SERANG, SaboSatuan Tugas (Satgas) Penanganan Bahaya Radiasi menemukan dan memindahkan 248 ton material terpapar zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) dari 13 titik di wilayah Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
Material yang terkontaminasi dipindahkan ke tempat penyimpanan sementara (interim storage) di PT Peter Metal Teknologi (PMT) menggunakan drum dan kantong besar.
“Hingga 20 Oktober, total material terkontaminasi yang telah diangkat dari 13 lokasi mencapai 248,4 ton. Material ini kini disimpan di interim storage atau shelter di PT PMT,” kata Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup, Rasio Ridho Sani, kepada wartawan, Senin (20/10/2025).
Rasio menjelaskan, langkah penanganan dilakukan dengan pengendalian pergerakan material yang kemungkinan terkontaminasi Cs-137 melalui portal monitoring.
Tim juga melakukan survei menyeluruh pada lokasi-lokasi yang berpotensi terpapar, dilanjutkan proses dekontaminasi di pabrik maupun di luar pabrik.
“Kami terus melakukan survei dan pemetaan lokasi yang terpapar radiasi Cs-137,” ujar Rasio.
Saat ini, Satgas bekerja melalui empat bidang: tim survei permukaan, tim dekontaminasi di luar pabrik, tim dekontaminasi di dalam pabrik, serta tim pengendalian keluar-masuk material yang berpotensi terkontaminasi Cs-137.
Komandan Satuan Kimia Biologi Radiasi Nuklir (KBRN) Gegana Brimob, Kombes Pol Yopie Indra Prasetya Sepang, menyebut jajarannya kini bertugas melaksanakan dekontaminasi di empat titik di luar kawasan industri.
Menurut Yopie, di lokasi dengan kode C1 atau L, stripping tanah telah selesai dilakukan dan laju dosis sudah di bawah ambang batas.
Namun, sampel tanah dikirim ke BRIN untuk uji coring sebelum dinyatakan aman.
“Lokasi F, stripping tanah telah dilakukan. Ditemukan air keluar dari tanah dan disepakati akan dilakukan penyemenan dengan penelitian lanjutan oleh BRIN,” kata Yopie.
Sementara itu, di lokasi F3 proses stripping tanah masih berlanjut karena laju dosis masih di atas ambang batas.
Adapun di lokasi E, proses dekontaminasi menunggu relokasi warga.
Selain keempat titik tersebut, Gegana Brimob juga melakukan dekontaminasi di dua pabrik yang berada di kawasan Industri Modern Cikande.
“Ada dua perusahaan yang sedang menjalani dekontaminasi, dengan progres masing-masing 50 persen dan 80 persen. Secara keseluruhan, kedua lokasi tersebut masih dalam tahap pengerjaan,” ujarnya.
Sementara itu, Kolonel Czi Yudil Hendro dari Nubika (Nuklir, Biologi, dan Kimia) TNI AD mengatakan ada empat titik tanggung jawabnya untuk dekontaminasi.
Lokasi pertama dengan kode B masih dalam proses dekontaminasi. Untuk lokasi F1, dekontaminasi telah selesai namun masih menunggu hasil coring.
“Jika hasil kurang baik, akan dilakukan dekontaminasi ulang,” kata Yudil.
Kemudian, titik lokasi F2 belum dilaksanakan dekontaminasi karena masih ada 19 KK atau 64 jiwa yang harus direlokasi.
Sedangkan di titik lokasi I, proses dekontaminasi dan coring telah selesai dan tinggal menunggu pernyataan resmi dari Bapeten.
“Dari empat lokasi tersebut, dua di antaranya sudah selesai dan dua masih berproses. Kami bekerja cepat di bawah arahan Satgas,” ujar Yudil.






