Free Gift

Dua Mahasiswa Surabaya Ciptakan Inovasi Kuliner Unik, Es Krim Sandwich dan Pizza Sehat

SURABAYA, SaboKreativitas mahasiswa di Surabaya, Jawa Timur, terus bermunculan. Kali ini melalui inovasi kuliner yang segar dan unik mahasiswa Universitas Kristen Petra.

Dalam ajang Glow Economy: Beautypreneurs Take the Lead yang digelar oleh Sentra Inovasi dan Kewirausahaan (SIK) PCU beberapa waktu lalu, mahasiswa menunjukkan ide bisnis kuliner.

Tidak hanya lezat, tapi juga sarat makna personal dan keberanian untuk mencoba hal baru.

Berawal dari tren TikTok luar negeri, Petra Josephine Setiawan Thong, membawa ide tersebut menjadi peluang nyata. Ia memperkenalkan “Purfecto.id”, es krim sandwich berbentuk Graham Bars yang memadukan cita rasa lembut.

“Di Surabaya dan Indonesia sendiri belum ada yang seperti ini. Cookies-nya kami impor dari Filipina, jadi harus lewat jastip,” ujar mahasiswa jurusan Business Management dari School of Business Management kepada Sabo,Senin (20/10/2025).

Nama Purfecto sendiri diambil dari kata “purr”, suara khas kucing yang selanjutnya akan menjadi tema dekorasi setiap kali membuka stand. 

Produk ini mengingatkan pada es krim potong ala Singapura, namun dengan sentuhan berbeda. Bukan roti yang digunakan sebagai luaran, melainkan cracker renyah sebagai pembungkus.

Menariknya, es krim Purfecto.id dibuat sepenuhnya secara handmade tanpa pemanis buatan.

“Kita pakai krim asli, jadi teksturnya lebih padat dan creamy. Rasa manisnya alami dari bahan seperti stroberi,” kata Petra Josephine Setiawan Thong.

Varian rasa yang tersedia pun beragam mulai dari cookies & cream, hazelnut coffee, choco warp, hingga strawberry yang dijual Rp 10.000 karena ukurannya bites.

“Karena Surabaya panas, jualan es krim cocok banget. Orang Indonesia juga suka makanan manis,” imbuhnya.

Meski harus menjalankan bisnis ini sambil menyelesaikan skripsi, ia mengaku tetap antusias untuk melanjutkan hasil karyanya agar dikenal masyarakat umum.

“Rencananya mau ikut CFD dan buka Pre Order,” kata mahasiswa yang biasa disapa Petra itu.

“Yang susah itu manajemen waktunya, tapi ya mahasiswa zaman sekarang harus kreatif. Lumayan bisa buat tambahan jajan juga,” sambungnya.

Ubah citra junk food

Sementara itu, Felita Delfina Metta Sunaryo hadir dengan inovasi berbeda, yaitu Nutri Craft Pizza. Pizza sehat bernama Pipepo Pizza lahir dari kebiasaan keluarganya yang sering menikmati pizza di acara keluarga.

“Biasanya kalau di rumah ada acara, selalu pesan pizza, tapi itu benar-benar junk food. Dari situ saya ingin bikin versi yang lebih sehat, tapi tetap cocok buat Gen Z,” ujar mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual.

Apalagi pizza buatannya menggunakan sourdough alami yang lebih rendah gluten, kaya prebiotik dan lebih mudah dicerna.

“Saya pakai sourdough pizza supaya lebih sehat. Ini tebal tapi tetap empuk,” katanya.

Ia juga membuat semuanya sendiri, mulai dari adonan hingga topping. Saat ini, Pipepo Pizza punya tiga varian rasa, margherita, mushroom, dan cheese.

“Pertama kali ikut bazar itu seru banget, bisa validasi pasar langsung. Jadi tahu selera mahasiswa seperti apa,” tutur Felita Delfina Metta Sunaryo.

Sedangkan nama “Pipepo Pizza” mempunyai makna filosofis yang sederhana tapi dalam.

“Artinya, orangnya bisa beda-beda, tapi makannya satu, pizza. Karena makanan bisa nyatuin banyak orang,” imbuhnya sambil tertawa kecil.

Selanjutnya ia berencana memperluas usahanya dengan mengenali pasar lebih dalam.

“Pameran seperti ini membantu banget buat dapat pengalaman pertama jualan. Harapannya, industri F&B makin maju dan makin banyak makanan sehat tapi tetap enak,” kata mahasiswa asli Surabaya itu optimistis.

Dukungan kampus untuk wirausaha muda

Ketua SIK PCU UK Petra, Dr. Pwee Leng, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar bazar, melainkan ajang bagi mahasiswa untuk mendapat pendampingan, inkubasi, dan bahkan peluang pendanaan.

Semangat kewirausahaan di kampus ini bukan sekadar teori, tetapi nyata dalam bentuk produk yang menggugah selera dan menginspirasi banyak orang untuk berani memulai.

“Harapannya, UMKM yang terpilih bisa jadi kisah sukses inspiratif yang memotivasi mahasiswa lain untuk berani mewujudkan passion jadi aksi nyata,” pungkasnya.

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar