Free Gift

Dompet Bitcoin dari 2011 Aktif Lagi Setelah 14 Tahun, Pindahkan Rp 7,29 Triliun!

Sabo– Dunia Kripto dihebohkan oleh kebangkitan salah satu dompet Bitcoin tertua yang pernah tercatat. Setelah 14 tahun tak tersentuh, dompet tersebut tiba-tiba memindahkan 4.000 BTC, senilai sekitar USD 442 juta atau setara Rp 7,29 triliun pada Kamis (23/10).

Dikutip dari News.Bitcoin, Jumat (24/10), aktivitas langka ini pertama kali terdeteksi oleh akun pemantau on-chain Whale Alert, yang langsung membuat lini masa X (Twitter) ramai. Dalam unggahannya, Whale Alert menulis:

“Alamat dorman yang berisi 4.000 BTC (USD 442.256.951) baru saja aktif kembali setelah 14,3 tahun (senilai USD 67.724 pada 2011)!”

Data blockchain menunjukkan bahwa dompet dengan alamat 18eY9o, dibuat pada 27 Juni 2011, memindahkan 150 BTC ke dompet baru jenis P2WSH (Pay-to-Witness-Script-Hash). Sementara sisanya, sekitar 3.849 BTC, tetap tersimpan di alamat lama jenis P2PKH (Pay-to-Public-Key-Hash) sebagai change address.

Pergerakan ini pertama kali dilacak oleh btcparser.com dan langsung dianalisis oleh peneliti blockchain Sani dari situs timechainindex.com. Ia menjelaskan bahwa koin-koin tersebut merupakan hasil coinbase rewards dari masa awal penambangan Bitcoin.

“Koin ini adalah hasil konsolidasi hadiah penambangan 14 tahun lalu, ditambang sejak 15 April 2009, hanya tiga bulan setelah jaringan Bitcoin diluncurkan,” tulis Sani di platform X. Ia menegaskan, “Hanya 150 BTC yang dikirim ke alamat baru, sementara sisanya kembali ke alamat lama. Tidak ada satu pun koin yang berasal dari wallet Patoshi.”

Perpindahan sebagian kecil dari dompet lawas seperti ini sering menjadi perhatian para analis karena bisa menjadi tanda awal aktivitas dari pemilik wallet besar atau “whale kuno”. Banyak yang menduga langkah ini bisa jadi uji coba sebelum pergerakan dana dalam jumlah lebih besar.

Wallet baru yang menerima 150 BTC itu juga tidak diam lama. Dalam hitungan jam, dana tersebut berpindah cepat ke beberapa alamat lain di jaringan blockchain, dengan sekitar 149,13 BTC kini tersimpan di alamat P2WSH baru yang lebih modern.

Analis menilai, aktivitas dari dompet yang “tidur” sejak 2011 ini dapat memberi wawasan tentang distribusi kepemilikan awal Bitcoin yang selama ini tersembunyi. Meski belum ada tanda bahwa pemiliknya menjual aset tersebut, pergerakan ini cukup untuk mengguncang pasar dan memicu spekulasi di komunitas Kripto.

Aksi dari wallet lawas seperti ini tidak hanya membangkitkan nostalgia masa awal Bitcoin, tetapi juga memperlihatkan betapa besarnya nilai yang bisa terkumpul dari investasi jangka panjang di dunia Kripto.

Sebagai gambaran, 4.000 BTC yang kini bernilai Rp 7,29 triliun hanya bernilai sekitar USD 67.724 (Rp 1,12 miliar) pada 2011, atau naik lebih dari 6.500 kali lipat dalam 14 tahun.

Bagi pelaku pasar, kebangkitan wallet “vintage” ini menjadi pengingat bahwa sebagian besar Bitcoin dari era awal masih tersimpan di tangan para pemegang jangka panjang yang nyaris tak tersentuh. Dan setiap kali mereka “bangun”, pasar pun bergetar.

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar