Free Gift

Fakta-fakta Bocah Dirantai Ibu dan Ayah Tiri di Lampung,Wagub Jihan Ungkap Alasan Pilu

SaboFakta-fakta bocah dirantai ibu dan ayah tiri di Lampung. Wagub ungkap alasan pilu.

Bocah dirantai orang tua kembali terjadi. Kali ini di Lampung.

Namanya Sp, masih enam tahun. Kakinya digembok ibu dan ayah tirinya.

Sp merupakan warga warga Pemukiman Karya Tani Register 45, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji kakinya dirantai dan digembok oleh orangtuanya. 

Kapolres Mesuji AKBP Muhammad Firdaus, melalui Kasat Reskrim AKP Muhammad Prenanta Al Ghazali mengatakan, bocah Sp dirantai kakinya oleh orangtuanya 

“Orangtua yang memasang rantai ke kaki anaknya dan menggembok tersebut sudah 2 kali terjadi.

Pertama terjadi pada 16 Oktober 2025 sekira pukul 10.00-10.30 WIB yang dilakukan oleh ayah tirinya Teguh Suwito (33),” kata Kasat Reskrim AKP Muhammad Prenanta Al Ghazali saat dihubungi Tribun Lampung, via chat WhatsApp, Minggu (19/10/2025). 

Kemudian Emi Susanti ibu kandung korban menggembok ulang korban tersebut pada Sabtu (18/10/2025) sekira pukul 10.30 WIB. 

Pelapor Made Suwija (50) ditelepon tetangga korban dan menjelaskan bahwa korban Sp dirantai di dalam rumahnya. 

Kemudian Made langsung ke rumah korban dan sesampainya di sana pelapor mendobrak pintu rumah korban.

“Kemudian saksi Made ini masuk ke dalam rumah korban dalam keadaan kaki sebelah kanan dirantai menggunakan rantai besi,” ujar AKP Muhammad Prenanta Al Ghazali. 

Pelapor dibantu masyarakat sekitar melepaskan rantai yang mengikat kaki korban.

Lalu selanjutnya pelapor melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Mesuji.

Pihak kepolisian telah mengamankan orangtua korban untuk diminta keterangan lebih lanjut guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Dikunjungi Wagub Lampung

Wakil Gubernur (Wagub) Lampung Jihan Nurlela mengunjungi Sp (6) anak perempuan yang dirantai orang tuanya di Mesuji. 

Wagub Lampung dr Jihan Nurlela mengatakan, dirinya melakukan kunjungan ke rumah anak tersebut hingga mengetahui alasan orang tua merantainya. 

“Jadi anak S ini diikat oleh orang tuanya, karena pada saat jam 3 pagi orang tuanya ini melakukan kontrol anak kedua ke Rumah Sakit,” kata Wagub Lampung, dr Jihan Nurlela, Senin (20/10/2025).

Orang tua S, menurut Jihan, memiliki anak dua dan anak yang kedua atau adik dari S tersebut menderita jantung bawaan dan sumbing atau Palatoskizis hingga harus kontrol sebulan sekali. 

Alasan Rantai Kaki Anak

Anak pertama S, tidak memungkinkan diajak kontrol karena mereka pergi hanya mengendarai motor. 

“Tidak ada akses bisa dibawa ke rumah sakit karena masih kecil, maka orang tuanya memutuskan mengikat anaknya tersebut,” kata Jihan. 

Ayah S merupakan buruh harian lepas dan mengikat kaki anaknya dengan rantai itu merupakan kesalahan. 

Polres Mesuji akhirnya menindaklanjuti dan memroses secara hukum.

“Kami Pemprov Lampung bersama Dinas PPA mendampingi anak dari psikologisnya dan lain-lain hingga diintervensi kesehatannya,” kata Jihan. 

Akan Dicek Gizinya

Dirut RSUD Ragam Begawe Caram Mesuji akan melakukan intervensi gizinya, karena berat badan S tersebut ketinggalan dan stunting anaknya,” kata Jihan. 

Anak tersebut ada penyakit bawaan yakni penyakit jantung, bakal dijemput dokter untuk ditindak kontrol kesehatannya. 

“Penegakan hukum, kami sebetulnya pihak polres, saya anggap kami memberikan masukan melihat latar belakangnya,” kata Jihan. 

Mereka ini tinggalnya ada di desil 1 dan desil 2 masalahnya kompleks, masalah keluarga. 

“Tetap saya memberikan masukan dengan melihat latar belakang apakah yang dilakukan orang tua itu ada mens reanya sehingga dikaji dengan baik, hukum ditegakkan dengan adil,” kata Jihan. 

Maka, lanjut Jihan, membutuhkan penanganan komprehensif yang luas. Terutama penyakit dan latar belakang ekonomi akan dibantu.

“Diharapkan untuk diselesaikan, karena masalahnya kompleks,” kata Jihan.

Sementara itu, Bupati Mesuji Elfianah mengatakan, dirinya merasa bersyukur dengan hadirnya Wagub Jihan di Mesuji.

“Kami mengedepankan kemanusiaan dalam pendampingan anak tersebut,” kata Elfianah. 

Anak kedua atau adik dari S ini berat badannya kurang. Kemudian kehidupan keluarga yang kompleks dan terkait soal hukum diserahkan kepada pihak yang berwajib.

Artikel sudah tayang di Tribun Lampung

(*/ Sabo)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar