota Bandung.
Tak hanya memudahkan wisatawan, arus balik dari Lembang ke Jakarta pun akan lebih singkat, sehingga kepadatan di kawasan Pasteur bisa ditekan drastis.
Manfaat Lebih dari Sekadar Jalan Tol
Kehadiran dua proyek tol ini bukan hanya soal menyingkat waktu perjalanan. Dampaknya jauh lebih luas:
– Ekonomi lokal bergerak, karena distribusi barang lebih cepat.
– Pariwisata naik kelas, dengan akses mudah ke Puncak dan Lembang.
– Kualitas hidup warga meningkat, karena terbebas dari kemacetan berkepanjangan.
“Transportasi lancar adalah fondasi pembangunan. Dengan tol ini, kita bukan hanya membuka jalan, tapi juga membuka peluang baru bagi Jawa Barat,” tegas Dedi.
Era Baru Transportasi Jabar
Jika rencana berjalan sesuai jadwal, dalam beberapa tahun ke depan Jawa Barat akan memasuki era baru transportasi. Mobilitas warga lebih lancar, wisatawan lebih nyaman, dan investor semakin percaya diri menanamkan modalnya.
Kini, masyarakat tinggal menunggu janji besar ini benar-benar terealisasi. Apakah dua tol baru ini akan menjadi jawaban atas “drama macet” yang bertahun-tahun menghantui Jawa Barat? Waktu yang akan membuktikan.(***)