Ditjen Pesantren Jadi Hadiah Prabowo
Appi Inspektur Upacara Hari Santri di Al Markaz
Gubernur Sulsel Bantu Rp5 Miliar Ponpes DDI Mangkoso
Sabo – Pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren, Kementerian Agama (Kemenag) jadi hadiah Presiden Prabowo Subianto (74).
Ini kabar gembira bagi dunia pesantren dan jutaan santri di seluruh Indonesia.
Menag Nasaruddin Umar (66) sampaikan kabar gembira ini bertepatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025, Rabu (22/10).
Di ibu kota Sulsel, Wali Kota Makassar Munafri ‘Appi’ Arifuddin (50) inspektur upacara hari santri di Lapangan Masjid Raya Al-Markaz Al-Islami, Jl Masjid Raya, Timungan Lompoa, Bontoala.
Dari Kabupaten Barru, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (42) serahkan bantuan Rp5 miliar kepada Pemkab Barru.
Diperuntukkan untuk perbaikan jalan menuju Kampus II Pondok Pesantren DDI Mangkoso Barru.
Usulan pembentukan Ditjen Pesantren bergulir di era Menag Lukman Hakim Saifuddin, dilanjutkan Yaqut Cholil Qoumas, dan terwujud di masa kepemimpinan Nasaruddin Umar.
Setelah melalui proses panjang, Presiden Prabowo memberikan persetujuan atas prakarsa tersebut, menandai babak baru bagi penguatan lembaga pesantren di Tanah Air.
“Wabil khusus Wamenag telah memerjuangkannya sesegera mungkin,” ujar Nasaruddin seusai memimpin Apel Hari Santri 2025 di Jakarta.
Wamenag Romo Muhammad Syafi’i, menegaskan izin prakarsa pembentukan Ditjen Pesantren terbit melalui surat nomor B-617/M/D-1/HK.03.00/10/2025 tertanggal 21 Oktober 2025, ditandatangani Presiden melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.
“Langkah ini menjadi wujud nyata perhatian negara terhadap dunia pesantren,” kata Romo Syafi’i.
Ia menambahkan, kehadiran Ditjen Pesantren akan memperkuat peran pesantren dalam tiga bidang utama, yakni pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.
Ranperda Pesantren
Pemkot Makassar berkomitmen memperkuat peran pesantren dalam pembangunan karakter generasi muda melalui ranperda tentang fasilitas penyelenggaraan pesantren.
Ranperda dibahas dalam sidang Paripurna DPRD Makassar, Selasa (21/10/2025), dan dihadiri Wali Kota Makassar Munafri ‘Appi’ Arifuddin (50) secara virtual.
Appi mengapresiasi inisiatif DPRD yang berorientasi pada penguatan tata kelola pemerintahan dan pembangunan sumber daya manusia, termasuk bidang pendidikan keagamaan.
“Pesantren menjadi pilar pembentukan moral dan intelektual masyarakat. Pemerintah Kota Makassar siap bersinergi memperkuat peran strategis pesantren dalam membangun karakter generasi muda,” ujarnya, Rabu (22/10/2025).
Melalui Ranperda ini, pemerintah berkomitmen memberikan dukungan nyata, mulai dari fasilitasi infrastruktur pendidikan dan asrama pesantren, peningkatan kapasitas kelembagaan, hingga kemitraan pesantren dalam pemberdayaan sosial ekonomi umat.
Ia menegaskan, Ranperda ini bukan sekadar dokumen administratif, tapi juga komitmen moral pemerintah dalam menciptakan masyarakat yang cerdas secara intelektual, kuat secara spiritual, dan bermartabat secara sosial.
“Ranperda Pesantren ini diharapkan menjadi langkah konkret menghadirkan pendidikan berkarakter dan memperkuat moral generasi muda di Kota Makassar,” katanya.
Inspektur Upacara
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin inspektur upacara pada peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Lapangan Masjid Raya Al-Markaz Al-Islami, Rabu (22/10/2025).
Upacara yang digelar Kementerian Agama Makassar itu diikuti ribuan santri, alim ulama, pimpinan pondok pesantren, tokoh masyarakat, serta jajaran Forkopimda.
Appi membacakan amanat Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar.
