Free Gift

Eks Pelatih Axelsen Makin Disudutkan, Lee Chong Wei Minta Publik Malaysia Sabar Tunggu Hasil

SaboPelatih tunggal asal Denmark, Kenneth Jonassen, semakin disorot setelah dianggap masih belum bisa mencetuskan pemain tunggal Malaysia yang konsisten dalam 10 bulan pertama kepelatihannya.

Sorotan tajam terus mengarah pada sosok Jonassen setelah menjabat sebagai pelatih tunggal BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia).

Setelah kemudian dinaikkan jadi Direktur Kepelatihan Tunggal, mantan pelatih Viktor Axelsen dan Anders Antonsen itu justru semakin terpojokkan.

Hasil-hasil turnamen sejumlah pemain tunggal Negeri Jiran belum ada yang memuaskan.

Pemain utama tunggal putra mereka seperti Leong Jun Hao dan Justin Hoh, masih belum dapat membuktikan diri lewat hasil. Sedangkan Ng Tze Yong masih pemulihan cedera. 

Lebih parah di tunggal putri, Karupathevan Lethsanaa juga belum mampu memberikan hasil impresif dan cenderung jalan di tempat.

Hanya sesekali hasil turnamen pemain-pemain tersebut nyaris membuat perbedaan.

Menumbangkan pemain berperingkat di atas mereka atau melaju ke babak yang selama ini sulit dijangkau memang pernah.

Tapi semua hanya sekadar satu dua kali, tidak bisa konsisten.

Akibat hal tersebut, sorotan terus mengarah pada Jonassen terkait level profesionalisme dia yang sebelumnya menjadi pelatih top tunggal Denmark.

Menyadari banyaknya tekanan pada Jonassen, Lee Chong Wei, yang sekarang masuk jajaran Dewan Penasehat BAM, meminta masyarakat Negeri Jiran bersabar.

Peraih tiga medali perak Olimpiade itu membela Jonassen agar tidak terus disudutkan saat masa kepemimpinan pelatihannya baru 10 bulan.

“Menurut saya, kita harus memberi Jonassen waktu. Dia baru 10 bulan di sini. Kita tidak bisa berharap dia mengubah dunia bulu tangkis negara ini dalam setahun,” kata Lee Chong Wei dikutip Sabodari New Straits Times.

“Kalau ditanya pelatih Rexy (Mainaky, Direktur Kepelatihan Ganda), dia juga pelatih profesional.”

“Kita tidak bisa mengharapkan seseorang datang selama 10 bulan dan langsung mengubah performa suatu negara. Kita harus memberinya setidaknya satu periode penuh,” tandasnya.

Menurut Lee, akar permasalahan regenerasi tunggal Malaysia bukan pada pelatih, dalam hal ini Jonassen. 

Melainkan ada pada masalah lama yang telah mendera BAM di sektor tunggal sejak dia pun masih bermain.

“Apakah dia (Ng Tze Yong) bisa kembali 100 persen bugar, kami belum tahu. Itu tergantung pada kekuatan mental dan proses pemulihan pemain,” kata Lee merujuk pada terkikisnya kedalaman skuad tunggal putra Malaysia.

“Kami harus bersabar dengan Tze Yong. Selain dia, kami masih punya Jun Hao dan Justin Hoh.”

Karena kekuatan tunggal yang masih lemah dari segi jumlah pemain, Lee meminta penggemar bulu tangkis Malaysia bersabar dan terus menanti polesan didikan Jonassen sampai sejakan dengan misi pengembangan BAM di 2030.

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar