SaboKandasnya ganda putra terbaik, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, di babak 32 besar French Open 2025 dari Muhammad Rian Ardianto/Rahmat Hidayat menjadi sorotan media India.
Sejumlah media India mengulas kekalahan Satwiksaira Rankireddy/Chirag Shetty Shetty yang harus angkat koper lebih dini di French Open 2025.
Ganda putra peringkat tiga dunia dan pernah bertengger di ranking satu dunia itu kalah dua gim langsung dari kombinasi anyar Indonesia.
Dalam pertarungan di Glaz Arena, Rennes, Prancis, Rabu (22/10/2025) kemarin, mereka tumbang dengan skor 18-21, 20-22 dalam 42 menit.
Kekalahan itu menjadi revans bagi Muhammad Rian Ardianto/Rahmat Hidayat.
Sepekan sebelumnya, tepatnya di Denmark Open 2025, Rian/Rahmat dikalahkan dalam tiga gim.
Sementara itu, hasil kemarin malam lebih menyesakkan bagi Rankireddy/Shetty.
Selain karena langsung dibalas tuntas, pemenang Asian Games Hangzhou itu makin merana karena ditumbangkan di babak pertama.
Status Rankireddy/Shetty sebagai juara bertahan French Open kian membuat tren positif mereka tercoreng.
“Chirag Shetty dan Satwiksairaj Rankireddy yang sedang dalam performa terbaiknya, tersingkir dari French Open Super 750,” demikian ulas The Indian Express.
“Mereka kalah melawan pasangan baru dari Indonesia, Rahmat Hidayat dan Muhammad Rian Ardianto.”
“Satwik/Chirag, yang kembali ke peringkat 3 dunia dan menuju World Tour Finals yang akan mengakhiri musim, takluk di gim pembuka.”
“Mereka mendapatkan game point pada gim kedua untuk memaksakan gim penentuan tapi tidak dapat mereka konversi.”
French Open 2025 telah menjadi salah satu turnamen Super 750 favorit Rankireddy/Shetty karena mereka dua kali juara di sana pada 2024 dan 2022.
Mantan anak didik Flandy Limpele itu juga mencapai final edisi 2019 silam meski harus mengakui keunggulan jagoan Tanah Air, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
“Ini menandai pertama kalinya Satwik dan Chirag kalah lebih awal di turnamen favorit mereka dalam BWF World Tour, sebuah ajang yang telah mereka menangkan dua kali di masa lalu.”
“Mereka pernah mencapai final pada tahun 2019 dalam salah satu pekan turnamen terobosan paling awal mereka dahulu.”
Kekalahan Rankireddy/Shetty membuat India tak punya lagi wakil ganda putra.
Prutvhi Krishnamurthy Roy/Sai Pratheek K juga ditumbangkan di babak pertama oleh Ong Yew Sin/Teo Ee Yi dari Malaysia.
Tersungkurnya dua ganda putra India itu menciptakan derbi ganda putra Indonesia dan Malaysia di paruh bawah.
Kemenangan atas Rankireddy/Shetty membawa Rian/Rahmat menghadapi Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani.
Melalui keterangan PBSI, Rian membeberkan bahwa teguh bermain dengan strategi yang sudah disiapkan menjadi kunci dari kemenangannya dan Rahmat atas Rankireddy/Shetty.
“Di samping itu kami juga harus lebih yakin dan fokus di setiap poin nya,” ucap mantan pemain nomor satu dunia bareng Fajar Alfian itu.
“Walaupun sudah unggul kadang kita bisa kehilangan fokus, tetapi hari ini kami sudah antisipasi dan lebih yakin sama permainan kami.”
Kini menjalani turnamen ketiga bersama Rahmat, Rian merasa sudah mendapat chemistry dalam komunikasi, antisipasi servis, dan pembukaan.
“Sejauh ini Alhamdulilah cukup baik progress nya, tapi kita juga masih banyak yang harus diperbaiki untuk bermain di level 500 keatas.”
“Untuk bermain di level atas kami harus selalu fokus di setiap poin.”
“Kalau hilang 1-2 poin lawan masih bisa balikin poin nya jadi kita harus selalu konsisten setiap pukulan dan ngga boleh gampang mati sendiri,” tukas Rian.
Adapun kemenangan Ong/Teo mengantarkan mereka bersua Aaron Chia/Soh Wooi Yik.