Tahun ini, Hari Santri mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia” dan menandai 10 tahun penetapan Hari Santri sejak 2015.
Dalam amanat tersebut, Appi menegaskan Hari Santri bukan sekadar seremoni, melainkan momen refleksi perjuangan umat Islam mempertahankan kemerdekaan.
Ia mengingatkan peristiwa Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang dicetuskan KH. Hasyim Asy’ari menjadi tonggak lahirnya semangat perjuangan rakyat.
“Resolusi Jihad membakar semangat rakyat hingga memicu pertempuran 10 November di Surabaya yang kini kita kenang sebagai Hari Pahlawan,” ujarnya.
Appi menyampaikan pesan penting Menteri Agama, pesantren memiliki peran besar dalam sejarah pendidikan dan pembentukan karakter bangsa.
Kini, santri dituntut tidak hanya menguasai kitab, tetapi juga teknologi, sains, dan bahasa dunia.
Dalam kesempatan itu, Appi menyampaikan duka atas musibah kebakaran di Ponpes Al-Fauzi Sidoarjo serta menegaskan komitmen pemerintah terhadap dunia pesantren melalui berbagai program, seperti Dana Abadi Pesantren, makan bergizi gratis, dan layanan kesehatan bagi santri.
“Jadilah santri yang berilmu, berakhlak, dan mampu berinovasi. Dari tangan para santri, masa depan Indonesia ditulis,” kata Appi.
DDI Mangkoso
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman serahkan bantuan senilai Rp5 miliar kepada Pemkab Barru.
Diperuntukkan untuk perbaikan infrastruktur jalan masuk menuju Kampus II Pondok Pesantren DDI Mangkoso Barru.
Diserahkan Andi Sudirman saat menghadiri upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di Kampus II Ponpes DDI Mangkoso, Rabu (22/10/2025).
Upacara peringatan HSN di Barru turut dihadiri Bupati Barru Andi Ina Kartika Sari beserta jajaran Forkopimda Barru.
Andi Sudi menyampaikan ucapan selamat HSN 2025, serta mengajak seluruh santri untuk terus menjaga nilai-nilai keagamaan, mempererat persatuan, dan menjadi agen perubahan bagi kemajuan bangsa. “Kita berharap santri menjadi teladan untuk generasi emas 2045,” katanya.
Santri Maros
Bupati Maros Chaidir Syam menilai santri bukan hanya penjaga surau, tapi juga penjaga moral, nilai, dan peradaban bangsa.
Disampaikan saat pimpin apel peringatan HSN 2025 di Lapangan Pallantikang, Rabu (22/10/2025).
Kegiatan ini diikuti ratusan santri dari berbagai pondok pesantren di Maros. Seluruh petugas upacara berasal dari kalangan santri.
Chaidir mengingatkan perjuangan santri dari masa ke masa telah menjadi fondasi kuat lahirnya Indonesia berdaulat.
“Santri hari ini harus tampil sebagai pelopor kemajuan. Tidak cukup hanya menguasai kitab, tapi juga harus menguasai teknologi, sains, dan bahasa dunia,” ujar Chaidir.
Ia menambahkan, di era digital saat ini, dunia maya harus menjadi ladang dakwah baru bagi santri.
“Bawalah semangat pesantren ke ruang publik, ke dunia kerja, bahkan ke ranah internasional,” pesannya.
Mantan Ketua DPRD Maros itu mengapresiasi pemerintah pusat atas program keberpihakan terhadap pesantren, seperti pemeriksaan kesehatan gratis dan program makan bergizi gratis bagi santri.
“Ini bentuk investasi masa depan bangsa. Santri yang sehat dan bergizi baik akan tumbuh menjadi generasi cerdas dan berakhlak,” katanya.
Ia berharap hari santri menjadi momentum kebangkitan santri Indonesia untuk terus berperan aktif dalam pembangunan serta menjaga nilai-nilai moderasi beragama.
“Barang siapa menanam ilmu, maka ia menanam masa depan. Dari tangan para santrilah masa depan Indonesia akan ditulis,” ujarnya.
Peringatan Hari Santri di Maros ditutup pertunjukan marawis dan parade santri yang memberikan penghormatan kepada Bupati Maros dan tamu undangan.(*)






