Sabo – Karier bek tengah asal Argentina, Facundo Garces, menghadapi titik terendah setelah Deportivo Alaves secara resmi mencoretnya dari skuad utama untuk musim 2025/2026. Keputusan tersebut diambil menyusul sanksi larangan bermain selama 12 bulan dari FIFA, buntut dari penyelidikan mengenai dugaan pemalsuan dokumen naturalisasi untuk membela tim nasional Malaysia.
Menurut pernyataan resmi klub yang dirilis pada awal pekan ini, dikutip dari @seasiagoal, Rabu (22/10), nama Garces tidak lagi terdaftar dalam daftar pemain yang berkompetisi di La Liga musim ini. Langkah tersebut diambil sebagai tindak lanjut atas keputusan FIFA yang menyatakan Garces bersalah karena terlibat dalam manipulasi dokumen kelahiran leluhur demi memenuhi syarat kelayakan sebagai pemain naturalisasi Malaysia.
Kasus ini bermula dari proses naturalisasi Garces yang sempat menuai sorotan sejak awal tahun. Ia disebut memenuhi syarat bermain untuk tim nasional Malaysia berkat klaim garis keturunan, namun hasil penyelidikan internasional menemukan adanya ketidaksesuaian dalam dokumen yang diajukan. Setelah proses investigasi selama beberapa bulan, FIFA menjatuhkan suspensi 12 bulan bagi sang pemain dan membuka potensi sanksi administratif terhadap pihak yang terlibat.
Akibat langsung dari keputusan tersebut, nilai pasar Garces turun tajam hingga 50 persen dalam pembaruan Transfermarkt edisi Oktober 2025. Dari semula EUR 2 juta, harga pasarnya kini hanya EUR 1 juta, sebuah penurunan signifikan yang mencerminkan dampak reputasional dan profesional yang sedang ia hadapi.
Situasi ini juga menandai perubahan besar bagi Alaves, yang kehilangan salah satu pemain penting di lini pertahanan mereka. Garces sebelumnya tampil reguler sejak bergabung dengan klub asal Basque itu, menjadi bagian penting dari skuad yang tampil stabil di La Liga musim lalu. Dengan absennya sang bek, tim kini harus menyesuaikan komposisi pertahanan menjelang padatnya jadwal kompetisi.
Bagi Garces pribadi, sanksi ini menjadi pukulan berat dalam perjalanan kariernya. Pada usia 26 tahun, ia berada di fase puncak performa dan sempat dipandang sebagai salah satu bek potensial Amerika Selatan yang sukses beradaptasi di Eropa. Kini, dengan larangan bermain dan pencoretan dari skuad utama, masa depannya di level tertinggi menjadi tanda tanya besar.
Tidak hanya kehilangan tempat di klub, Garces juga dipastikan tidak akan bisa tampil di ajang internasional dalam waktu dekat. Kasus ini diperkirakan akan menjadi preseden penting dalam pengawasan terhadap proses naturalisasi pemain oleh federasi sepak bola di berbagai negara.
Meski belum ada pernyataan langsung dari pihak pemain maupun agennya, sejumlah laporan menyebutkan bahwa Garces berencana mengajukan banding terhadap keputusan FIFA dalam beberapa pekan ke depan. Namun hingga kini, langkah tersebut belum terkonfirmasi secara resmi.
Skandal ini menutup babak yang sebelumnya tampak menjanjikan bagi proyek naturalisasi Malaysia. Keputusan administratif dan dampak terhadap karier Garces memperlihatkan sisi rentan dari proses yang selama ini dianggap bisa memperkuat tim nasional secara instan. Bagi sang pemain, ini bukan sekadar kehilangan kesempatan tampil, tetapi juga ujian terberat dalam menjaga kredibilitas dan masa depannya di dunia sepak bola profesional.






