Ringkasan Berita:
- Seorang warga Kepahiang, Titin Puspitasari, membagikan kisah haru di Facebook pada Selasa (21/10/2025).
- Ia mengucapkan terima kasih kepada sopir ambulans gratis Pemprov Bengkulu yang membantu membawa ayahnya pulang setelah kecelakaan di gunung.
- Dalam unggahan itu, Titin juga bersyukur karena ayahnya hanya mengalami luka lecet dan tidak ada korban lain dalam insiden tersebut.
Laporan Wartawan Sabo
Sabo, KEPAHIANG – Unggahan seorang warga bernama Titin Puspitasari di media sosial Facebook menjadi perhatian warganet setelah membagikan kisah haru usai kecelakaan yang menimpa ayahnya di kawasan perbukitan Kepahiang.
Dalam unggahan pada Selasa (21/10/2025) pukul 15.50 WIB, Titin menyampaikan rasa syukur dan terima kasih mendalam kepada sopir ambulans yang telah membantu mengantarkan ayahnya pulang ke rumah setelah mengalami kecelakaan di jalan pegunungan.
“Siapo pun yg bawak mobil Ambulanc tadi terimo kasih banyak nian la bawak gaek kami dari gunung sampai ke rumah semoga Allah membalas kebaikan bapak beduo tu tadi,” tulis Titin dalam unggahannya.
Ia juga menuturkan bahwa ambulans yang digunakan merupakan ambulans gratis milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu dari program Bantu Rakyat.
Dalam foto yang diunggah, tampak ambulans bertuliskan #Bengkulu Bumi Merah Putih dan Bantu Rakyat, lengkap dengan gambar Gubernur Bengkulu Helmi Hasan dan Wakil Gubernur Mian di sisi kanan kendaraan.
Selain berterima kasih kepada sopir ambulans, Titin juga menyampaikan rasa syukurnya kepada warga yang turut membantu membawa motor sang ayah dari lokasi kejadian ke rumah.
“Yg bawak motor gaek tadi terimo kasih banyak jugo dek la bantu bawak motor dari gunung ke rumah jugo semoga adek jadi orang sukses yo,” lanjutnya.
Dalam unggahan tersebut, Titin menuliskan bahwa ayahnya hanya mengalami luka lecet ringan dan bersyukur karena tidak ada kendaraan lain yang melintas saat kecelakaan terjadi.
“Alhamdulilah ya Allah cuma lecet idak apo-apo. Masih banyak ucap bersyukur tula ya Allah pas tebalik idak ado mobil/motor yg ngebut, ayah idak ngapo-ngapo cuma lecet,” tulisnya lagi.
Foto yang dibagikan menunjukkan ambulans berhenti di depan rumah korban, sementara warga tampak menyambut dengan haru.
Ada pula potret sang ayah dalam keadaan luka lecet, namun terlihat sadar dan bisa tersenyum.
Unggahan tersebut langsung mendapat perhatian besar dari warganet.
Hingga Rabu (22/10/2025), postingan itu telah mendapatkan 367 komentar dan dibagikan lima kali.
Beberapa warganet juga turut mengirimkan doa dan dukungan di kolom komentar.
Akun @susiana menulis, “Alhamdulilah bucan, semoga cepat sehat bapaknyo.”
Sementara akun @martini berkomentar, “Yk Allah, semoga mang mok cepat sehat… mon lecet nyo la mulai kring batak ber urut dk.”
Komentar lain datang dari akun @Julianti yang menuliskan, “Ya Allah, semoga mang mok cepat sembuh dek.”
Kisah sederhana ini menggambarkan bentuk nyata kepedulian sosial melalui layanan ambulans gratis Pemprov Bengkulu, yang menjadi harapan dan pertolongan bagi warga di tengah kondisi darurat.
1 Desa 1 Ambulans
Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu di bawah kepemimpinan Gubernur Helmi Hasan dan Wakil Gubernur Mian menargetkan program ambulans desa dapat menjangkau seluruh kecamatan.
Setiap desa nantinya akan memperoleh fasilitas ambulans standar untuk membantu masyarakat yang membutuhkan layanan transportasi kesehatan.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Edriwan Mansyur, mengatakan program ini hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap layanan ambulans yang selama ini masih terbatas.
“Ambulan ini sesuai dengan peruntukannya, bantu rakyat. Mau dijadikan untuk jemput antar pasien yang sakit, atau mengantar jenazah, silakan. Biasanya kita melihat ambulans desa itu dari partisipasi masyarakat, ada yang mengadakan sendiri pakai kendaraan masing-masing. Kondisinya tentu berbeda dengan ini,” kata Edriwan, Senin (25/8/2025).
Ia menjelaskan, pemerintah provinsi melihat perlunya ambulans yang terstandar agar dapat melayani masyarakat dengan lebih baik.
Targetnya, setiap kecamatan minimal memiliki satu unit ambulans desa.
“Realisasinya nanti seluruh ambulans satu desa per kecamatan, paling tidak dia bisa mengambil satu desa per kecamatan. Jadi ketika ambulans ini sudah sampai ke desa, silakan mereka mengelola ambulans ini dengan baik. Jangan sampai masyarakat yang tidak mampu tidak dilayani,” jelasnya.
Edriwan menambahkan, fasilitas ambulans desa diberikan gratis bagi masyarakat yang membutuhkan layanan di sekitar wilayah desa.
Namun, untuk penggunaan jarak jauh hingga ke luar kota, desa dapat mengatur mekanisme khusus. Ia juga menegaskan bahwa ambulans desa berbeda dengan ambulans rumah sakit.
Ambulans rumah sakit dilengkapi peralatan medis lengkap untuk tindakan darurat, sedangkan ambulans desa lebih difokuskan sebagai sarana transportasi kesehatan masyarakat.
“Fasilitasnya kalau jarak-jarak dekat kita gratiskan. Kalau misalnya pemanfaatan ambulans keluar kota, keluar daerah, tentu harus ada pengaturan khusus,” tukasnya.
Gabung grup Facebook Sabountuk informasi terkini






