Free Gift

Eceng Gondok Menjamur, Aktivitas Penyeberangan Rakit di Kampung Cijuhung Bandung Barat Terganggu

AA1L6CFd

PIKIRAN RAKYAT – Menjamurnya eceng gondok membuat aktivitas penyeberangan rakit warga terganggu di Kampung Cijuhung, Desa Margaluyu, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat. Warga pun kesulitan saat bertani, berbelanja hingga bersekolah akibat kondisi itu.

Pantauan “PR” pada Minggu (24/8/2025) siang, eceng gondok memenuhi genangan Waduk PLTA Cirata di kawasan Cijuhung. Sebuah rakit yang biasa dipakai warga Cijuhung menyeberang ke perkampungan lain seperti Eretan, Cigandu, Sangkali tampak sama sekali tak digunakan warga.

 

Demikian pula dengan warga dari kampung-kampung tersebut terlihat tak menyeberang menggunakan rakit ke Cijuhung. 

 

Ai Siti Halimah (29) mengungkapkan, menjamurnya eceng gondok di area penyeberangan itu sudah terjadi sejak sebulan lalu. Keadaan tersebut terjadi setelah tali dan pagar penyekat yang dibuat warga untuk menahan tumbuhan air itu masuk ke genangan kawasan Cijuhung jebol.

Imbasnya, warga sukar untuk beraktivitas. “Sesah bade ngebon (Warga jadi sulit bertani),” kata Ai kepada “PR” di Cijuhung, Minggu (24/8/2025).

   

Untuk pergi ke lahan pertanian, warga juga mesti menyeberang genangan Cirata yang tertutup eceng gondok. Tak cuma bertani, anak-anak dari kampung-kampung di seberang Cijuhung yang berangkat ke sekolah juga terkena dampak dari menjamurnya eceng gondok.

 

Mereka terpaksa berjalan menempuh jalur darat yang lebih jauh dan memutar untuk tiba di Sekolah Dasar Negeri Cibungur kelas jauh Cijuhung karena rakit penyeberangan sukar dipakai.

Rakit hanya bisa dipakai apabila ada celah yang bisa dilintasi di hamparan eceng gondok itu. Demikian pula dengan jenis perahu tongkang atau perahu tanpa mesin.

 

Untuk melintasi memakai perahu, warga juga harus mengeluarkan tenaganya untuk mendorong-dorong eceng gondok menggunakan potongan bambu agar tak menghalangi laju perahu.

 

Akibat mesti memutar melewati jalur darat, siswa-siswa yang masih duduk di kelas satu SD ada yang kecapaian dan tak masuk ke sekolah.
Hal senada diungkapkan warga Cijuhung lain, Reni (38). Salah satu kampung terjauh dari sekolah, tuturnya, adalah Sangkali.

 

Dalam kondisi penyeberangan rakit normal atau genangan tak tertutup eceng gondok, para murid asal Sangkali hanya perlu menempuh jarak dua kilometer untuk tiba di SD Cibungur kelas jauh Cijuhung. Namun saat ini, jarak tempuh tersebut bertambah jauh setelah para siswa harus berjalan kaki memakai jalur darat sepanjang lima kilometer.

Janten murangkalih langkung tebih teras cape mapah (Jarak tempuh anak-anak sekolah semakin jauh hingga mereka kecapaian berjalan kaki),” ucap Reni.

300 Jiwa Terkendala

Ia mengungkapkan pula sukarnya berbelanja ke warung di Eretan karena keadaan itu. Silaturahmi dengan ibu dan kakanya yang tinggal di kampung seberang Cijuhung tersebut agak terputus karena sulitnya rakit melintasi hamparan eceng gondok.

 

Jarang we abdi ge da sesah, perahu mejen, rakit sami (Saya susah bersilaturahmi ke orang tua dan kakak. Perahu sulit melintas, demikian juga rakit),” ucapnya. 

   

Warga yang sakit atau akan melahirkan kesulitan untuk memperoleh layanan kesehatan atau persalinan. Untuk mencapai Puskesmas di wilayah Kecamatan Cipeundeuy saja, warga mesti menempuh jarak sekira 10 kilometer lebih.

 

Opsi menuju Puskesmas pun hanya dua, yakni melalui perahu dengan melintasi genangan Cirata atau memakai kendaraan dengan melintasi jalur darat.

Persoalannya, kedua jalur sama-sama memiliki persoalan. Untuk jalur air, menjamurnya eceng gondok membuat perahu susah melaju. Sedangkan jalur darat, kondisi medan jalan terbilang rusak parah dan ekstrim. Warga yang memakai sepeda motor harus melewati jalan beralaskan tanah, berbatu, dan melintasi area perkebunan karet dan hutan.

 

Jika hujan, kendaraan pun dipastikan semakin sukar melewati jalur itu. Ia mengatakan, pejabat, tim sukses kandidat pemilu/pilkada/pilkades, youtuber sudah beberapa kali berkunjung ke Cijuhung.  Namun, Cijuhung tetap saja terisolasi hingga sekarang.

 

‎”Darongkap pami hoyong dicolokan (Tim-tim sukses pemilu/pilkada datang ke sini kalau punya kepentingan agar kandidatnya dicoblos warga saja),” ucapnya.

 

Kabar menggembirakan sebetulnya sempat muncul kala Arsan Latif yang menjabat Pejabat Bupati Bandung Barat menyambangi Cijuhung dalam kegiatan distribusi logistik Pemilu 2024, Selasa (13/2/2024).

 

Arsan sempat menyatakan bakal memperbaiki sekolah, membangun jalan hingga menyediakan akses fasilitas kesehatan. Bangunan sekolah memang sudah diperbaiki.

 

Namun, janji pembangunan jalan dan akses kesehatan belum terealisasi hingga jabatan bupati berganti dan dipegang Jeje Ritchie Ismail saat ini.

 

Dalam catatan “PR” adik ipar Raffi Ahmad tersebut bahkan belum pernah menginjakkan kakinya di Cijuhung, salah satu wilayah paling ujung KBB yang berbatasan langsung dengan Cianjur itu.***

Want a free donation?

Click Here