Free Gift

Geliat Ekspansi Peritel MAPI ACES hingga AMRT Bikin Saham Laris Manis?

Sabo, JAKARTA — Emiten peritel seperti PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk. (ACES) hingga PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) bergeliat ekspansi pada 2025. Pelaku pasar pun berhitung seberapa besar efeknya ke harga saham masing-masing peritel.

Terbaru, MAPI berencana menggaet merek Ace Hardware kembali ke Indonesia dalam rangka ekspansi ke produk sehari-hari rumah tangga.

Berdasarkan laporan Stockbit Sekuritas, MAPI telah menggelar earning call kinerja keuangan semester I/2025 dengan analis pada pekan lalu (13/8/2025). Dalam earning call itu, manajemen MAPI menjelaskan bahwa perseroan telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Ace Hardware Corp untuk membawa brand tersebut kembali ke Indonesia.

“Namun, pembukaan toko Ace Hardware ini kemungkinan besar tidak akan dilakukan tahun ini dan akan dilakukan secara bertahap,” demikian dalam laporan Stockbit Sekuritas pada beberapa waktu lalu.

Di sisi lain, MAPI juga makin agresif memperluas cengkeramannya di bisnis ritel nasional dengan mengambil alih seluruh gerai GS Supermarket asal Korea Selatan melalui anak usahanya, FoodHall Indonesia.

Melalui anak-anak usahanya, MAPI juga bergeliat ekspansi menambah gerai. Lewat anak usaha PT MAP Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB) misalnya, perseroan menargetkan pembangunan 40 gerai baru Starbucks sepanjang 2025.

Lokasi pembangunan gerai baru itu juga tidak terbatas pada kota-kota tier 1, seperti Jabodetabek dan Bali, tetapi juga berencana melebarkan sayap ke Lombok hingga Batam.

Sementara itu, emiten ritel perlengkapan rumah tangga yang sebelumnya mengelola brand ACE Hardware di Indonesia yaitu PT Aspirasi Hidup Indonesia. Tbk. (ACES) yang kini memiliki merek AZKO juga bergeliat ekspansi dengan menargetkan pembukaan 25-30 toko baru pada 2025.

Direktur ACES Teresa Wibowo mengatakan area pembukaan toko baru AZKO tahun 2025 akan difokuskan di Indonesia Timur.

“Kami melihat sepanjang perjalanan ini, kami sudah cukup konsentrasi di daerah Jawa dan sekitarnya, jadi kami melihat Indonesia Timur ini secara ekonominya tumbuh dengan sangat cepat, dan kami ingin berada di tengah-tengah pertumbuhan itu,” katanya pada Mei lalu.

Selanjutnya, emiten pengelola Alfamart PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) juga bergeliat ekspansi dengan menargetkan pembangunan 1.000 gerai, yang mayoritas akan dibangun di Jabodetabek pada 2025.

Perseroan pun menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp4,5 triliun—Rp5 triliun untuk 2025. Corporate Secretary Sumber Alfaria Trijaya Tomin Widian menerangkan capex itu akan digunakan untuk pembangunan sejumlah toko baru, hingga perpanjangan izin usaha toko Alfamart tersebut.

“Capex 2025 ini berkisar di Rp4,5 triliun sampai dengan Rp5 triliun, kurang lebih Rp3 triliun terkait dengan store expansion maupun perpanjangan toko, itu sekitar 2.700 sampai 2.800 toko,” katanya dalam paparan publik pada Mei lalu.

Seiring dengan geliat ekspansi, sebagian emiten peritel mencatatkan kinerja laba yang moncer. Laba Alfamart atau AMRT naik 4,98% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp1,88 triliun pada semester I/2025, dibandingkan Rp1,79 triliun pada semester I/2024.

Arah Gerak Saham Peritel

Di sisi lain, gerak saham emiten peritel sejauh ini masih lesu. Harga saham ACES misalnya turun 40,25% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) ke level Rp472 per lembar pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (15/8/2025).

Kemudian, harga saham MAPI turun 3,55% ytd ke level Rp1.360 per lembar pada perdagangan terakhirnya. Lalu, harga saham AMRT turun 20,7% ytd ke level Rp2.260 per lembar pada perdagangan terakhirnya.

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan kinerja saham dan bisnis emiten peritel masih menghadapi tantangan daya beli masyarakat yang secara umum masih lesu.

Meskipun, ke depan menurutnya saham emiten peritel akan terdorong oleh kondisi makro yang secara perlahan membaik. Data retail sales index misalnya konsisten menunjukkan angka optimistis di atas 200.

“Ada ekspansi juga yang memberikan pengalaman ke konsumen agar industri ritel jadi lebih atraktif. Apalagi sektor ritel secara umum, baik bottom line dan top line masih bertumbuh,” kata Nafan kepada Bisnis pada Senin (18/8/2025).

Belum lagi menurutnya pertumbuhan ekonomi nasional masih bertumbuh di atas ekspektasi. Diharapkan konsumsi domestik juga akan menunjukkan kinerja pertumbuhan yang solid.

Di sektor peritel, Nafan merekomendasikan add untuk MAPI dan AMRT dengan target harga masing-masing di level Rp1.440 per lembar serta Rp2.800 per lembar.

Sebelumnya, Research Analyst MNC Sekuritas Catherine Florencia M. juga menilai gerak saham dan kinerja bisnis emiten peritel dipengaruhi oleh kondisi daya beli masyarakat yang lemah pada paruh pertama 2025. Indeks kepercayaan konsumen masih melemah pada semester I/2025 didorong oleh persepsi yang lebih lemah terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi masa depan.

Di sisi lain, menurutnya memasuki paruh kedua 2025, emiten peritel mendapatkan suntikan tenaga dari sejumlah sentimen.

“Katalis utama seperti gaji ke-13 untuk pegawai negeri sipil, subsidi upah [BSU], dan libur sekolah dapat meningkatkan permintaan,” kata Catherine dalam risetnya pada beberapa waktu lalu.

Meski begitu, emiten peritel masih menghadapi tantangan, di mana pemulihan sektoral agregat pada paruh kedua 2025 masih dibayangi oleh masalah struktural termasuk PHK massal, daya beli yang lemah, risiko tarif impor, dan penerapan pajak untuk penjualan e-commerce.

“Selain itu, meningkatnya ketegangan global dan tarif impor yang membayangi pada barang-barang konsumen [termasuk sandal jepit, pakaian] yang dapat semakin menekan margin,” tulis Catherine dalam risetnya.

Sebelumnya, Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Abdul Azis Setyo W. menilai saham peritel seperti ACES masih akan menghadapi tantangan global dan domestik yang berkelanjutan, terutama lemahnya keyakinan konsumen.

Tantangan lainnya adalah melemahnya daya beli konsumen, persaingan pasar yang ketat, dan peningkatan biaya operasional.

Want a free donation?

Click Here