PORTAL PAPUA – Program PMT balita dan ibu hamil di Kabupaten Jayapura telah berjalan dengan dukungan dari Kementrian Kesehatan RI, namun masih banyak di temukan tantangan di lapangan seperti rendahnya partisipasi masyarakat, kualitas pelaksanaan program dan sumber pembiayaan terbatas.
Maka dari itu, untuk memastikan program tersebut dapat berjalan dengan kualitas optimal, Yayasan Gapai Harapan Papua dengan dukungan dari UNICEF dan pemerintah Republik Rakyat Cina bermaksud untuk melakukan pemodelan program PMT agar dapat memastikan kualitas pelaksanaan program berjalan dengan baik.
Pertemuan diskusi ini dilakukan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, dan perwakilan Puskesmas sasaran intervensi, Serta PKK Kabupaten Jayapura.
Bertujuan memperkuat pelaksanaan forum PMT melalui diskusi berbasis data, pengalaman lapangan, Mengidentifikasi data dasar sasaran ibu hamil dan anak balita di wilayah Kabupaten Jayapura, Menggali informasi pelaksanaan PMT, termasuk penerima manfaat, bentuk makanan tambahan yang diberikan, Menyusun rencana perbaikan PMT, berdasarkan tantangan potensi lokal,
Membangun sinergi mitra dalam mendukung pelaksanaan program gizi, memastikan program berjalan tepat sasaran. Rabu (13/8/2025) Aula Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura.
Manager Program Gizi Yayasan Gapai Harapan Papua, Savira Ulia mengatakan bahwa tujuan pertemuan ini untuk meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan makanan bergizi serta layanan gizi esensial bagi kelompok masyarakat rentan di Indonesia khususnya wilayah Papua.
“Kami mendukung pemerintah dalam mengembangkan dan menguji coba model MBG terintegrasi. Dalam konteks ini adalah tentang pemberian makanan tambahan ini menyasar untuk ibu hamil, anak di bawah lima tahun di Kabupaten Jayapura. Gapai bersama dengan pemerintah daerha bermaksud untuk menyediakan makanan bergizi yang berbasis pada potensi pangan lokal serta memperkuat sistem penyelenggaraan layanan gizi esensial yang terintegrasi untuk meningkatkan cakupan, kualitas, dan akses melalui platform berbasis masyarakat dan satuan pendidikan, harapannya agar TP-PKK, Kader Kesehatan, Perwakilan Organisasi Perempuan, dan tokoh agama agar berpartisipasi aktif dalam rencana dan pelaksanaan pemodelan berjalan dengan baik.”Katanya.
Wakil Ketua I TP PKK Kabupaten Jayapura, Ny. Anitha Hening F. Yocku, menjelaskan kendala saat ini adalah perbedaan data Stunting di wilayah Airu Kabupaten Jayapura
“Kita akan membahas makanan sehat, untuk anak, ibu hamil untuk Indonesia yang gemilang, Indonesia emas, membangun Kabupaten Jayapura lebih maju, untuk kesejahteraan kabupaten Jayapura. Saat ini data yang ada di Airu tidak sesuai laporannya, bisa update ke dinas kesehatan, stunting di situ sudah berkurang, “Jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, dr. Anton Tony Mote, M.K.M, menyatakan mendukung program PMT dan MBG, merupakan program perbaikan kesehatan masyarakat Kabupaten Jayapura.
“Angka kematian ibu hamil masih tinggi di kabupaten, membutuhkan program pendampingan untuk menekan angka kematian juga menekan angka Stunting, walau dengan anggaran terbatas, bisa mendapatkan segera bisa kita turunkan dengan nilai yang masih tinggi, mengurangi kematian pada anak ganguan gizi, ada beberapa distrik cukup jauh kita bisa merumuskan program dan perbaikan. Kami optimis bisa menurunkan angka stunting menjadi dasar program strategis, kita juga kolaborasi dengan UNICEF mengevaluasi yang menjadi kendala di lapangan,” Ujarnya.***