Sabo – Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta bersama Pemprov DKI terus berusaha menjaga pertumbuhan ekonomi Jakarta. Targetnya, hingga akhir tahun, pertumbuhan ekonomi Jakarta bisa mencapai 5,4-5,6 persen.
Salah satu langkah Jakarta untuk mencapai target itu dengan melaksanakan Jakarta Economic Forum (JEF). Kegiatan itu akan dilaksanakan di dua lokasi, yakni Hotel Kempinski pada 22 Oktober dan Plaza Tenggara GBK Senayan pada 25-26 Oktober 2025.
Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda DKI Jakarta Suharini Eliawati menuturkan, Jakarta memiliki peta jalan inflasi daerah. Hal itu karena inflasi sangat penting dijaga Pemprov DKI agar pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa tercapai, di atas 5 persen.
”Triwulan kemarin, pertumbuhan ekonomi Jakarta di atas nasional. Itu di antaranya, karena sekarang masih ada pekerjaan infrastruktur yang mensupport lapangan kerja yang kita sebut padat karya,” jelasnya di Pendopo, Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (20/10).
Lebih lanjut, JEF itu juga disebutkannya sangat penting, terlebih dengan adanya pemotongan dana transfer dari Kementerian Keuangan ke Pemprov DKI pada 2026 mendatang.
”Ini bagi kita adalah titik tolak. Tapi pesan Pak Gubernur, kami lakukan tahun 2026 dengan optimis, tidak boleh mengeluh karena pada kenyataannya hak kita selaku ASN DKI Jakarta itu terpenuhi,” jelasnya.
Jadi, lanjutnya, kami pastikan tidak ada pemotongan tunjangan kinerja daerah (TKD). Sebagai imbalan kebijakan itu, ASN di Jakarta diajak bisa mengerjakan pekerjaannya dengan baik.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta Iwan Setiawan menuturkan, JEF 2025 tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Tidak semata fokus pada sisi akademis, yakni menggali pemikiran-pemikiran untuk menghadirkan solusi bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terkait pembangunan ekonomi perkotaan.
Tetapi lebih dari itu, JEF 2025 menghadirkan kolaborasi lintas sektor dan aksi konkret untuk masyarakat, yang berbentuk mulai dari seminar, bazar UMKM dan showcase komunitas, stan literasi hingga talkshow.
“Ada aksi nyata di lapangan supaya terasa dampaknya kepada masyarakat sehingga selain kita bicara masalah, ada juga kegiatan-kegiatan melibatkan akademisi, UMKM, pelaku usaha, komunitas, fintech, ada kegiatan business matching,” jelasnya.
Dalam JEF tahun ini, ada sekitar 80 stan yang nantinya dihadirkan. Perinciannya, 31 stan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) kategori makanan dan minuman, lima stan kategori fesyen, dan empat stan kategori kerajinan (craft).
Selain itu, ada pula stan layanan dan edukasi, termasuk legalitas dasar usaha, perlindungan dan standardisasi UMKM, edukasi wakaf, serta inklusi keuangan dan perlindungan konsumen.
”Transaksi kami targetkan di atas Rp 1-2 miliar,” katanya.
Lebih lanjut, dia juga menyampaikan JEF 2025 tahun ini juga dilaksanakan untuk mendukung #Jaga Jakarta yang digagas Gubernur DKI Pramono Anung. ‘
‘Karena pasca event yang kurang menyenangkan di akhir Agustus, juga menatap optimisme seperti yang disampaikan Bu Asperkeu (Suharini Eliawati) tadi,” katanya.
Jadi, lanjutnya, kami tetap optimis DKI Jakarta itu untuk tetap leading pertumbuhan ekonominya, supaya berkontribusi maksimal terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.






