Sabo, JAKARTA-Peluang Shin Tae-yong melatih kembali Timnas Indonesia seprtinya sudah tertutup.
Pasalnya Ketum PSSI Erick Thohir mengatakan tidak ada lagi kemungkinan pria yang akrab disapa STY itu menjadi pelatih Timnas.
Hal itu disebut Erick Thohir saat ditanya wartawan soal adakah kemungkinan pria yang baru dipecat Ulsan HD tersebut kembali menjadi pelatih Tim Garuda.
Namun Erick mengatakan kemungkinan STY bisa melatih kembali Timnas adalah nol persen alias sudah tertutup.
“Shin Tae-yong itu masa lalu. Peluangnya nol persen,” kata Erick Thohir kepada BolaSport.com dalam pertemuan di Jakarta, Kamis (23/10/2025) malam.
Proses Penentuan Pelatih Baru
Erick Thohir menjelaskan bahwa pemilihan pelatih baru tidak dilakukan secara sepihak. Ia akan membahasnya bersama Direktur Teknik PSSI Alexander Zwiers, Komite Eksekutif PSSI, serta Badan Tim Nasional sebelum mengambil keputusan akhir.
“Saya masih harus membahasnya dengan Direktur Teknik, Komite Eksekutif, dan Badan Tim Nasional,” ujarnya.
Mengenai calon pengganti Kluivert, Erick belum memberikan bocoran lebih lanjut. Ia hanya menyebutkan bahwa kandidat tidak harus berasal dari Belanda, melainkan bisa juga dari negara lain yang memiliki tradisi dan prestasi sepak bola kuat.
Dalam sejarahnya, Timnas Indonesia telah ditangani tujuh pelatih asal Belanda, termasuk yang berstatus caretaker.
6 Kelebihan Shin Tae-yong yang Tidak Dimiliki Pelatih Lain, Ideal Gantikan Patrick Kluivert:
1. Telah terbukti mengangkat performa tim nasional
Selama melatih timnas Indonesia dari tahun 2019, Shin Tae-yong (STY) menunjukkan kinerja yang signifikan. Di bawah asuhannya, timnas berhasil mencatatkan sejarah:
- Lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023 setelah 18 tahun.
- Meraih peringkat keempat di Piala Asia U-23 2024, yang merupakan partisipasi pertama timnas di ajang tersebut.
- Melaju ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, menjadi satu-satunya wakil Asia Tenggara.
- Meningkatkan peringkat FIFA timnas Indonesia hingga mencapai posisi terbaiknya di peringkat 125 pada November 2024.
2. Sangat memahami karakter dan kultur sepak bola Indonesia
Setelah melatih selama hampir lima tahun, STY sudah sangat mengenal seluk-beluk sepak bola Indonesia, mulai dari karakteristik pemain hingga kondisi federasi.
Pengalaman ini membuatnya tidak membutuhkan waktu adaptasi yang lama, sehingga bisa langsung bekerja efektif untuk membangkitkan kembali performa tim yang merosot.
3. Mampu mengembangkan pemain muda dan naturalisasi
STY dikenal piawai dalam memadukan pemain muda dan pemain naturalisasi, serta mampu menempatkan mereka di posisi yang sesuai dengan kebutuhan taktik.
Ia berhasil membentuk fondasi tim yang kuat, yang terlihat dari solidnya penampilan timnas di bawah asuhannya.
4. Dikenal disiplin dan punya taktik yang matang
Salah satu ciri khas STY adalah penerapan kedisiplinan dan taktik yang solid. Ia kerap menekankan gaya bermain “terbuka” dengan pergerakan pemain yang fleksibel dan tak terduga, yang berbeda dari pendahulunya dan memberikan warna baru bagi timnas.
5. Dukungan yang besar dari suporter Indonesia
Setelah Kluivert didepak, dukungan agar STY kembali mengalir deras dari masyarakat.
Dukungan publik yang kuat ini penting untuk membangun kembali moral dan optimisme timnas serta menciptakan lingkungan yang positif bagi pelatih.
6. Merasa hutang budi ke Suporter
Meski sudah tidak lagi melatih Timnas Indonesia, STY merasa masih memiliki hutang budi kepada Suporter Indonesia.
Hal itu yang membuat STY mengaku masih ingin kembali melatih Timnas Indonesia bila kembali diberikan kepercayaan oleh PSSI.
Dapatkan Informasi lain dari Sabovia saluran Whatsapp di sini
Baca berita Sabolainnya di Google News






